Analisa Teknikal (technical analysis)
adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi
pergerakan suatu harga saham, valas, kontrak berjangka (future
contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya.
Para analis teknikal melakukan
penelitian yang mendasar terhadap pola pergerakan harga komoditi yang
berulang dan dapat diprediksi. Bahkan analisis teknikal bisa juga
diartikan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk besarnya
(volume) dan posisi terbuka (open interest).
Jadi pada
intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan
harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di
masa yang akan datang. Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan
chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan
grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola
pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk
mendapatkan keuntungan.
Dalam analisis teknikal, memprediksikan
pergerakan harga forex sama seperti memprediksi pergerakan harga
komoditi karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume
transaksi saja.
PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
1. Market Price Discounts Everything
Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
2. Price Moves in Trend
Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
3. History Repeats It Self
Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
Beberapa Indikator yang digunakan dalam Analisa Teknikal
Support & Resistance
Adalah tingkat ketahanan harga yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun.
Adalah tingkat ketahanan harga yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun.
Support and Resistance Levels
Support adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh.
Support adalah tingkat tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh.
Resistance adalah tingkat tahanan harga
diatas harga pasar saat itu, dimana tekanan penjualan seharusnya cukup
kuat untuk menguasai tekanan pembelian dan mempertahankan agar tdak
terlalu tinggi.
Ketika investor mengharapkan perubahan,
seringkali mereka lakukan dengan tiba-tiba. Catatan: breakout diatas
level resistance disertai dengan peningkatan yang signifikan di volume
tersebut.
Perkembangan level support dan
resistance kemungkinan merupakan kejadian yang paling nyata dan terukur
di chart harga. Penetrasi level support/resistance bisa dipicu oleh
perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi investor
(contohnya: perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau oleh
self-fullfilling prophecy (investor melakukan pembelian saat harga
naik). Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek new expectations yang
menuntun pada level harga baru
Supply and demand
Tidak ada yang misterius mengenai support dan resistance: merupakan supply dan demand klasik. Mengingat kembali class ‘Econ 101′, garis supply/demand menunjukkan bahwa supply dan demand akan berada pada harga yang diberikan
Tidak ada yang misterius mengenai support dan resistance: merupakan supply dan demand klasik. Mengingat kembali class ‘Econ 101′, garis supply/demand menunjukkan bahwa supply dan demand akan berada pada harga yang diberikan
Garis supply menunjukkan quantity
(seperti: jumlah saham) dimana penjual akan melakukan aksi pada harga
yang diberikan. Ketika harga naik, quantity penjual juga meningkat saat
itu sehingga banyak investor ingin menjual pada harga tertinggi
tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah saham dimana pembeli ingin
membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity pembeli
menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada harga
yang tinggi
Pada harga yang diberikan, chart
supply/demand menunjukkan berapa banyak pembeli dan penjual. Di pasar
terbuka, garis ini secara berkala berubah-ubah. Ekspektasi investor
dapat berubah dan juga harga yang ditunjukkan antara pembeli dan penjual
masuk akal. Breakout diatas level resistance merupakan bukti upward
shift pada garis permintaan dimana lebih banyak pembeli ingin membeli
pada harga tinggi. Sama dengan kegagalan support level menunjukkan bahwa
garis supply telah berubah downward
Fondasi dari perangkat technical analis
berdasarkan konsep supply/demand. Chart harga-harga untuk instrument
financial memberikan kita penglihatan yang lebih terhadap kegiatan ini.
Traders’ remorse
Mengikuti penetrasi level support/resistance, sangat umum bagi trader untuk mempertanyakan level harga terbaru. Contohnya, setelah breakout diatas resistance level, pembeli dan penjual bisa mempertanyakan validitas harga baru dan memutuskan menjual. Hal ini menciptakan fenomena yang disebut “traders remorse” dimana harga-harga kembali ke level support/resistance mengikuti breakout harga.
Mengikuti penetrasi level support/resistance, sangat umum bagi trader untuk mempertanyakan level harga terbaru. Contohnya, setelah breakout diatas resistance level, pembeli dan penjual bisa mempertanyakan validitas harga baru dan memutuskan menjual. Hal ini menciptakan fenomena yang disebut “traders remorse” dimana harga-harga kembali ke level support/resistance mengikuti breakout harga.
Price action karena periode remorse
adalah krusial. 1 dari 2 hal bisa terjadi. Apakah itu consensus dari
ekspektasi dimana harga baru tidak bisa dijamin , dalam hal ini
harga-harga akan bergerak mundur ke level sebelumnya; atau investor akan
menerima harga baru, dalam hal ini harga-harga akan terus bergerak
searah penetrasi. Jika mengikuti trader’s remorse, consensus ekspektasi
terhadap harga terbaru yang lebih tinggi tidak dijamin, “bull trap”
(atau false breakout) klasik tercipta.
Sentiment yang sama menciptakan bear
trap. Harga-harga jatuh dibawah level support sangat lama agar downtrend
berkurang (atau sell short) dan kemudian bounce back diatas level
support meninggalkan downtrend.
Cara yang paling baik untuk quantify
ekspektasi mengikuti breakout adalah dengan mengasosiasikan volume
dengan breakout harga. Jika harga-harga menembus level
support/resistance dengan peningkatan yang besar pada volume dan periode
trader’ remors relative low volume, hal ini menunjukkan ekspektasi baru
akan terjadi (minoritas investor akan salah bertindak).
Sebaliknya, jika breakout pada volume
moderat dan periode “remorseful” sedang dalam level peningkatan, hal ini
menunjukkan sedikit sekali ekspektasi investor berubah dan kembali ke
ekspektasi aslinya. Resistance menjadi support. Ketika level resistance
berhasil ditembus, levelnya berubah menjadi level support.
Resistance becomes support
Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi.
Satu dari dua hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi.
Contohnya, ketika harga pasar jatuh
dibawah level support, level support sebelumnya akan menjadi level
resistance sementara pasar kemudian kembali ke level sebelumnya
TREND LINES
Konsep trend sangat esensial pada pendekatan technical terhadap analisis pasar. Semua perangkat yang digunakan oleh chartist- level support dan resistance, price pattern, moving averages dan trend lines dan sebagainya- memiliki tujuan dasar dalam membantu mengukur trend pasar untuk tujuan berpartisipasi dalam trend tersebut.
Konsep trend sangat esensial pada pendekatan technical terhadap analisis pasar. Semua perangkat yang digunakan oleh chartist- level support dan resistance, price pattern, moving averages dan trend lines dan sebagainya- memiliki tujuan dasar dalam membantu mengukur trend pasar untuk tujuan berpartisipasi dalam trend tersebut.
Trend Lines: Uptrend and Downtrend
TREND MEMILIKI 3 ARAH
Kebanyakan orang selalu berfikir pasar selalu mengenai uptrend atau downtrend. Faktanya adalah pasar bergerak dalam 3 arah: keatas, kebawah, dan flat. Sangat penting dikenal perbedaan ini agar paling tidak pada saat yang ketiga, harga-harga bergerak flat atau datar. Tipe flat ini mencerminkan periode keseimbangan dalam level harga dimana kekuatan supply dan demand dalam kondisi relative stabil. Hal ini mendefinisikan trend gerakan menyamping (sideways trend) sebagai trendless market.
Kebanyakan orang selalu berfikir pasar selalu mengenai uptrend atau downtrend. Faktanya adalah pasar bergerak dalam 3 arah: keatas, kebawah, dan flat. Sangat penting dikenal perbedaan ini agar paling tidak pada saat yang ketiga, harga-harga bergerak flat atau datar. Tipe flat ini mencerminkan periode keseimbangan dalam level harga dimana kekuatan supply dan demand dalam kondisi relative stabil. Hal ini mendefinisikan trend gerakan menyamping (sideways trend) sebagai trendless market.
Tipe perubahan ini selalunya tidak
konstan, berdasarkan berita dan rumor. Perubahan seperti ini akan
menciptakan trap pada bullish atau bearish market.
Ada 3 keputusan dalam menghadapi trader –
apakah akan long (beli), short (jual) atau tidak melakukan apa-apa
terhadap pasar. Ketika pasar naik, strategi pembelian sangat disarankan.
Ketika jatuh, pendekatan kedua sangat tepat. Walau bagaimanapun, ketika
pasar bergerak kesamping, pilihan ketiga-keluar dari pasar-biasanya
merupakan keputusan yang bijak.
Anda bisa melihat grafik, dengan merubah
hari, atau minggu sebagai frame waktu, chartist sebaiknya memutuskan
arah dan durasi trend. Pasar dibentuk dari berbagai jenis trend, dan
pengenalan dari trend ini akan sangat menentukan sukses atau tidaknya
investasi jangka panjang/pendek.
Moving Averages
Moving Averages adalah salah satu teknikal indicator serba guna dan yang paling umum digunakan, karena cara terbentuknya dan fakta bahwa sangat mudah dihitung dan di uji. Moving Averages adalah basis sistem untuk banyak trend mechanical. Pada dasarnya trend yang mengikuti pasar, oleh karena itu hanya memberitahukan kepada kita trend yang terjadi setelah fakta.
Moving Averages adalah salah satu teknikal indicator serba guna dan yang paling umum digunakan, karena cara terbentuknya dan fakta bahwa sangat mudah dihitung dan di uji. Moving Averages adalah basis sistem untuk banyak trend mechanical. Pada dasarnya trend yang mengikuti pasar, oleh karena itu hanya memberitahukan kepada kita trend yang terjadi setelah fakta.
Moving Average, MA
Untuk mengetahui pergerakan selama 50 hari pada penutupan harga, harga selama 50 hari kebelakang ditambahkan keatas dan totalnya dibagi 50. Istilah bergerak/moving digunakan karena hanya harga selama 50 hari yang digunakan pada kalkulasi, untuk itu the body of the data di rata-ratakan bergerak maju setiap hari perdagangan baru.
Untuk mengetahui pergerakan selama 50 hari pada penutupan harga, harga selama 50 hari kebelakang ditambahkan keatas dan totalnya dibagi 50. Istilah bergerak/moving digunakan karena hanya harga selama 50 hari yang digunakan pada kalkulasi, untuk itu the body of the data di rata-ratakan bergerak maju setiap hari perdagangan baru.
Catatan, average yang bergerak tidak
bisa dihitung sebelum memiliki data periode “n”. Contohnya , kita tidak
bisa menampilkan average pergerakan selama 50 hari sebelum hari ke 50
dari chart.
Moving Averages yang paling umum adalah
average hari 20,30,50,100 dan 200. Setiap Moving Average menyediakan
interpretasi yang berbeda terhadap apa yang akan dilakukan instrument
harga. Tidak selalu hanya ada satu frame waktu. Moving Averages dengan
time span yang berbeda-beda menceritakan cerita yang berbeda-beda.
Semakin pendek time span, semakin sensitive Moving Averege terhadap
perubahan harga. Semakin panjang time span, sedikit sensitive atau
semakin lembut Moving Average. Moving Averages digunakan untuk
menegaskan arah trend dan kelembutan harga dan fluktuasi volume atau
“noise” yang bisa membingungkan interpretasi.
Beberapa tipe Moving averages didalam chart:
- Simple Moving Average (SMA)
- Exponential Moving Average (EMA)
- Smoothed Moving Average (SMMA)
- Linear Weighted Moving Average (LWMA)
Ame Suzako
No comments:
Post a Comment