Chart Live

Envelope Moving Average

Setelah kita membahas moving average, mari kita bahas modifikasi berikutnya dari moving average. Namanya adalah moving average envelope. Konsepnya sangat sederhana, yakni hanya menambah dan mengurangi moving average biasa dengan persentase tertentu. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat gambar berikut :
 
Pada gambar di atas, maka garis warna merah adalah moving average 30 biasa. Sedangakan garis biru adalah envelope 3%-nya. Envelope bagian atas dapat dicari dengan menambahkan moving average biasa tersebut (garis merah) dengan 3%, atau bisa juga dengan mengkalikan nilai dari moving average biasa tersebut dengan 1,03. Sedangkan garis envelope yang dibawah nilainya dapat dicari dengan mengkalikan nilai dari moving average biasa dengan 0,97.
Metode seperti ini banyak digunakan para analis teknikal untuk menentukan zona beli dan jual. Pada banyak buku analisis teknikal, envelope banyak digunakan untuk menentukan target price. Envelope yang banyak diperkenalkan dalam buku analisis teknikal adalah envelope 3 % – 5%, namun jika di Indonesia sepertinya envelope yang pas adalah sekitar 10% Jika harga sudah menyentuh envelope bagian atas, segera jual dan ambil profit anda. Namun jika harga sudah menyentuh envelope bawah dan kembali masuk ke dalam envelope, itu dapat dijadikan sebagai sinyal buy. Cara ini efektif jika kita mengetahui periode moving average yang tepat dan jumlah persentase dari envelopenya. Cara ini umumnya digunakan untuk menangkap tren jangka pendek. Berikut adalah contohnya :
 
Metode seperti tadi susah sekali diterapkan. Berikut akan saya bagikan tips untuk menggunakan envelope untuk menangkap sebuah pergantian tren jangka menengah. Saya membalik kedua fungsi yang disebutkan di atas, yakni belilah jika harga sudah menembus envelope atasnya dan jual ketika harga menembus envelope bagian bawah. Saya umumnya menggunakan envelope 3%. Cara ini sangat efektif untuk menangkap tren jangka menengah hingga panjang. Cara simpel seperti mencegah anda untuk trading terlalu sering (overtrade), sehingga anda dapat bersantai sembari menunggangi tren dari saham anda. Berikut contohnya :
 
Pada BMTR, saya menggunakan Simple Moving Average 50 dan envelope 3%. Buy jika harga menembus envelope atas, sell jika menembus enevelope bawah. Sekrang coba anda hitung berapa profit yang dapat anda hasilkan dari cara sederhana ini. Fantastis bukan… Anda bisa menggabungkan dengan analisa tren sederhana yang sudah saya ajarkan pada posting saya sebelumnya. Bisa juga anda gabungkan dengan chart pattern (akan segera diposting). Bagi anda yang sudah menguasai chart pattern, ada banyak sekali chart pattern yang kebetulan juga menunjukkan titik buy dan sell yang sama dengan titik buy dan sell dari envelope BMTR.
Memang dengan cara ini anda tidak akan dapat menjual pada titik yang tertinggi, dan membeli pada titik terandah. Tapi sekali lagi  saya ingatkan, bahwa tidak ada analisis teknikal yang juga dapat melakukannya kecuali karena keberuntungan. Patut diingat juga sekali lagi, tentukan dulu periode moving average yang tepat dulu serta persentase envelopenya.

Refeense:  http://superiorinvestment.wordpress.com/dasar-charting/envelope-bands/moving-average-envelope/

 Astiina, by: Amie Suzako

No comments:

Post a Comment