Chart Live

Materi Bahasa Indonesia Kelas XII SLTA

        Semester 2        
Semester 2
IPA/IPS
DISUSUN OLEH
PARTINEM
KOMPETENSI DASAR
Semester 2
9.1. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan   secara lisan
9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/tv
10.1 mempresentasikan program kegiatan/proposal
10.2 berpidato tanpa teks dengan lafal, informasi,nada, dan sikap yang tepat
11.1 menentukan ide pokok suatu teks  dengan membaca cepat 300-350 kata per  menit
11.2 menentukan kalimat kesimpulan  (ide pokok) dari berbagai pola pengembangan paragraf induktif dan deduktif
12.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan induktif dan deduktif
12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
13.1 Menentukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan
13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama
14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
14.2 menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari
15.1 mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer
15.2 Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode

PELAJARAN 1
--------------------------------------------------------
KOMPETENSI DASAR :
 9.1. Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang
       disampaikan   secara lisan
9.2 Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/tv
Mengomentari Laporan yang Disampaikan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengarkan informasi. Informasi yang kita peroleh bermacam-macam.
 Tidak jarang informasi-informasi itu diperoleh melalui tuturan langsung. Misalnya, dari forum diskusi atau bahkan perbincangan biasa dengan teman-teman. Informasi-informasi itu ada yang Anda anggap penting atau tidak.
Pada dasarnya, informasi apapun penting bagi kita. Ada pepatah mengatakan bahwa siapapun yang menguasai informasi, dia akan menguasai dunia. Oleh karena itu, sebaiknya kita membiasakan diri menyimak informasi dengan baik. Caranya, mencatat pokok-pokok isi informasi yang disampaikan, menyimpulkan isi informasi dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami. Agar informasi itu bermanfaat, sampaikan informasi itu kepada orang lain. Anda dapat menyampaikan informasi itu secara lisan setelah isi informasi itu ditulis secara runtut dan jelas.
Berikut ini sebuah informasi yang akan dibacakan oleh teman  dan atau  guru Anda. Anda harus mendengarkannya dengan baik. Agar  dapat mendengarkan dengan baik, tutuplah buku Anda dan simaklah dengan saksama!
.
Gawat, Kita Dikepung Polusi
Tanggal 31 Mei yang lalu ditetapkan sebagai hari tanpa rokok. Sehari saja kita terbebas dari asap beracun itu. Tahukah Anda bahwa rokok dapat disebut polusi? Tanpa disadari, kebiasaan sehari-hari kita pun ikut menyumbang polusi.
Sebagian dari kita senang menikmati sunrise atau sunset nun jauh di pegunungan atau pantai. Matahari tampak begitu indah dengan langit berwarna keemasan. Beda dengan langit kelabu yang kita temui sehari-hari. Apalagi, di kota besar, langit jarang terlihat biru, seperti torehan gambar kita di masa kecil. Kabut yang naik di pagi hari bukanlah embun yang menyirami alam. Namun, merupakan asap dari polusi udara di sekitarnya. Bahkan kerlap-kerlip bintang di langit malam semakin redup. Inilah satu akibat polusi yang dapat kita lihat.
Sebagian besar polusi “disumbang” oleh freon, timbal, karbon monoksida, dan merkuri. Waduh, benda apa itu? Mungkin kita mengernyitkan kening karena merasa tidak akrab dengan zat-zat tersebut. Padahal, tanpa disadari mereka ada di sekitar kita dan kita pun "bergaul" akrab dengan mereka.
Asalnya polusi
Freon, misalnya. Senyawa yang bernama lain Chloro Flouro Carbon (CFC) dikembangkan antara tahun 1928 dan 1930 oleh dunia industri. Biasanya, digunakan sebagai zat pendingin untuk AC dan lemari es, dan untuk produk hair spray. Penggunaan freon menimbulkan masalah cukup serius, sebab, freon dapat membuka lapisan ozon di atmosfer hingga lubang di lapisan penyaring ultraviolet. Dengan kata lain, sinar ultraviolet langsung menuju bumi dan tanpa basa-basi mengenai manusia. Akibatnya, manusia rawan terkena kanker kulit.
Hal ini mengakibatkan gas rumah kaca sehingga suhu bumi naik dan membuat lapisan es bumi meleleh. Para ahli memperkirakan bahwa beberapa bagian daratan bumi akan tenggelam seiring dengan meningkatnya permukaan air laut akibat gletser yang mencair. Perubahan temperatur tidak dapat dihindarkan. Hal ini menyebabkan perubahan cuaca dan gejala alam yang sulit diramalkan. Dalam bidang pertanian, pola panen jadi berubah-ubah. Jika kita renungkan, semua gejala itu sudah kita rasakan sekarang. Contohnya banjir yang sering melanda kota kita.
Lalu, karbon monoksida (CO) antara lain disumbangkan oleh perokok serta asap knalpot kendaraan kita. Sebenarnya, pencemaran udara CO. Sebagian racun di udara disebabkan oleh manusia, yaitu dari pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua sumber tersebut mencemari udara dengan karbon (C), hidrokarbon (HCI), belerang (S), dan nitrogen (N) yang dilepaskan sebagai bahan bakar fosil (dari minyak, batu bara, dan gas). Zat dioksin hasil kebakaran hutan, asap rokok, knalpot mobil, dan pembakaran limbah plastik juga turut menyebabkan polusi di jalan. Namun, sumber polusi utama di jalanan berasal dari alat transportasi. Hal ini karena 60 persen polutan (zat penyebab polusi) dihasilkan karbon monoksida.
Hampir semua segi kehidupan memerlukan udara bersih dalam jumlah yang sangat besar. Udara yang terkontaminasi akan menyebabkan berjuta-juta orang menderita kerusakan paru-paru. Salah satu peristiwa polusi udara terbesar terjadi di London tahun 1952 yang menewaskan lebih dari 4.000 orang. Sebagian besar orang yang hidup di kota besar menderita gangguan pernapasan. Hal ini baru disadari setelah gangguan pernapasan tersebut menyebabkan radang tenggorokan dan penyakit paru-paru. Jika orang tua terbiasa menghirup udara berpolutan, kemungkinan darah janinnya pun terkena polusi. Bayi yang lahir dari orang tua yang darahnya tidak sehat akan mengalami gangguan pada perkembangan fisik dan kecerdasan.
Penyebab timbulnya racun CO yang lain adalah AC mobil. AC mobil yang tidak dirawat akan mengotori udara dan dapat membuat kita terkena alergi atau asma. Jika saluran AC bocor, gas CO yang masuk ke kabin penumpang dapat menyebabkan kita mati lemas tanpa disadari. Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat beracun karena dapat bereaksi dengan hemoglobin (Hb). Gejala yang timbul adalah jika kita mulai sakit kepala, lelah, serta sesak napas setelah lama menghirup udara di sekitar tempat tercemar itu.
Sayangnya, penggunaan bahan bakar terus meningkat sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan semakin tinggi. Di sisi lain, pepohonan semakin berkurang, karena antara lain digunakan untuk jalur busway di Jakarta sehingga penyerapan CO2 oleh tanaman menurun.
Polusi juga dapat berasal dari timbal atau Pb. Kita mungkin pernah mendengar kasus Minamata di Jepang, orang yang tercemar logam berat dan menderita cacat serta sistem sarafnya terganggu. Dari mana asalnya logam berat ini? Timbal berasal dari asap kendaraan bermotor yang bahan bakarnya mengandung tetra ethyl lead (TEL). Sementara TEL, biasanya terdapat pada bensin. Sumber pencemar logam Pb lainnya adalah baterai, cat, industri penyepuhan, dan pestisida.
Anak yang sedang tumbuh dan terlalu sering menghirup Pb dari gas buangan kendaraan, kecerdasannya akan menurun, pertumbuhan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kelumpuhan. Gejala keracunan Pb lainnya adalah mual, anemia, dan sakit perut. Oleh karena itu, jangan suka sembarangan menyantap lalap. Dari hasil penelitian, sayuran yang dijual atau ditanam di pinggir jalan raya dapat mengandung timbal di atas ambang batas yang diizinkan.
Selanjutnya, racun merkuri (Hg) juga sangat membahayakan. Penambangan emas merupakan sumber pencemaran merkuri yang serius, karena menyebarkan merkuri ke udara, air, dan tanah sebanyak 400 hingga 500 ton per tahun. Merkuri, yang digunakan dalam penambangan emas dan perak untuk memisahkan logam berharga tersebut dari batu-batuan dan tanah, sering mengganggu kesehatan penambang maupun keluarganya dan juga mencemari lingkungan. Ketika berada di atmosfer, logam berat berbahaya ini dapat menjangkau wilayah yang jauhnya ribuan kilometer. Sungai di sekitar penambanganpun turut tercemar sehingga ibu hamil yang memakan ikan yang telah terkontaminasi merkuri dapat melahirkan anak dengan otak cacat.
Racun merkuri juga dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batu bara serta mesin pembakar sampah. Merkuri pun terdapat dalam zat pemutih kulit yang kita pakai. Memang zat itu dapat menyebabkan kulit tampak putih mulus, tetapi lama-kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun, kulit akan berwarna biru kehitaman, bahkan dapat memicu timbulnya kanker.
Sumber: Kompas, (dengan perubahan)
Untuk menemukan topik simakan  diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
 1. Menyimak dengan saksama  dan memahami laporan secara utuh.
2. Mencatat pokok-pokok isi laporan . Pokok-pokok isi laporan  merupakan sesuatu hal yang dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam laporan.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alasan terhadap topik yang ditemukan.
5. Menyampaikan secara lisan topik simakan  dengan alasan perlunya menyimak laporan l tersebut.
Uji Materi
1. Salah seorang teman Anda melaporkan informasi artikel di atas.
2. Dengarkan laporan yang disampaikan teman Anda dengan saksama.
3. Catatlah hal-hal penting dari isi laporan tersebut.
4. Berikan komentar, kritik, dan saran terhadap laporan yang disampaikan teman Anda!
Kegiatan Lanjutan
1.  Simaklah sebuah laporan dari televisi atau radio.
2. Catatlah pokok-pokok penting dari laporan tersebut. Kemudian, rangkumlah laporan tersebut ke dalam    beberapa paragraf.
3.  Berikan kritik dan saran atas laporan tersebut!
PELAJARAN 2
KOMPETENSI DASAR :
10.1 mempresentasikan program kegiatan/proposal
10.2 berpidato tanpa teks dengan lafal, informasi,nada, dan sikap yang tepat

A
Mempresentasikan
Program Kegiatan
Pernahkah Anda melihat kampanye pemilihan partai politik, kampanye pemilihan kepala desa, atau kampanye pemilihan gubernur? Dalam kampanye tersebut, para calon sering mempresentasikan program-program yang akan dilakukan seandainya terpilih nanti.
Di sekolah, Anda pun tentu pernah mengikuti acara kampanye pemilihan OSIS. Setiap calon ketua OSIS harus menyampaikan program-program kegiatan yang akan dilakukannya setelah terpilih. Dalam menyampaikan program, Anda harus menguasai terlebih dahulu materi yang akan disampaikan. Jika perlu, tambahkan informasi yang memperkuat materi program yang akan Anda sampaikan. Biasanya, program yang akan diselenggarakan dalam skala besar dituangkan dalam bentuk proposal. Proposal merupakan suatu program kegiatan yang bersifat sebagai usulan. Proposal merupakan usulan kegiatan tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pihak tertentu. Istilah lain dari proposal adalah usulan kegiatan. Proposal disusun apabila kita bermaksud melakukan kegiatan dan kegiatan itu perlu mendapat  persetujuan / donatur.
Proposal sangat bermanfaat dalam mencari dana untuk kegiatan seperti yang tertuang dalam proposal. Biasanya, orang yang dimintai dana memerlukan proposal kegiatan untuk mengetahui hal-ihwal kegiatan dan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan tersebut. Selain itu, proposal juga digunakan untuk mengurus semua perizinan yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan Dalam usulan tersebut perlu diterangkan segala rencana yang akan dilakukan dengan jelas dan selengkap-lengkapnya.
Sebelum menyampaikan program kegiatan, Anda harus mempersiapkan beberapa hal, seperti menyiapkan materi dengan baik agar Anda siap untuk menjawab jika ada pertanyaan dari pendengar. Kemudian, persiapkan alat-alat penunjang yang diperlukan, seperti penggandaan materi program, perangkat tata suara, dan alat peraga. Selain itu, agar Anda tampil percaya diri dalam menyampaikan program, berlatihlah terlebih dahulu.
Syarat-syarat penyusunan proposal
Agar usulan kegiatan diterima donatur, proposal yang kita susun hendaknya:
  1. Memiliki struktur dan logika yang jelas. Hindarilah kata-kata mungkin, sebaiknya, ataupun kata-kata lain yang menunjukkan sikap ragu-ragu. Untuk itu, gunakanlah kata-kata harus, akan, atau kata-kata lain yang bersifat meyakinkan.
  2. Hasil kegiatan itu harus terukur. Gunakan angka-angka yang pasti dan bukan perkiraan
  3. Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif, dan terperinci dan yang betul-betul dapat dikuasai atau dikerjakan.
  4. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan tidak mengada-ada.
 Bacalah contoh proposal kegiatan berikut.
Menyambut Bulan Bahasa dan Sastra
SMA Bina Pemuda
I. Dasar Pemikiran
Dalam  rangka meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa, kegiatan belajar tidak harus dilaksanakan di dalam kelas. Pembelajaran lebih efektif diaktualisasikan secara nyata dalam bentuk aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, kami, selaku pengurus OSIS SMA Bina Pemuda, bermaksud mengadakan kegiatan apresiasi bahasa dan sastra.
II. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a. Ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam bidang bahasa dan sastra
b. Memupuk persaudaraan antarsiswa
c. Mengembangkan minat dan bakat siswa
III. Pelaksanaan
a. Waktu : Tanggal 20–25 Oktober 2010
b. Tempat : Aula SMA Bina Pemuda
c. Peserta : Siswa SMA Bina Pemuda 
Kegiatan
Kegiatan yang akan diselenggarakan adalah sebagai berikut.
a. Lomba pidato
b. Lomba membaca dan menulis puisi
c. Lomba menulis cerpen
d. Seminar Bahasa
V. Kepanitiaan
Pelindung : Ihsanudin, M.Pd.
Penanggung Jawab : Drs. Mastur
Drs. Agus Santoso
Dra. Halimah
Abdul Haris, S.Pd.
Panitia Pelaksana
Ketua : Ade Sanjaya
Wakil Ketua : Ujang Muhtadin
Sekretaris : Nitra Legiarti
Bendahara : Dewi Malasari
Koordinator Seksi : Prabowo
VI. Anggaran Dana
(Terlampir)
VII. Perincian Kegiatan
(Terlampir)
VIII. Penutup
Tanpa dukungan dari berbagai pihak,  keberhasilan kegiatan ini tidak mungkin terlaksana. Untuk itu, kerja sama yang ada di antara kita semua sangat diperlukan. Semoga kegiatan ini terlaksana dengan baik.
Purworejo,  10 September 2009
 Panitia                                                                                 Sekretaris
Ade Sanjaya                                                                          Nitra Legiarti
Menyetujui,
Kepala SMA Bina Pemuda
E. Ihsanudin, B.A.
Uji Kompetensi
1. Diskusikanlah program kegiatan yang ada dalam proposal tersebut.
2. Catatlah hal-hal yang perlu diperbaiki atau perlu disempurnakan.
3. Perbaikilah proposal tersebut berdasarkan catatan yang telah kalian buat.
4. Buatlah proposal kegiatan, lalu presentasikan di depan kelas!
B. Berpidato tanpa teks
Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato biasanya disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi, seperti peringatan hari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan. Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi pidato yang akan disampaikan. Materi pidato tersebut dapat disusun secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja.
Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian, dan melakukan latihan.
.
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
Topik pembicaraan merupakan persoalan yang dikemukakan. Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian pembicara dan pendengar. Adapun tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar.
Contoh:
Topik : Bahaya rokok bagi kesehatan
Tujuan umum : Sosialisasi
Tujuan khusus : Memberikan penjelasan untuk mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan, baik bagi perokok maupun orang-orang di sekitarnya.
b. Menganalisis Pendengar dan Situasi
Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk me-ngetahui siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato itu akan disampaikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.
1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan Menyempitkan Topik
Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih fokus 
Contoh:
Topik luas : Moral
Topik sempit : Dekadensi moral di kalangan remaja
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak sumber yang dapat dijadikan bahan pidato, seperti bahan bacaan, hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat Kerangka Uraian
Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah pidato. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai dengan kerangka uraian.
c. Menguraikan secara Mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai dengan kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah hendaknya kita menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif sehingga memperjelas uraian.
3. Berlatih Berpidato
Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan berbicara sangatlah perlu. Kita dapat melatih intonasi, pengucapan, ataupun gaya saat berpidato. Kita juga dapat menentukan metode berpidato yang akan digunakan.
Berikut metode pidato yang dapat digunakan setelah kita mempersiapkan naskah pidato.
a. Metode Menghafal
Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan cara menghafalkan naskah pidato yang telah disusun. Metode ini memang sedikit merepotkan karena kita harus menghafalkan kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk pidato pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil berpidato dengan cara membacakan naskah yang telah disusun. Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah, sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini, pembicara menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada pelaksanaannya naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah.
Bapak/ Ibu guru yang saya hormati,
serta rekan-rekan yang saya banggakan,
Marilah bersama-sama kita  panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. Saat ini kita masih diberikan keleluasaan umur untuk melakukan segala aktivitas dan rutinitas kita. Semoga langkah-langkah perjuangan kita ada dalam rida-Nya.
Contoh bagian isi pidato:
Hadirin yang saya hormati,
Seminar ini diadakan bukan tanpa tujuan. Tujuan pokok seminar ini adalah untuk meningkatkan mutu pengajaran bahasa, terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, baik sebagai sarana komunikasi maupun sebagai unsur dan pendukung kebudayaan kita. Hal yang perlu kita tingkatkan adalah pengajaran bahasa pada semua jenis jenjang lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan luar sekolah.
 Contoh bagian penutup pidato:
Seminar ini diadakan dengan harapan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan pengajaran dan perkembangan bahasa Indonesia dan daerah. Mudah-mudahan usaha kita ini diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh teks pidato
Pidato Menteri Negara Lingkungan Hidup Dalam Pembukaan Pekan Lingkungan Indonesia 2007Taman Wisata Mekarsari, 31 Mei 2007
Assalamualaikum wr. wb.,
Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden RI, Para Gubernur atau yang mewakili.
Hadirin yang berbahagia, puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kita dapat berkumpul di taman Wisata Mekarsari dalam acara Pembukaan Pekan Lingkungan Hidup 2007. Hari ini terasa istimewa karena kita berkumpul di alam terbuka sebagai salah satu acara dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertemakan “Iklim Berubah, Waspadalah Terhadap Bencana Lingkungan!”
Tema ini sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa saat ini, sedang terjadi perubahan iklim secara global akibat meningkatnya gas rumah kaca yang berlebihan akibat pembakaran bahan bakar fosil oleh penduduk dunia. Pemanasan global yang diikuti dengan perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan berlebihan atau sebaliknya kemarau yang panjang. Akibatnya muncul berbagai bencana, seperti banjir, longsor, peningkatan penyakit epidemik, dan perubahan musim tanam yang membahayakan dan merugikan manusia.
Sesuai dengan hasil penelitian para ahli, perubahan iklim juga membawa risiko kepunahan
tumbuhan dan hewan sekitar 20–30 persen. Sebagai salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati terbesar di dunia, Indonesia dijuluki Megadiversity country yang mempunyai 12 persen mamalia dunia, 17 persen jenis burung di dunia, peringkat ke-4 primata dunia, dan peringkat dunia ke-6 amfibi. Untuk mengurangi kepunahan keanekaragaman hayati, Indonesia harus mempunyai kebijakan konservasi terhadap semua sumber daya keanekaragaman hayati. Hal itu termasuk sumber daya genetik ternak dan tanaman pertanian. Semua itu guna pemenuhan kebutuhan manusia di masa mendatang. Partisipasi seluruh pihak, seperti masyarakat umum, dunia usaha, lembaga penelitian, pemerintah dalam upaya menyelamatkan ekosistem sebagai habitat semua spesies sangat diperlukan.
Bersama ini, perkenankan saya untuk mengutip apa yang disampaikan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia dalam lawatannya ke Jepang kemarin.Beliau mengatakan bahwa Indonesia mengajak negara-negara dunia untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan pemanasan global. Ditambahkan pula bahwa Indonesia akan berupaya maksimal untuk melestarikan hutan dan lahan. Oleh karena hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia, harus ada tanggung jawab negara-negara lain dalam melestarikan hutan dan pencemarannya.
Hadirin yang saya hormati,
Sejalan dengan itu, pada acara ini akan dilakukan penanaman pohon khas dari berbagai provinsi di Wahana Puspa Daerah, Taman Wisata Mekarsari oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia bersama para Gubernur. Hal ini merupakan upaya konservasi dan edukasi bagi pelajar, pendidik, serta masyarakat umum untuk mengenali keindahan dan kekayaan hayati Indonesia yang khas dan yang terdapat di seluruh pelosok Indonesia.
Sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola lingkungan, Pekan Lingkungan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menggalang partisipasi masyarakat Indonesia untuk turut serta mengurangi emisi gas rumah kaca untuk. Untuk meminimalkan pemanasan global yang memicu perubahan iklim, diharapkan kita dapat mengubah sikap dan perilaku kita sehari-hari. Hal ini diperlukan karena pada tanggal 3–14 Desember 2007 di Denpasar, Bali, Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Conference of Parties (COP) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Pada kesempatan ini, Indonesia akan berperan besar dalam diplomasi internasional untuk membela kepentingan lingkungan nasional dan global. Mari kita tunjukan kepada dunia, bahwa masyarakat dan pemerintah Indonesia telah melakukan adaptasi dan mitigasi sebagai antisipasi perubahan iklim yang dapat membawa bencana lingkungan.
Hadirin yang berbahagia,
Selama Pekan Lingkungan Indonesia 2007, diadakan kegiatan seperti "Ajang Kreasi Siswa di Bidang Lingkungan melalui Teknologi Informasi" yang diikuti oleh sekitar 1000 siswa, "Kemah hijau" yang diikuti oleh 300 siswa, berbagai dialog, seminar, lokakarya, dan pameran lingkungan hidup yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Pada tahun ini, pameran lingkungan diikuti oleh 208 organisasi atau lembaga yang terdiri atas berbagai kelompok masyarakat seperti kelompok perempuan, pemuda, penyandang cacat, organisasi masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan instansi pemerintah pusat maupun perwakilan berbagai berbagai pemerintah daerah. Pada kesempatan ini pula jalinan kerja sama dengan mitra-mitra lingkungan semakin dieratkan dengan dilakukannya berbagai kesepakatan bersama dengan asosiasi profesi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia dan Ikatan Arsitek Landsekap Indonesia.
Hadirin yang berbahagia,
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak baik penyelenggara, peserta kegiatan, peserta pameran maupun pengunjung dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang turut berpartisipasi dalam Pekan Lingkungan Indonesia 2007.
Selanjutnya, saya mohon kesediaan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia untuk menanam pohon daerah bersama-sama para Gubernur. Setelah itu, Bapak Wakil Presiden dimohon untuk memberikan sambutan yang menandai diresmikannya Pekan Lingkungan Indonesia 2007. Kemudian, Bapak dimohon untuk melakukan peninjauan kemah hijau dan pameran buah-buahan.
Wassalammualaikum wr. wb.
Mekarsari, 31 Mei 2007
Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Ir. Rachmat Witoelar.
Sumber: www.dephut.go.idLingkungan
PELAJARAN 3
 KOMPETENSI DASAR :
    11.1 menentukan ide pokok suatu teks  dengan membaca cepat 300-350 kata per  menit
    11.2 menentukan kalimat kesimpulan  (ide pokok) dari berbagai pola pengembangan   paragraf induktif dan deduktif

  1. Ide pokok
Setiap bacaan umumnya terdiri dari beberapa kalimat. Isi kalimat dalam paragraf kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat kalimat lain berisi penjelasan terhadap saling bertautan. Paragraf yang baik hanya mengungkapkan satu ide, gagasan, atau satu pokok pikiran saja. Ide tersebut dapat dituangkan dalam bentuk kalimat yang disebut pikiran utama. Karena itu, kalimat yang memberikan dukungan kepada kalimat utama disebut kalimat penjelas. Tempat kalimat utama bervariasi. Ada kalanya  kalimat topik ditempatkan pada awal paragraf, adakalanya  pada akhir paragraf, awal dan akhir paragraf. Tetapi, ada juga kalimat topik tidak ditemukan dalam paragraf.
Contoh :
  1. Kalimat utama pada awal paragraf
Bacaan hiburan di luar di luar jalur sastra amat bervariasi. Pada masa permulaan sastra Indonesia, bacaan seperti itu disebut roman picisan. Biasanya roman ini beraroma pornografi dan detektif. Pada tahun 1950-an, bacaan ini diperkaya dengan cerita silat. Pada tahun 1970-an, muncul novel-novel ringan seperti yang dibuat oleh Marga T., Mariane Katopo, Titikk W.S., La Rose, dan lain-lain yang menambah panjang daftar bacaan.
  1. Kalimat utama di akhir paragraf
Di sekolah para siswa belajar bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis. Tetapi, begitu meninggalkan kelas, mereka kembali menggiunakan bahasa daerah. Baik pada waktu istirahat maupun di antara jam-jam pelajaran, unsur bahasa daerah tetap menerobos. Dalam pergaulan dengan teman-temannya mereka tetap berbahasa daerah. Lebih-lebih jika jika siswa sekolah itu homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah. Faktor itulah yang menyebabkan pengetahuan anak terhadap bahasa daerahnya tetap melaju.
  1. Kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
Dalam seni puisi banyak sajak bernafaskan ketuhanan. “  Padamu Jua”,  karya Amir Hamzah, “ Anakku”, karya J.E. Tatengkeng, “Doa”, karya Chairil Anwar, “Balada Penyaliban”, karya W.S., Rendra, “Doa untuk hari Esok Kami”, karya Emha Ainun Nadjib adalah beberapa contoh yang mewakili generasinya masing-masing. Bahkan puisi Remy Silado yang berjudul “Communaction  Gap” yang disusun dengan gaya bahasa kontemporer pun boleh dikatakan bernapaskan ketuhanan. Agaknya, memang beragam sajak religius yang diciptakan orang.
  1. Kalimat utama berada di luar paragraf
Wanita itu tampaknya tidak jauh usianya dari dua puluh lima tahun. Mungkin ia lebih tua, tetapi pakaian dan lagak-lagaknya mengurangi umumnya. Parasnya cantik, hidungnya bangirdan matanya berkilau seperti mata seorang wanita India. Tahi lalat di atas bibirnya dan rambutnya yang ikal berlomba-lomba menyempurnakan kecantikannya. ( Akh. K. Miharja, Atheis)
Pelatihan
A. Perhatikan langkah dasar membaca cepat berikut ini!
1. Bacalah bacaan ”Seribu Manfaat Air” berikut ini selama tiga menit
    dengan kecepatan 300 kata per menit!
2. Sebelumnya, sediakanlah sebuah arloji. Kemudian, mintalah teman
    sebangku untuk mengukur kecepatan membaca Anda!
3. Sambil membaca, tandailah pokok isi setiap bacaan!
4. Setiap satu menit, tandailah kata terakhir yang dibaca!
5. Hitunglah jumlah kata yang berhasil dibaca teman Anda selama satu
    menit!
6. Jika Anda berhasil membaca 300 kata per menit, Anda mampu membaca
    cepat. Namun, Anda harus banyak berlatih jika belum berhasil mencapai
    300 kata per menit.
7. Lakukan kegiatan membaca cepat ini secara bergantian dengan teman
    sebangku Anda!
Seribu Manfaat Air
Meskipun bergaul erat dengan air setiap hari, ternyata banyak rahasia keunggulan air yang kita lewatkan. Sobat lama kita ini mempunyai banyak khasiat. Ternyata, ketergantungan kita terhadap air tidak hanya sebatas pengusir rasa haus. Air dapat membantu menjaga kesehatan. Air juga dapat menyegarkan tubuh. Mandi dua kali sehari dan cuci rambut paling lama tiga hari sekali sangat dianjurkan pakar kesehatan dan kebugaran. Alasannya, sentuhan air bersih dengan tubuh membuat badan terasa segar dan bugar kembali. Untuk menjaga kecantikan pun, seseorang harus memperhatikan kebersihan tubuhnya. Ditambah lagi minum air putih 8–10 gelas sehari.
 Sejak ratusan tahun sebelum Masehi bangsa Romawi sudah mengenal khasiat mandi, entah mandi susu atau berendam di kolam air bersih yang dilengkapi pancuran dan wewangian. Tujuannya agar tubuh bersih, sehat, dan wangi. Menurut para peneliti sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin, peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar. Ditambahkan lagi mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin pada waktu pagi menyebabkan jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak.
 Air juga diyakini dapat menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran napas, usus, dan penyakit kewanitaan. Kini berbagai macam pengobatan alternatif ditawarkan dengan cara berendam di dalam air yang mengandung magnet, kadar garam tinggi, dan belerang atau zat kimia lain yang bisa meningkatkan kesehatan. Para pakar pengobatan alternatif bahkan menyatakan, bersentuhan dengan air mancur, berjalanjalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif tersebut timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan. Butiran-butiran air itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman paket oksigen ke dalam sel dan jaringan. Mandi menggunakan shower di rumah pun mempunyai efek menghasilkan ion negatif. Khasiat air tidak berhenti pada mandi atau berendam saja.
Tidak kalah penting khasiat air bila diminum. Selain makanan, air sangat diperlukan oleh tubuh. Seseorang yang kekurangan makan masih dapat bertahan sampai beberapa hari. Namun, kekurangan air bisa berakibat fatal karena
air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Perlu diingat, air yang dapat diminum adalah air yang sehat dan bersih. Air yang sehat dan bersih dapat diperoleh dengan memasak air hingga mendidih.
Air merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira
2–2,5 􀁁 per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll.), minuman seperti susu, teh, kopi, sirop dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Tubuh akan menurun kondisinya apabila kadar air menurun. Jelas, hal itu dikarenakan ada hubungan yang sangat erat antara kualitas dan kandungan air dalam tubuh dengan respons tubuhm kita. Semakin banyak kita melakukan aktivitas, air akan lebih banyak terkuras dari tubuh. Apalagi orang yang tinggal di negara tropis di mana energi yang dikeluarkanlebih banyak. Oleh sebab itu, para pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus. Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat. Itu artinya, bekerja di ruang ber-AC pun menuntut kita untuk minum lebih banyak, sekalipun tidak merasa haus. Di ruangan ber-AC kita akan lebih cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum akan membantu kulit tidak cepat kering. Banyak minum penting diperhatikan tidak hanya oleh mereka yang sehari-hari bekerja di ruang ber-AC, namun juga oleh mereka yang bekerja dalam ruangan yang suhunya tidak tetap. Suhu naik turun menyebabkan kelembapan ruangan juga tidak menentu. Dengan minum air akan membantu menetralisasikan pengaruh perubahan tersebut.
Air putih juga bersifat ”menghanyutkan” kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun, yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang; tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.
Menyadari betapa air amat menunjang kebugaran, kesehatan dan kecantikan tubuh, tidak ada salahnya kita memelihara persahabatan dengan sobat lama kita ini. Selama kita masih dapat menikmati khasiatnya, mari memanfaatkan air sebaik-baiknya.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Apa saja manfaat air bagi kehidupan kita?
2. Mengapa mandi dua kali sehari dan cuci rambut paling lambat tiga
    hari sekali sangat dianjurkan?
3. Kapan khasiat mandi sudah dikenal?
4. Siapa yang telah mengenal khasiat mandi?
5. Bagaimana cara kita mendapatkan ion-ion negatif?
6. Apa fungsi ion-ion negatif dalam aliran darah kita?
7. Mengapa kondisi tubuh kita menurun bila kondisi air menurun?
8. Apa yang dimaksud dengan kebiasaan sehat?
9. Apa saja fungsi air putih bagi tubuh kita?
10. Bagaimana cara menguruskan tubuh dengan air putih?
  1. Kalimat simpulan
Suatu simpulan biasanya ditandai dengan kata-kata seperti: jadi, dengan demikian, simpulannya. Simpulan dari suatu paragraf biasanya merupakan pernyataan umum ataupun rangkuman dari kalimat-kalimat sebelumnya.
Contoh :
Penegakan hukum lingkungan tidak semata-mata mempertahankan dari pelanggaran lingkunagn, tetapi bagaiman mendorong agar hukum lingkungan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hukum lingkungan menekankan lingkungan sebagai bagian dari kesejahteraan umum (public welfare). Kebijakan hukum lingkunangan menekankan lingkungan sebagai bagian dari kesejahteraan umum berdimensi tunggal yaitu mempertahankan hukum dari pelanggaran. Lebih jauh lagi sebagai upaya pendahuluan menghindari kerusakan, pencemaran, dan merosotnya kualitas lingkungan. Jadi, pemberlakuan hukum lingkungan bertujuan agar lingkungan seperti, bumi, air, dan udara tetap bermanfaat serta dapat dinikmati untuk kemakmuran bersama .
Menyimpulkan isi artikel
 Kata artikel tidak asing lagi bagi Anda. Anda dapat menemukan artikel di koran atau majalah. Artikel merupakan bentuk karangan yang membahas berbagai masalah. Masalah yang dibahas dalam artikel masalah yang aktual. Artikel menyajikan informasi bagi pembaca. Artikel berbentuk karangan deskripsi atau eksposisi. Dengan membaca artikel, Anda diharapkan mengerti masalah yang dibahas. Untuk menemukan topik artikel diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membaca dan memahami artikel secara utuh.
2. Mencatat pokok-pokok isi artikel. Pokok-pokok isi artikel merupakan sesuatu hal yang dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alasan terhadap topik yang ditemukan.
5. Menyampaikan secara tertulis  topik artikel yang dibaca dengan alasan perlunya membaca artikel tersebut.
        
                Uji kompetensi
                
  1. Bacalah artikel dari surat kabar atau majalah!
  2. Tuliskan ide pokok dari setiap paragrafnya!
  3. Rangkumlah artikel tersebut ke dalam sebuah paragraf!
PELAJARAN 4
KOMPETENSI DASAR :
12.1 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan induktif
       dan deduktif
12.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup

  1. Pola Paragraf Induktif dan Deduktif
Sebuah paragraf merupakan pengembangan gagasan dari sebuah kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan utama  disebut kalimat utama, sedangkan kalimat-kalimat lainnya disebut kalimat penjelas dan mengandung gagasan penjelas. Pada umumnya, kita  cenderung menyampaikan gagasan utama terlebih dahulu sebelum gagasan penjelas. Namun, karena ada kepentingan dalam teknik penulisan, muncullah beberapa cara menyampaikan gagasan.

Anda dapat menulis gagasan utama di awal atau di akhir paragraf. Jika gagasan utama terletak di awal paragraf, paragraf itu disebut paragraf deduktif. Sebaliknya, jika gagasan utama terletak di akhir paragraf, paragraf itu disebut paragraf induktif. Oleh karena itu, paragraf deduktif disebut juga paragraf yang berpola umum-khusus, sedangkan paragraf induktif disebut juga paragraf yang berpola khusus-umum.
Perhatikan contoh paragraf berikut.
Paragraf 1
Setiap individu bersifat unik. Artinya, ia memiliki perbedaan dari yang lain. Perbedaan itu bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir, dan cara merespons atau mempelajari hal yang baru. Dalam hal ini, misalnya dalam menyerap pelajaran, ada individu yang cepat dan ada yang lambat menyerap pelajaran.

Paragraf 2 
Tidak sedikit pelajar yang memiliki penyakit malas membaca. Banyak ilmu yang tidak tergali oleh mereka. Mereka hanya mengandalkan peran guru dalam menerima ilmu. Kondisi tersebut sungguh memprihatinkan. Minat baca buku di kalangan pelajar masih rendah.
Berdasarkan kedua contoh paragraf tersebut, dapat diidentifikasi paragraf yang termasuk deduktif dan paragraf induktif. Pada paragraf 1, gagasan utama terletak di awal, yaitu kalimat setiap individu bersifat unik dan didukung oleh kalimat-kalimat penjelas. Paragraf 1 termasuk paragraf deduktif. Paragraf 2 termasuk paragraf induktif karena didahului oleh kalimat-kalimat penjelas dan gagasan utama terletak di akhir paragraf. Gagasan utamanya adalah minat baca buku di kalangan pelajar masih rendah.
Setelah Anda menemukan kalimat  utama dan kalimat penjelas, Anda akan mudah menarik kesimpulan (ide pokok/ gagasan pokok/gagasan utama ) dari sebuah paragraf.
  1. Penalaran Induksi dan Deduksi
Penalaran adalah proses menghubbung-hubungkan data sehingga kita pada sampai pada suatu simpulan atau pendapat. Agar simpulan kita benar, cara kita menghubung-hubungkan data tidak boleh sembarangan dan serampangan, tetapi harus cermat mengikuti jalan pikiran yang logis dan bekerja dengan penalaran yang sehat. Penalaran yang salah akan menuntun kita pada simpulan dan pendapat yang salah pula.
Macamnya:
  1. Induksi
Penalaran ini dimulai dengan menyebutkan hal khusus, peristiwa khusus untuk menarik suatu simpulan umum yang mencakup semua peristiwa khusus tersebut.
Khusus 1
Khusus 2                        UMUM
Khusus 3
Penalaran induksi meliputi:
  1. Generalisasi : proses penalaran berdasarkan sejumlah gejala khusus untuk menarik simpulan yang bersifat umum.
Contoh:
  1. Setelah karangan siswa kelas XII IPS-1 diperiksa ternyata Ranto, Sunar, Rio, dan Afif mendapat nilai 80. Siswa yang lain mendapat nilai 78. Hanya Bambang yang mendapat nilai 60. Dapat  dikatakan, siswa kelas XII IPS-1 cukup pandai mengarang.
  1. Setelah dilakukan pengukuran terhadap tim nasional  Italia ternyata Christian Vieri bertinggi badan 186 cm, Gianluigi Buffon 180 cm, Alessandro Nesta 187 cm, dan Fransesco Totti 180 cm. Pemain tim nasional Italia yang lain juga memiliki tinggi badan yang hampir sama. Hanya ada satu pemain yang memilik tinggi badan di bawah 175 cm yaitu Alessandro Del Piero yang memiliki tinggi badan 173 cm. Boleh dikatakan semua pemain tim nasional Italia memiliki postur tubuh tinggi.
  1. Analogi : proses penalaran untuk menarik simpulan berdasarkan persamaan sifat yang terdapat di antara keduanya.
Contoh :
  1. Sebuah rumah yang didirikan dengan pondasi yang kuat, rumah tersebut tidak mudah goyah dan tahan terhadap berbagai goncangan. Angin yang bertiup kencang, hujan deras disertai topan badai pun tidak mampu meruntuhkan rumah tersebut. Demikian pula halnya dengan sebuah negara. Negara yang didirikan dengan pondasi yang kuat tentunya akan tahan dan mampu menghadapi berbagai cobaan dan hambatan. Demikianlah sebuah negara dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah.
  1. Merawat tanaman anggrek dapat disamakan dengan merawat bayi. Setiap saat perlu perhatian khusus, misalnya kapan saat menyiangi, memberi pupuk, berapa ukurannya, bagaimana cara memberinya, bagaimana medianya. Jika tanaman anggrek dirawat dengan baik, pastilah ia akan tumbuh subur dan berbunga dengan indahnya . Begitu pun merawat bayi. Kita harus  memperhatikan kapan saat memberi ASI atau susu botol, berapa mililiter susu yang harus diberikan, bagaimana botolnya, bagaimana pakaian bayi sebaiknya, dan lain-lain. Dengan demikian, merawat tanaman anggrek  harus dengan penuh kasih sayang, seperti halnya merawat bayi agar tumbuh sehat dan subur.
  1. Sebab akibat : proses penalaran yang dimulai dengan sebab yang mengakibatkan terjadinya sejumlah hal sebagai akibatnya
Contoh :
  1. Ibu rumah tangga sebagai pengguna terbanyak produk sabun selalu membuang limbahnya ke sungai. Para pedagang kaki lima yang menempati trotoar yang di bawahnya terdapat  got juga sering membuang limbah ke dalamnya. Mayoritas pabrik pun membuang limbah ke sungai, padahal penguasa pabrik dan lingkungan hidup adalah manusia. Itulah sebabnya, pencemaran yang terjadi di lingkungan kita hakikatnya karena ulah manusia.
  2. Pemakaian bahasa Indonesiadi di seluruh daerah di Indonesia, dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia  sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV , pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memerhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga dengan baik. Fakta di atas menunjukkan betapa perlunya pelajaran bahasa Indonesia lebih ditingkatkan.
  1. Akibat sebab : proses penalaran yang dimulai dengan akibat dahulu baru dijelaskan sebab-sebabnya.
Contoh:
  1. Kemarin karin tidak masuk sekolah. Hari ini dia pun tidak masuk. Pagi tadi, ibunya membeli obat di apotek dekat rumahku. Sakitkah karin?
  2. Anak-anak menjadi cerdas dan sehat. Hal ini ditunjang oleh pemberian ASI oleh para ibu. Anak-anak juga mendapat makanan yang bergizi. Mereka mendapat perhatian dari orang tuanya
e.Sebab- akibat 1- akibat 2, dst.
Contoh : Mulai bulan Januari gaji pegawai naik 5 % dari gaji pokoknya. Karena gaji naik semua kebutuhan pokok pun ikut-ikutan naik. Demikian pula harga BBM ikut naik. Akibatnya, biaya transportasi naik. Otomatis semua barang dan jasa menyesuaikan. Naiknya harga barang dan jasa terasa memberatkan  bagi rakyat kebanyakan.
2.Deduksi
Deduksi merupakan penalaran dengan mengetengahkan hal yang umum kemudian menarik simpulan secara khusus.
UMUM :                Khusus 1
                         Khusus 2
                         Khusus 3
Baik dalam induksi maupun deduksi yang pertama kita kemukakan adalah pernyataan. Berdasarkan pernyataan itu kita  menarik simpulan. Pernyataan yang mendasari penalaran untuk menarik simpulan yang disebut premis.Dengan istilah lain, premis adalah kalimat atau proposisi ( pernyataan) yang dijadikan dasar penarikan simpulan dalam logika. Dalam deduksi terdapat premis mayor, yakni premis yang berisi istilah (term) yang menjadi predikat simpulan; premis minor adalah premis yang menjadi subjek sebuah simpulan; premis silogisme adalah dua premis ( mayor dan minor) yang mewujudkan anteseden ( unsur terdahulu yang ditunjuk oleh suatu ungkapan dalam klausa atau kalimat).
  1. Silogisme
Silogisme dapat diartikan sebagai rangkaian beberapa kalimat yang mengandung suatu penalaran.
Contoh silogisme :
  1. Silogisme kategorial
Silogisme kategorial adalah cara mengemukakan pendapat secara deduktif
Umum- khusus-simpulan dengan menggolong-golongkan premis-premisnya secara logis ( silogisme golongan/ kategori).
Rumus silogisme :
PU                : Semua A=B
PK         :         C=A
S                :        C=B
Keterangan :
PU        : (=PU), menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu ( =semua A) memiliki sifat atau      hal tertentu (=B)
PK        : (=PK), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A).
S        : (=S), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
Contoh :
(+) PU        : Semua siswa SMA di Purworejo selalu menghargai orang tua dan gurunya.
      PK        : Rahman Santoso adalah siswa SMA di Purworejo.
       S        : Rahman Santoso selalu menghargai orang tua dan gurunya.
(-) PU         : Orang yang mengidap penyakit diabetesmilitus tidak boleh mengonsumsi makanan yang berkadar gula tinggi.
     PK         : Kakek Andy penderita diabetesmilitus.
     S        : Kakek Andy tidak boleh mengonsumsi makanan yang berkadar gula tinggi.
  1. Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesis atau dugaan adalah suatu cara mengemukakan pendapat secara deduktif dengan memilih atau menggunakan premis mayor bersifat pengandaian atau menggunakan kata JIKA yang berisi kondisi tertentu terjadi, maka kondisi lain akan muncul atau terjadi.
Contoh         :
        Jika orang yang berharta suka berderma, banyak kaum miskin yang tertolong hidupnya
        Orang yang berharta suka berderma
        Jadi, banyak kaum miskin yang tertolong hidupnya.
  1. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah cara mengemukakan pendapat secara deduktif dengan memasangkan dua pernyataan.Jika pernyataan yang satu tidak benar, pernyataan yang lainnya pun akan terjadi atau tidak terjadi. Premisnya menggunakan ATAU sebagai pilihan atau alternatif.
Contoh        :
         Indonesia mengalami krisis energi atau krisis kepercayaan diri.
        Indonesia tidak mengalami krisis energi.
        Jadi, Indonesia mengalami krisi kepercayaan diri.
  1. Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif adalah cara mengemukakan pendapat secara deduktif dengan membuat pernyataan yang saling mengucilkan dan menyatakan jika yang satu benar,  yang lain salah.
Contoh        :
        Korea tidak menerima kebijakan ekonomi Cina dan menghentikan kerjasama ekonominya.
        Korea menghentikan kerjasama ekonominya.
        Jadi, korea tidak menerima kebijakan ekonomi Cina.
  1. Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek.
Rumus        : C = B karena C=A
Contoh        :
 Ayahku tidak boleh makan makanan yang berkadar garam  tinggi karena beliau penderita hipertensi.
Jika kita kembalikan ke dalam silogisme menjadi :
Semua penderita hipertensi tidak boleh makan makanan yang berkadar garam tinggi ( semua A=B)
Ayahku penderita hipertensi. (=  C=A)
Ayahku tidak boleh makan makanan yang berkadar garam tinggi.(=  C=B)
Keterangan :
C        = Ayahku
B        = tidak boleh makan makanan yang berkadar garam tinggi
A        = Semua penderita hipertensi
Uji kompetensi  I
I.  Untuk soal nomor 1 s.d. 15 pilihlah :
  1. jika analogi
  2. jika generalisasi
  3. jika sebab-akibat
  4. jika akibat-sebab
  1. Amalan pokok bagi setiap muslim adalah salat. Salat mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Dapat diibaratkan salat bagaikan tiang dalam sebuah bangunan. Sebuah bangunan dapat berdiri jika ditopang oleh tiang. Apabila tiang roboh,  bangunan itu tentu juga akan roboh. Demikian juga halnya dengan salat. Seorang muslim yang tidak mengerjakan salat berarti dia telah merobohkan tiang agama. Secara tidak langsung dia telah merobohkan agama dalam kehidupannya.

  1. Memelihara tanaman hias merupakan modal dasar untuk mencintai lingkungan. Tanaman hias tersebut selain sebagai penghias lingkungan, juga membuat lingkungan menjadi teduh, asri, dan nyaman. Sekarang ini banyak tanaman hias yang juga digunakan sebagai penghias lingkungan sekaligus peneduh lingkungan. Jadi, memelihara tanaman hias merupakan awal pelestarian lingkungan.
  1. Keluarga merupakan suatu kesatuan yang dipupuk dengan kebersamaan. Jika anggota keluarga mengalami masalah, anggota keluarga yang lain akan ikut merasakan. Seperti keadaan tubuh kita yang akan terganggu jika sebagian organ tak berfungsi, dalam keadaan sakit misalnya. Jadi, kebersamaan dalam keluarga seperti halnya tubuh manusia yang akan terganggu jika ada anggota tubuh yang terganggu.
  1. Setelah dilakukan wawancara kepada siswa SMA Negeri 1 Purworejo tentang minat mereka melanjutkan sekolah keguruan, kelas IPS-1 yang memilih 3 orang; IPS-2, dua orang; IPA-1 sampai dengan IPA-7 tidak ada yang beminat. Jadi dapat dikatakan siswa SMA Negeri 1 Purworejo tidak berminat jadi guru.
  1. Berpuasa di bulan Ramadan merupakan bentuk latihan jasmani maupun rohani. Jasmani kita dilatih untuk tidak selalu bekerja terus terutama bagian dalam perut. Berlatih dengan pola makan yang biasanya siang hari menjadi malam hari. Pola makan malam hari mengurangi beban kerja perut. Organ dalam perut sama halnya dengan onderdil dalam kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor akan rusak apabila terus menerus dijalankan. Begitu pula perut manusia. Organ tubuh manusia sama halnya onderdil kendaraan akan mengalami kerusakan apabila dipakai terus menerus.
  1. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan fotro thorax  di RS Islam, hasilnya ditemukan dengan adanya sebaran virus. Jumat, 16 September 2006, sampel darah Reno diperiksa di laboratorium. Hasilnya terjadi penurunan Leukosit (sel darah putih), normalnya 21.500 turun hingga 2.700. Pada pemeriksaan limposit sudah berkurang dari normalnya 25 menjadi 13. Dengan  hasil pemeriksaan terrsebut Reno diduga mengidap infeksi flu burung.
  1. Ibu rumah tangga sebagai pengguna terbanyak produk sabun selalu membuang limbahnya ke sungai. Para pedagang kaki lima yang menempati trotoar yang di bawahnya terdapat  got juga sering membuang limbah ke dalamnya. Mayoritas pabrik pun membuang limbah ke sungai, padahal penguasa pabrik dan lingkungan hidup adalah manusia. Itulah sebabnya, pencemaran yang terjadi di lingkungan kita hakikatnya karena ulah manusia.
  1. Di pusat retina kita terdapat banyak  photoreceptor yang berbentuk kerucut kecil. Kerucut-kerucut kecil itu bertanggung jawab atas warna biru, hijau, dan merah yang dibawa gelombang cahaya ke mata. Jika sel kerucut ini tidak bekerja dengan baik atau salah satu sel yang bertanggung jawab untuk warna tertentu tidak ada, terjadilah buta warna sebagian. Mata tidak dapat membedakan warna yang berdekatan secara jelas.
  1. Data Departemen Kesehatan menunjukkan, diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun atau balita di Indonesia, setelah radang paru-paru atau pneumonia. Kualitas air buruk menyebabkan 300 kasus diare per 1000 penduduk. Sanitasi buruk dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri E coli dalam air yang dikonsumsi masyarakat.
  1. Setelah dilakukan pengukuran terhadap tim nasional  Italia ternyata Christian Vieri bertinggi badan 186 cm, Gianluigi Buffon 180 cm, Alessandro Nesta 187 cm, dan Fransesco Totti 180 cm. Pemain tim nasional Italia yang lain juga memiliki tinggi badan yang hampir sama. Hanya ada satu pemain yang memilik tinggi badan di bawah 175 cm yaitu Alessandro Del Piero yang memiliki tinggi badan 173 cm. Boleh dikatakan semua pemain tim nasional Italia memiliki postur tubuh tinggi.
  1. Pemakaian bahasa Indonesiadi di seluruh daerah di Indonesia, dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia  sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV , pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memerhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga dengan baik. Fakta di atas menunjukkan betapa perlunya pelajaran bahasa Indonesia lebih ditingkatkan.
  1. Merawat tanaman anggrek dapat disamakan dengan merawat bayi. Setiap saat perlu perhatian khusus, misalnya kapan saat menyiangi, memberi pupuk, berapa ukurannya, bagaimana cara memberinya, bagaimana medianya. Jika tanaman anggrek dirawat dengan baik, pastilah ia akan tumbuh subur dan berbunga dengan indahnya . Begitu pun merawat bayi. Kita harus  memperhatikan kapan saat memberi ASI atau susu botol, berapa mililiter susu yang harus diberikan, bagaimana botolnya, bagaimana pakaian bayi sebaiknya, dan lain-lain. Dengan demikian, merawat tanaman anggrek  harus dengan penuh kasih sayang, seperti halnya merawat bayi agar tumbuh sehat dan subur.
  1. Masyarakat dan negara yang baru merdeka, yang terbelakang pula dalam segala hal, kurang sekali memiliki tenaga ahli untuk memimpin. Akibatnya, berbagai jabatan dan pekerjaan masyarakat dipimpin oleh orang yang tidak sesuai dengan keahliannya. Karena itu pula, banyak sekali kegiatan pembangunan dan pembinaan masyarakat macet jalannya. Banyak tenaga  dan biaya yang hilang percuma. Hasilnya jauh dari apa yang diharapkan. Bahkan segala tindak tanduknya di luar kontrol dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
  1. Menurut hasil penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), daging ayam yang dijual di pasaran Jakarta, sebanyak 43% mengandung formalin, yaitu senyawa kimia yang mengandung zat karsinogenik. Zat ini ternyata dapat memicu penyakit kanker di dalam tubuh. Karena itu, para konsumen yang setiap hari belanja daging ayam baik di pasaran tradisional maupun di pasar modern agar waspada.
  1. Menjaga dan merawat benda kristal sangatlah sulit dan hati-hati. Benda tersebut harus diletakkan di tempat yang aman dan tak mudah tersenggol. Bila tidak demikian, tersenggol lantas jatuh, kristal akan pecah berkeping-ke4ping atau rusak. Benda yang berharga ini tidak dapat diperbaiki dengan cara apapun. Begitu pula dengan merawat anak gadis atau perawan. Dia harus dituntun ke jalan yang benar, bergaul tidak boleh sembarangan, dan setiap melangkah harus hati-hati. Bila tidak demikian, sesat bergaul dan menjadikan ia terjerumus ke hal-hal pergaulan bebas atau akan dirusak oleh Si hidung belang. Bila Si gadis telah rusak, dengan cara apapun, tidak dapat dipulihkan lagi dan akan tercemar. Dengan demikian, merawat atau menjaga anak perawan sama halnya dengan merawat kristal.
II.  Untuk soal no. 16 s.d. 30 !
      Tentukan gagasan utama dari setiap paragraf pada bagian I di atas !

III.  Untuk soal no. 31 s.d. 35

        Urutkanlah menjadi paragraf induktif atau deduktif !

  1. (A)           DNA ( Deoxyribonucleic Acid ) disebut juga asam deoksiribonukleat.
  1. Jadi, DNA dapat digunakan untuk memastikan siapa orang tua dari seorang anak.
  2. DNA ini berupa asam protein dalam darah yang mengandung informasi tentang sifat dan    karakteristik genetis makhluk hidup yang khas dan disamai oleh makhluk lain.
  3. Informasi mengenai DNA secara jelas, terangkum dalam kode genetik berupa ikatan kimiawi
  1. (A)   Faktor  internal  seperti  ketidakseimbangan  hormon  pada masa puber  atau  menjelang
   haid bagi wanita, jenis kulit, keturunan, dan psikologis (stres).
  1. Jerawat merupakan masalah kulit yang paling banyak terjadi.
  2. Di samping itu, faktor eksternal yang berpengaruh seperti pemakaian kosmetik yang tidak cocok atau sifat alergi terhadap obat atau makanan tertentu.
  3. Jerawat mudah dipicu oleh berbagai faktor yang dikategorikan dalam faktor internal dan faktor eksternal.
  1. (A)   Teh   juga   menguatkan  tulang  dan  mencegah  pertumbuhan  plak  di  permukaan gigi
    sehingga mencegah gigi berlubang.
  1. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar.
  2. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat.
  3. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga melawan penyakit jantung.
  1. (A)   Terhadap gagasan tersebut Brunai Darussalam cenderung bersikap netral.
  1. Gagasan ini sebetulnya sudah diajukan Malaysia sejak sidang ke-42 Mabbim di Bandar Seri Begawan, Brunai Darussalam.
  2. Kini hal itu diajukan kembali pada sidang ke-44 Mabbim di Mataram.
  3. Gagasan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di forum-forum ASEAN, sulit diwujudkan.
  4. Gagasan serupa diajukan kembali pada sidang ke-43 Mabbim di Kuala Lumpur, Malaysia.
  1. (A)   Keberhasilan  Jepang  membangun  perekonomian yang kokoh  tidak  mungkin  dicapai
   tanpa budaya hemat tersebut.
  1. Dengan tidur lebih awal, uang yang dihabiskan untuk listrik dan pemanas ruangan lebih sedikit.
  2. Keluarga-keluarga yang menjalankan bisnis menghargai semboyan cepat tidur dan cepat makan.
  3. Apabila kegiatan makan lebih cepat diselesaikan, waktu untuk bekerja lebih panjang.
  4. Bangsa Jepang terkenal sebagai bangsa yang sangat hemat.
  5. Mereka sulit mengeluarkan uangnya untuk hal-hal di luar rencana.

IV.  Untuk soal no. 36 s.d. 40

        Tentukan entimem dari silogisme berikut!
  1. Siapa saja yang ingin berhasil dalam kehidupannya haruslah giat berusaha. Rizky ingin sekali berhasil dalam kehidupannya. Jadi, Rizky haruslah giat berusaha.
  1. Setiap siswa kelas XII SMA wajib mengikuti UN. Arum adalah siswa kelas XII SMA 1. Arum wajib mengikuti UN.
  1. Anak yang baik selalu menghormati dan menghargai orang tua. Devi merupakan anak yang baik. Devi selalu menghormati dan menghargai orang tua.
  1. Tim kesebelasan Pesta Akbar Piala Dunia 2006 yang paling menghibur akan mendapat penghargaan The Most Entertaining Team dari FIFA. Tim Portugal merupakan kesebelasan yang paling menghibur dalam pesta akbar Piala Dunia 2006. Tim Portugal mendapat penghargaan The Most Entertaining Team dari FIFA.
  1. Lelaki yang baik selalu menghormati dan tidak melecehkan kaum wanita. Najib tergolong anak lelaki yang baik. Ia selalu menghormati dan tidak melecehkan kaum wanita.

V.  Untuk soal no. 41 s.d. 45

      Kerjakan soal-soal berikut!
  1. Susunlah paragraf induksi sebab-akibat dengan tema “pergaulan bebas”

  1. Susunlah paragraf deduksi dengan tema “ gemar membaca kunci menguasai dunia”
  1. (a)   Susunlah silogisme kategorial dengan kata kunci – warga negara dan pajak
  1. Rumuskan entimem dari silogisme tersebut!
  1. Susunlah paragraf analogi dengan kata kunci otak dan pisau

  1. Susunlah sebuah paragraf generalisasi berdasarkan fakta-fakta terkait dengan kondisi kelas Anda !
Bacalah teks berikut dan  jawablah pertanyaan-pertanyaannya!
1. Termasuk jenis paragraf apa teks tersebut?
2. Carilah gagasan utama paragraf di atas
3. Daftarlah butir-butir gagasan pendukungnya.
Sekarang ini banyak ilmuwan yang tertarik untuk mempelajari pengetahuan masyarakat tradisional tentang pemanfaatan sumber daya tumbuhan. Pengetahuan ini mempunyai pengaruh besar dan memberikan kontribusi penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan alasan tersebut, dipelajari pengetahuan tradisional masyarakat suku Dayak Kenyah tentang dunia tumbuhan, khususnya tumbuhan hutan/liar yang dimanfaatkan untuk sumber buah-buahan dan sayuran.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa masyarakat Dayak Kenyah, yang bermukim di Desa Gemar Baru mengumpulkan sekurang-kurangnya 55 marga dan lebih dari 90 jenis tumbuhan buah-buahan dan sayuran liar dari hutan dan beberapa ditanam di pekarangan. Banyak tumbuhan penghasil makanan dari hutan ditemukan di hutan sekunder atau ladang yang ditinggalkan. Masyarakat Dayak Kenyah pada umumnya meramu dan memanfaatkan tumbuhan liar yang ada di sekitarnya. Mereka menggunakan berbagai jenis dan kultivar dari tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sumber: www.rudyct.tripod.com
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah teks bacaan dari koran, majalah, atau buku.
2. Identifikasilah teks tersebut termasuk jenis paragraf induktif atau deduktif.
3. Tuliskan gagasan pokok dan kalimat pendukung setiap paragraf.
4. Presentasikan hasil-hasil temuan Anda di depan kelas untuk dibahas bersama-sama.
C. Memahami Prinsip-Prinsip Penulisan Kritik dan Esai
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai sastra; dan menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai sastra.
Pernahkah Anda membaca tulisan berisi kritik terhadap karya sastra? Dalam pelajaran ini, Anda akan mempelajari kritik dan esai. Kritik yang akan Anda pelajari adalah kritik atas karya sastra. Kritik merupakan bagian dari cabang ilmu sastra. Kritik sastra menganalisis teks karya sastra itu sendiri. Kritik dapat diterapkan pada semua bentuk karya sastra, baik yang berupa puisi, prosa, maupun drama.
Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. Tujuan kritik bukan hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, kebenaran.dan kesalahan sebuah karya sastra berdasarkan sudut tertentu, tetapi Tujuan akhir sebuah kritik adalah mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra tertinggi dan untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik. (Sumardjo dan Saini K.M., 1986: 21)
Sementara esai sastra merupakan pandangan atau pendapat pribadi penulisnya mengenai suatu masalah kesastraan.
Bacalah teks berikut dengan saksama.
Bacaan 1
Kepahitan Arumanis
oleh Jakob Sumardjo
Muh. Rustandi Kartakusuma jarang sekali menulis cerita pendek. Cerpen yang akan diulas di sini berasal dari buku peringatan 70 tahun Sutan Takdir Alisjahbana yang diberi judul Pelangi (1979). Dalam buku tersebut, Rustandi menulis cerpen yang diberinya judul "Mangga Arumanis". Sastrawan ini dikenal sebagai penyair, penulis drama, dan cerita untuk anak-anak. Sebuah novelnya yang berjudul Tanah, Langit dan Cinta pernah dimuat secara bersambung dalam harian Pikiran Rakyat, Bandung, pada tahun 1985, Selain itu, ia juga menulis novel dan cerita pendek dalam bahasa Sunda.
Cerpen yang akan kita baca ini menunjukkan sikap lembut, penuh kasih sayang, tetapi kuat dalam moralitas. Di sini sikap "ketimuran" muncul, yakni solidaritas kekeluargaan. Satu untuk semua, semua untuk satu. Gambaran keluarga sederhana yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, ketulusan, dan keagamaan, dihadirkan dengan cara yang amat menyentuh. Keluarga Hendra seperti yang ditampilkan dalam cerpen ini sangat kita kenal dalam keluarga umumnya di kota-kota Indonesia.
Kekuatan cerpen Rustandi Kartakusuma ini terletak dalam pemasangan kontras. Hendra, pegawai yang jujur, taat beribadah, penuh kasih sayang kepada keluarganya, adalah pegawai dengan gajinya amat pas-pasan, sehingga terasa berat untuk dapat membelikan oleh-oleh mangga untuk anak-anak dan istrinya. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga. Dua buah mangga ini dinikmati oleh seluruh keluarga karena merupakan buah kasih sayang dan pengorbanan.
Kontras yang dimunculkan pengarang adalah ketika Pimpinan kantor Hendra, Zulkifli, mencoba "menyuap" Hendra dengan sepuluh buah mangga yang diidam-idamkan oleh keluarga Hendra. Dengan pemberian itu Hendra dibujuk untuk mau memberikan tanda tangannya yang akan memberikan keuntungan pada Zulkifli dan Hendra sendiri. Penyelesaian kontras ini adalah, bahwa keluarga Hendra kompak untuk tidak menerima sekeranjang mangga Arumanis dengan cara yang tidak hal-haI itu. Keinginan keluarga untuk dapat menikmati lezatnya mangga Arumanis sepuas-puasnya sirna karena mangga-mangga itu mereka terima dengan cara yang tidak mereka kehendaki. Lezatnya mangga Arumanis lenyap, bahkan keinginan untuk menikmati mangga tersebut juga lenyap. Di sini terlihat bahwa landasan moral keluarga sangat kuat. Mangga-mangga itu mereka berikan kepada gelandangan yang tidak tahu menahu asal-usul mangga-mangga tersebut.
Apakah sebenarnya, kebahagiaan dan kesenangan itu?
Makan enak, bertamasya, dan pakaian bagus, barangkali dapat mendatangkan kesenangan bagi setiap orang. Akan tetapi, cerpen ini menunjukkan bahwa benda dan peristiwa itu sendiri bukan sumber kesenangan dan kebahagiaan.
Makanan enak, dalam hal ini buah mangga Arumanis, tidak dengan sendirinya "enak" bagi setiap orang. Nilai buah mangga yang harum dan manis itu bukan terletak pada buahnya, melainkan pada manusia yang memakannya. Buah mangga yang harum dan manis dapat menyenangkan bagi seorang, tetapi juga tidak menyenangkan bagi yang lain. Kebahagiaan dan kesenangan itu adalah nilai. Nilai itu baru muncul ketika terjadi pertemuan antara subjek dan objek. Dalam hal ini, terjadi antara pemakan mangga dan mangga. Namun, karena mangga itu bukan subjek, semata-mata objek yang menentukan nilai itu adalah subjek, yaitu manusia itu sendiri.
Keluarga Hendra merupakan subjek dengan tata nilai tertentu. Keluarga itu sangat kompak dalam menganut suatu tata nilai, yakni gagasan moral yang ideal–rasional. Mereka berprinsip mencuri itu tidak baik. Selain itu, mereka berpegang pada keyakinan bahwa tidak jujur itu tidak baik. begitu pula tindakan menyuap itu tidak baik. Bahkan, korupsi itu tidak baik. Bagaimana keluarga Hendra dapat sekompak itu dalam menganut suatu nilai? Dalam cerpen ini tidak dijelaskan. Kita hanya mengetahui bahwa ada saling pengertian yang mendalam antara Hendra, istrinya, dan anak-anaknya.
Mangga Arumanis yang baru saja mereka nikmati, meskipun secara terbatas akibat kemiskinan mereka, tiba-tiba menjadi tidak Arumanis dan lezat lagi bagi keluarga itu karena moralitas mereka terguncang dalam kepahitan, akibat upaya penyuapan. Dengan getir, mereka membagikan buah-buah itu kepada para gelandangan yang tidak tahu menahu asal usulnya. Buah yang manis menjadi tidak manis lagi akibat kepahitan moral yang menimpa keluarga Hendra.
Cerpen ini sederhana, jelas alurnya, konkret penggambarannya, dengan suasana cerita yang terbangun secara manis dan lembut. Peristiwanya digambarkan dengan jelas dan pesan moralnya. Namun, sebuah karya sastra yang berhasil bukan hanya itu, sebuah karya sastra berhasil karena ia memiliki kualitas simbol pula. Judul "Mangga Arumanis" sendiri. Mangga Arumanis disebut demikian kalau segalanya berjalan normal. Akan tetapi, menjadi tidak Arumanis sama sekali kalau sesuatu yang tidak normal terjadi, yakni upaya penyuapan oleh Zulkifli.
Arumanis, kebahagiaan, kebenaran, akan tetap demikian jika moral atau iman tetap menjadi pegangan hidup. Dalam hal ini, tanpa moral dan iman, Arumanis menjadi tidak manis, tidak membahagiakan, dan tidak benar. Hidup manusia ini akan tenang dan bahagia, meskipun dalam kekurangan dan kemiskinan, asal moral dan iman tetap terjaga. Hidup manusia ini tidak akan tenang, bahagia, jika kekayaan mereka diperoleh dari kecurangan dan korupsi. Ada kontras nilai. Miskin dan jujur membahagiakan, dalam arti menjalani hidup ini dengan tentram dan tenang. Kaya dan tidak jujur dapat menyebabkan mangga Arumanis tidak bernilai sama sekali.
Inilah kritik halus Rustandi terhadap hidup masyarakat kota di zamannya, tahun 1970-an. Inilah zaman memuncaknya masa Orde Baru. Penyelewengan kekuasaan, korupsi, merosotnya moralitas, menyebabkan munculnya banyak pejabat yang kaya mendadak. Jurang kemakmuran antara pejabat yang jujur dan yang "ikut arus" semakin menganga. Pejabat yang jujur tetap miskin, sedang yang tidak jujur "dapat punya otot", "punya bungalow di Lembang", bahkan "dapat punya bini muda". Kondisi masyarakat di sekitar pengarang terbagi dua, mereka yang hidup otentik akan tetap miskin, mereka yang hidup penuh kepalsuan dapat cepat kaya. Keluarga Hendra bertolak belakang dengan kehidupan keluarga Zulkifli dan Bakhrum. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga dengan mengorbankan uang rokoknya hari itu. Sementara Zulkifli mampu membelikan oleh-oleh (suapan) sekeranjang mangga dengan sisa-sisa uang korupsinya.
Hidup otentik Hendra dan hidup tidak otentik Zulkifli dan teman-temannya, dengan agak sinis digambarkan pengarang melalui kemesraan antara Hendra dan isterinya, Yanti. Kebahagiaan pasangan suami isteri yang otentik, bermoral, beriman dan sesuai hati nurani ini, digambarkan dengan saling memeluk. Dalam film-film Indonesia, adegan demikian tentu akan disertai ucapan "I love you", seperti layaknya film-film Amerika murahan. Di sini sikap "ketimuran" Rustandi dicoba dimunculkan, dengan mengejek perilaku "barat" yang serba fisikal, materialistik, dan hedonistik.
Mangga Arumanis adalah simbol Rustandi untuk menyatakan kehidupan (keluarga) masyarakat dan bangsa yang otentik, jujur, sesuai tuntutan hati nurani, bermoral dan teguh iman. Mangga Arumanis juga berarti pengorbanan kepentingan diri sendiri. Meskipun sebuah keluarga, sebuah masyarakat atau sebuah bangsa itu miskin, asal hidup bermoral dan beriman, akan menjadikan hidup ini akan menjadi manis dijalani dan dinikmat dihayati. Kekayaan itu baru berharga, baru manis, kalau diperoleh pula secara otentik, jujur, bermoral, dan beriman. Tokoh Hendra adalah pahlawan bagi pengarangnya, Rustandi Kartakusuma. Pahlawan itu dengan gagah berani menyumbangkan buah-buah mangga yang tidak halal itu kepada mereka yang membutuhkan makanan. Hanya dengan berbuat demikian, ia dapat kembali bermesraan dengan isterinya, Yanti. Meskipun Yanti berasal dari keluarga kaya, ia mau hidup dalam kemiskinan mendampingi Pahlawannya, Hendra, yang bersikukuh mempertahankan sikap bermoral dan beriman, penuh pengorbanan, dan pengabdian kepada sesama.
Sumber: Majalah Horison, 2004
(
Bacaan 2
Dua "Kiblat" dalam Sastra Indonesia
Oleh Asep Sambodja
Ada sebuah pertanyaan besar yang sampai sekarang belum ada jawaban yang memuaskan. Benarkah sastra Indonesia lahir tahun 1920? Tidak sedikit pakar sastra Indonesia yang masih berpendapat bahwa kelahiran sastra Indonesia dimulai tahun 1920 dengan sejumlah argumentasi yang sekilas tampak mantap. Tanpa mengulang kembali apa yang telah disampaikan A. Teeuw, Ajip Rosidi, Yudiono K.S., Maman S. Mahayana, Bakri Siregar, bahkan Umar Junus dan Slametmoeljana, saya mencoba melihat upaya yang dilakukan para pakar sastra lainnya dalam merekonstruksi sejarah sastra Indonesia di era reformasi ini.
Dalam artikel yang dibacakan di 11th European Colloquium on Indonesian and Malay Studies yang diselenggarakan Lomonosov Moscow State University pada tahun1999, pengajar sastra Universitas Indonesia (UI), Ibnu Wahyudi, mengatakan bahwa awal keberadaan sastra Indonesia modern dimulai tahun 1870-an, yang ditandai dengan terbitnya puisi "Sair Kedatangan Sri Maharaja Siam di Betawi" (anonim) yang sekarang diterbitkan kembali dalam Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia (Jakarta: KPG, 2000).
Tahun 2002, redaksi majalah sastra Horison yang dipimpin Taufiq Ismail menerbitkan buku Horison Sastra Indonesia (empat jilid). Di dalam buku itu disebutkan bahwa penulisan puisi Indonesia dipelopori oleh Hamzah Fansuri sekitar abad ke-17. Namun, Taufiq Ismail masih menyebut Hamzah Fansuri sebagai pionir sastra daerah, dalam hal ini Aceh. Ia tidak dengan tegas menyatakan bahwa Hamzah Fansuri adalah sastrawan Indonesia.
Dari kedua hal di atas, setidaknya ada keinginan pada Ibnu Wahyudi untuk meluruskan sejarah sastra Indonesia yang sekarang diajarkan di sekolah-sekolah. Pelurusan sejarah ini penting karena berkaitan langsung dengan kesadaran kita mengenai bangsa dan negara Indonesia.
Sutan Takdir Alisjahbana (STA) menyarankan untuk mencontohkan sejarah kebudayaan pra-Indonesia (masa sebelum akhir abad ke-19) dari kebudayaan Indonesia (awal abad ke-20 hingga kini). Akibatnya, ada mata rantai sejarah yang terputus. Kebudayaan Indonesia Seolah-olah baru lahir tahun 1900. Sekaligus menafikan perjalanan sejarah bangsa yang telah berjalan ribuan tahun.
Lompatan besar yang dilakukan STA itu sejalan dengan politik etis yang tengah dilakukan kolonial Belanda. Namun, hal itu sekaligus menjadi kabut yang mengaburkan jati diri bangsa Indonesia. Pandangan Sanusi Pane yang senafas dengan Poerbatjaraka dalam menanggapi STA, sebenarnya memperlihatkan pandangan yang khas Indonesia. Mereka tidak silau oleh pengaruh Barat yang masuk ke Indonesia dan tidak mabuk oleh kebudayaan bangsanya sendiri.
Poerbatjaraka mengingatkan bahwa sejarah hari ini adalah kelanjutan dari sejarah masa lalu dan tidak terpotong begitu saja. Ia pun menegaskan bahwa sejatinya yang harus dilakukan adalah menyeleksi kebudayaan Indonesia yang purba dan pengaruh kebudayaan Barat untuk dijadikan kebudayaan Indonesia baru. Dalam bahasa Sanusi Pane, sebaiknya kebudayaan Indonesia mengawinkan Faust (Barat) dengan Arjuna (Timur).
Jika kita masih berpegang pada pendapat bahwa kelahiran sastra Indonesia dimulai tahun1920, kita masih setia pada sejarah yang terpotong itu. Kalau merujuk pada politik etis kolonial Belanda yang membentuk Commissie voor de Indlandsche School en Volkslectuur (Komisi untuk Bacaan Sekolah Pribumi dan Bacaan Rakyat) tahun 1908, dan selanjutnya tahun 1917 mendirikan Kantoor voor de Volkslectuur (Kantor Bacaan Rakyat) yang diberi nama Balai Pustaka, kelahiran sastra Indonesia merupakan produk politik etis kolonial Belanda itu. Padahal, pengaruh Barat semacam itu hanyalah babakan kecil dari pengaruh luar yang masuk ke Indonesia. Dengan kata lain, keterpengaruhan itu hanya bagian kecil dari keindonesiaan kita.
Hasil penelitian Ibnu Wahyudi tersebut memperlihatkan bahwa ia sudah terlepas dari kungkungan pemikiran yang dibentuk oleh Belanda. Dengan menempatkan karya-karya sastrawan Indonesia dari peranakan Cina dan peranakan Eropa sebagai titik awal kelahiran sastra Indonesia, sesungguhnya ia telah menghadirkan wacana baru bahwa karya sastra yang tidak melalui sensor Balai Pustaka, tidak menggunakan bahasa Melayu tinggi, disebut sebagai bacaan liar, yang
Sumber: www.tokohindonesia.com
ceritanya berdasarkan peristiwa "yang sungguh-sungguh pernah terjadi", adalah juga termasuk dalam khasanah sastra Indonesia.
Penelusuran Pramoedya Ananta Toer terhadap karya sastra Indonesia tempo dulu juga memperlihatkan hal serupa. Sastrawan-sastrawan yang sebagian besar berlatar belakang wartawan dari peranakan Eropa, Cina, dan asli Minahasa, seperti F. Wiggers, G. Francis, H. Kommer, Tio Ie Soei, dan F. D. J. Pangemanann, merupakan anasir penting dalam sastra Indonesia yang berhasil diselamatkan.
Terbitnya buku Tempo Doeloe: Antologi Sastra Pra-Indonesia karya Pramoedya Ananta Toer tahun 1982 (dan direvisi tahun 2003) ini memiliki dua arti penting. Pertama, ada semacam pengakuan terhadap eksistensi sastra Indonesia yang menggunakan bahasa Melayu pasar. Dalam hal ini, Pram telah berjasa karena telah menjalin kembali mata rantai sejarah sastra (dan juga kebudayaan) yang terputus akibat pemikiran STA. Kedua, hasil penelusuran semacam itu sekaligus memperlihatkan sebuah babak yang unik dalam sejarah sastra Indonesia yaitu bahwa politik etis kolonial Belanda yang diskriminatif, terlebih di dunia pendidikan, menghasilkan produk yang tidak adil bagi bangsa pribumi. Akibatnya, hanya mereka yang boleh mengecap pendidikan "Barat" yang memiliki kemampuan berproduksi, yakni kaum peranakan dan golongan ningrat. Oleh karena itu, hanya kaum terpelajar, seperti F.D.J. Pangemanan, sastrawan Minahasa yang juga pemimpin redaksi koran berbahasa Melayu, Djawa Tengah (1913–1938) dan bangsawan Jawa Noto Soeroto yang menghasilkan karya sastra pada masa maraknya sastra berbahasa Melayu pasar. Noto Soeroto sendiri menulis dalam bahasa Belanda, di antaranya Melatiknoppen ('Kuntum-kuntum Melati') tahun 1915 dan Wayang-liederan ('Dendang Wayang') tahun 1931, yang menurut Dick Hartoko berisi potret diri Noto Soeroto yang hidup dalam kemiskinan dan teralienasi dari masyarakatnya karena memilih sikap kooperatif dengan kolonial Belanda saat itu.
Sementara itu, karya Taufiq Ismail dkk. Horison Sastra Indonesia, memiliki arti sekaligus pesan penting bagi pembacanya yaitu untuk tidak melupakan karya sastra Indonesia "klasik" yang telah ditulis oleh pujangga-pujangga zaman dulu, seperti Hamzah Fansuri, Ronggowarsito, Raja Ali Haji, Chik Pantee Kulu, Haji Hasan Mustapa, Tan Teng Kie, bahkan karya besar dari Bugis, I La Galigo (anonim, disusun Arung Pancana Toa). Apa yang dilakukan Ibnu Wahyudi dan Taufiq Ismail dkk. sudah memberi sumbangan yang sangat berarti bagi pelurusan sejarah sastra Indonesia. Hanya saja, perlu dilakukan upaya yang lebih radikal untuk kemajuan sastra Indonesia itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tahun1945, manusia yang mendiami wilayah Indonesia sudah memiliki kebudayaannya masing-masing. Salah satu anasir budaya yang mereka hasilkan adalah karya sastra yang menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah). Dalam Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang karya P. J. Zoetmulder (1983), karya sastra tertua yang menggunakan bahasa Jawa kuno adalah Arjunawiwaha ('Perkawinan Arjuna') karya Empu Kanwa yang terbit sekitar tahun 1028–1035 di masa kerajaan Airlangga. Sementara dalam buku Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7–19 karya Vladimir I. Braginsky (1998), disebutkan bahwa pada Zaman Pertengahan, sastrawan-sastrawan Melayu telah menghasilkan karya sastra yang mendunia. Dengan tegas Braginsky menyatakan, "Bagi dunia Timur, termasuk juga dunia Melayu tidak terkecuali, yang tradisional dan yang modern saling berjalinan dengan erat dan kuat sehingga tanpa mengenal yang pertama, orang tidak mungkin menghayati kedalaman makna yang kedua. Hal ini berarti, bahwa hanya dengan demikian orang dapat menyelami sebab-musabab proses-proses yang kini tengah berlangsung di Indonesia. Di dunia Timur, bidang sastra ini juga menyimpan hakikat dari tradisi-tradisi yang hidup. Bidang sastra dipaparkan kepada generasi-generasi yang mendatang dengan lebih baik, dibandingkan dengan bidang-bidang kebudayaan apa pun lainnya."
Maksudnya pengaruh Hindu/Buddha, Islam, dan Barat telah memberi warna baru yang memperkaya dan mematangkan kebudayaan Indonesia, termasuk di dalamnya khazanah sastra Indonesia. Sebagaimana yang terjadi di ranah agama, di ranah sastra pun terjadi "sinkretisme" yang dilakukan sastrawan setempat dengan pengaruh luar. Boleh saja, Rudyard Kipling mengatakan East is east and west is west and the twin shall never meet. Akan tetapi, bagi manusia Jawa, memadukan dua hal yang bertentangan bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini dapat dilihat dalam kakawin Sutasoma karya Empu Tantular, misalnya.
Dari uraian singkat tersebut, saya ingin menarik kesimpulan bahwa, setidaknya, ada dua "kiblat" dalam sastra Indonesia, yakni sastra Indonesia yang masih memperlihatkan pengaruh Hindu/Buddha yang sangat kuat dan berpusat di Jawa. Selain itu ada sastra Indonesia yang masih memperlihatkan pengaruh Islam yang sangat kuat dan berpusat di Sumatra. Kedua "kiblat" itu dapat menjadi runutan dan rujukan untuk menentukan awal kelahiran sastra Indonesia. Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil penelitian E.U. Kratz tahun 1983 yang memperlihatkan bahwa sastrawan yang berasal dari Jawa (52,8%) dan Sumatra (30,3%) kini berperan besar dalam menghidupkan denyut nadi sastra Indonesia.
Sumber: www.cybersastra.net
(dengan perubahan)
Setelah Anda membaca kedua bacaan tersebut, tentunya Anda dapat membedakan tulisan yang termasuk esai dan tulisan yang termasuk kritik. Berdasarkan kedua bacaan tersebut, Anda dapat menemukan ciri-ciri kritik dan esai sebagai berikut.
1. Ciri-ciri kritik sastra
a. bertujuan menilai karya sastra;
b. penilaian didasarkan pada kriteria tertentu;
c. mengungkapkan kelebihan dan kekurangan karya sastra yang dikritik;
d. ada kesimpulan penilaian kritikus terhadap karya sastra yang dikritik.
2. Ciri-ciri esai
a. ada ide-ide penulisnya;
b. ide yang dituangkan didukung oleh data;
c. penulisan esai mengemukakan masalah yang luas;
d. metode yang digunakan adalah pendekatan ilmiah.
Berdasarkan kedua bacaan tersebut, dapat diketahui prinsip-prinsip penulisaan kritik dan esai sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip penulisan kritik
a. penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai karya sastra tersebut;
b. penulis harus objektif dalam menilai;
c. penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya.
2. Prinsip-prinsip penulisan esai
a. penulis dapat memilih topik yang akan dibahas;
b. pengungkapan pendapat harus didukung oleh data ilmiah;
c. penulis harus menyertakan argumen yang tepat.
Bacalah puisi dan cerpen berikut dengan saksama.
Puisi
Teringat Rumah
Karya Tjahyono Widarmanto
Sepasang terompah telah lusuh
usang dan capek bicara dengan jalanan lengang
dipaksa mabuk sepanjang malam
kenanglah kembali
sebuah alamat di kertas surat lusuh
dengan sungai mengalir pelan
seperti: air mata
basuhlah kelelahanmu
sekaligus sendumu yang tak pernah luntur berwarna tua
rebahlah, seperti roh menanggalkan mantelnya
melambai-lambaikan tangan pada ribut angin
sudah saatnya bayang-bayangmu
berbaring di situ di ruang tengah
yang hangat
ditemani secangkir kopi
sudahlah gelisahmu
angin malam tak baik buat mata yang renta
sejarah sudah cukup ditulis
dan namamu: sudah terpahat di sebuah prasasti!
Ngawi, akhir 2001
Sumber: Horison, Februari 2003
Kuli Kontrak
Mochtar Lubis
Lampu-lampu di beranda dan di kamar depan telah dipadamkan. Ayah sedang menulis di kamar kantornya. Dan kami anak-anak berkumpul di kamar tidur Ayah dan Ibu, mendengarkan cerita Ibu sebelum kami disuruh tidur. Ibu bercerita tentang seorang pelesit pemakan orang, yang dapat menukar-nukar tubuhnya dari manusia jadi macan, dan kemudian jadi manusia kembali, berganti-ganti. Untuk mengenal pelesit ini, orang harus melihat bundar bibirnya yang licin di bawah hidungnya, dan kalau dia berjalan tumitnya yang ke depan.
Sungguh amat menakutkan dan mengasyikkan cerita Ibu, dan duduk sekelilingnya berlindung dalam selimut, enak ketakutan, amat menyenangkan benar.
Sedang kami begitulah tiba-tiba terdengar ribut di luar rumah, dan kemudian terdengar opas penjaga rumah kami berteriak-teriak memanggil Ayah dari luar. "Inyik! Inyik!"
Kami semua terkejut. Ibu berhenti berbicara. Ayah terdengar bergegas membuka pintu kamar kantornya, dan terus ke beranda.
Di masa itu Ayah bekerja sebagai demang di Kerinci dan tahun dua puluhan dan tiga puluhan itu keadaan di daerah itu seperti di masa abad pertengahan saja. Karena soal pembagian air sawah, soal kerbau, dan sebagainya, satu kampung lalu menyatakan perang pada kampung yang lain. Senjata yang populer yang dipakai dalam perang ini ialah batu-batu sebesar telur ayam, yang diayunkan ke arah musuh dengan tali-tali istimewa untuk mengayunkannya. Baru seminggu yang lalu Ayah pergi ke Sungai Dewas menghentikan perang ini, dan dia kena peluru batu kesasar, yang merenggutkan topi helmnya dari kepalanya. Untunglah tidak tepat kenanya. Hanya pening juga kepala Ayah beberapa lama dibuatnya.
Baru setelah perkelahian dapat dihentikan oleh polisi dengan menembakkan senapan berkali-kali ke udara dan kedua kepala kampung desa yang berperang dipertemukan, dan mereka mendengar Ayah nyaris kena lemparan batu mereka yang berperang, maka kepala-kepala kampung itu minta maaf dan ampun, dan berkata mereka tidak bermaksud memerangi Ayah sama sekali. Akhirnya, karena menyesalnya mereka dengan batu yang menyasar itu, maka dengan mudah mereka menerima usul perdamaian Ayah, dan membagi air untuk sawah-sawah mereka dengan damai.
Tiada lama kemudian, Ibu masuk dan berkata, "Nak, kini anak-anak semua tidurlah. Ayah meski pergi. Ada kuli kontrak lari." Kelihatan Ibu menekan cepat di hatinya.
Esok pagi kami mendengar dari Abdullah, opas penjaga rumah, bahwa ada lima orang kuli kontrak yang melarikan diri dari onderneming Kayu Aro, setelah menikam opzichter Belanda.
Ketika kami pulang sekolah pukul 12 siang, Ayah belum kembali. Ketika dekat magrib, Ayah belum juga pulang, Ibu mulai cemas dan sebentar-sebentar dia ke depan melihat ke jalan. Dan beberapa kali aku dengar Ibu bercakap-cakap dengan opas Abdullah. Dan Abdullah berkata supaya Ibu jangan khawatir. Ayah tiba ketika hari telah malam, dan kami semua telah disuruh tidur. Aku dengar Ayah bercakap-cakap dengan Ibu sampai jauh malam, dan kemudian rumah pun sunyi. Esoknya kami dengar bahwa kuli-kuli kontrak ini telah tertangkap semuanya dan telah dibawa ke penjara. Penjara terletak di bawah bukit kecil di belakang rumah kami. Dari kebun buah-buahan dan sayur di belakang rumah, jika kami naik pohon jeruk yang besar, dapatlah dilihat lapangan belakang penjara, tempat orang hukuman dibariskan setiap hari atau diberi hukuman. Dari kebun terdengarlah suara orang gila yang ditahan dalam penjara menyanyi-nyanyi atau memaki-maki.
Mengapa di masa itu orang gila dimasukkan penjara dan tidak ke rumah sakit, tidak jadi pertanyaan bagiku di masa itu. Kadang-kadang asyik juga aku mendengarkan nyanyiannya yang berhiba-hiba, kemudian lantang mengeras, dan lebih hebat lagi jika telah mulai memaki-maki, amat sangat kotor-kotornya. Sungguh sedap selagi kecil itu dapat mendengar perkataan-perkataan yang terlarang demikian.
Kemudian, Ibu bercerita bahwa Ayah dan polisi dapat menangkap tiga orang kuli kontrak yang melawan opzichter Belanda itu. Hanya tiga orang kuli kontrak yang melawan opzichter Belanda itu. Hanya tiga orang, tidak lima orang yang diceritakan semula. Mereka tertangkap di dalam hutan tidak jauh dari onderneming, separuh kelaparan, kedinginan, dan penuh ketakutan. Mereka tiada melawan sama sekali, dan ketika melihat Ayah, maka mereka segera datang menyerah dan berkata, "Pada Kanjeng kami menyerahkan nasib, dan mohon keadilan."
Menurut Ibu yang didengarnya dari Ayah, sebabnya terjadi penikaman terhadap opzichter Belanda itu karena opzichter itu selalu mengganggu istri-istri mereka, dan rupanya kuli-kuli kontrak itu sudah gelap mata tidak dapat lagi menahan hati melihat opzichter itu mengganggu istri-istri mereka. Lalu, mereka memutuskan ramai-ramai menyerang si opzichter.
"Tidak salah mereka itu," kata Ibu yang rupanya merasa gusar sekali melihat kuli-kuli kontrak itu yang ditangkap.
"Mestinya opzichter jahat itu yang ditangkap," tambah Ibu.
"Mengapa tidak ditangkap dia?" tanya kami, anak-anak.
Ibu memandang kepada kami dan berkata dengan suara yang lunak, "Karena yang berkuasa Belanda! Belanda tidak pernah bisa kalah."
"Tapi dia yang jahat," kata kami mendesak Ibu.
"Ibu tidak mengerti," sahut Ibu, "tapi jangan kamu tanya-tanya pada Ayah tentang ini. Dia sudah marah-marah saja sejak pulang dari onderneming."
Ketika Ayah pulang dari kantor dan setelah dia makan, maka kami semua dipanggil ke kamar kerjanya. Kelihatan muka Ayah suram, dan sesuatu yang berat menekan pikirannya. Setelah kami berkumpul, maka Ayah berkata, "Esok hari pagi-pagi sampai pukul 10, Ayah larang anak-anak pergi ke kebun di belakang. Tidak seorang juga yang boleh ke sana. Ayah akan marah sekali pada siapa yang melanggar larangan ini."
"Mengapa, Ayah?" kami bertanya.
"Turut saja perintah Ayah!" sahut Ayah dengan pendek.
Kami pun mengerti. Jika Ayah telah bersikap demikian, tak ada gunanya membantah-bantah. Tetapi hati kami penuh macam-macam pertanyaan. Mengapa dilarang? Ada apa?
Segera juga Ibu kami serbu, hingga akhirnya untuk mendiamkan kami, Ibu berkata, "Bahwa esok hari ketiga orang kuli kontrak itu akan diberi hukuman. Sebelum perkaranya dibawa ke depan hakim, maka mereka akan dilecut karena telah menyerang opzichter Belanda."
Kecut hatiku mendengar cerita Ibu. Rasanya badanku dingin dan menggigil, dan setelah masuk kamar tidur amat lama baru aku dapat tidur. Pikiranku terganggu mendengar kuli-kuli kontrak yang akan dilecut esok pagi di penjara. Ketakutan berganti-ganti dengan nafsu hendak melihat betapa manusia melecut manusia dengan cemeti.
Pagi-pagi, saudara-saudaraku yang harus ke sekolah telah berangkat. Dan kami yang belum bersekolah diberi tahu kembali oleh Ayah dan Ibu supaya jangan pergi ke kebun di belakang rumah.
Dari Opas Abdullah, aku dengar mereka akan dilecut mulai pukul sembilan pagi. Semakin dekat pukul sembilan, semakin resah dan gelisah rasa hatiku. Hasrat hatiku hendak melihat mereka dilecut bertambah besar. Dan ketika hari telah hampir lima menit sebelum pukul sembilan tak dapat kutahan hatiku, dan sambil berteriak pada Ibu bahwa aku pergi bermain-main ke rumah sebelah, maka aku berlari ke luar dari pekarangan di depan rumah ke jalan besar, berlari terus memutar, jalan ke jalan besar di belakang rumah, masuk pekarangan rumah sakit yang berbatasan dengan kebun belakang rumah kami, memanjat pagar kawat, meloncat ke dalam kebun, dan dengan napas terengah-engah memanjat pohon jeruk, hingga sampai ke dahan di atasnya tempat aku dapat duduk dan melihat ke bawah, ke pekarangan belakang rumah penjara.
Pekarangan itu ditutupi batu kerikil. Di tengah-tengahnya telah terpasang tiga buah bangku kayu. Sepasukan kecil polisi bersenjata senapan berbaris di sisi sebelah kiri. Kemudian, aku melihat Ayah keluar dari gang menuju pekarangan belakang penjara, di sebelahnya kontrolir Belanda, asisten wedana polisi, dokter rumah sakit. Dan kemudian, dari gang lain keluar ketiga orang yang akan dilecut itu. Mereka hanya memakai celana pendek saja dan tangan mereka diikat ke belakang, diiringi oleh kepala rumah penjara dan dua orang polisi.
Hatiku berdebar-debar, dan takut kembali meremas perutku. Akan tetapi, aku tidak hendak meninggalkan tempat persembunyianku. Aku hendak melihat juga apa yang akan terjadi.
Ketiga kuli kontrak itu dibariskan dekat bangku-bangku kayu yang telah tersedia di tengah pekarangan belakang rumah penjara, mereka disuruh jongkok, dan kemudian kepala rumah penjara membacakan sehelai surat, dan aku lihat kontrolir mengangguk-angguk. Ayah berdiri tegang tidak bergerak-gerak. Kemudian, ketiga kuli kontrak itu dibuka ikatan tangan mereka ke belakang, ditidurkan telungkup di atas, perut mereka di bangku, kaki dan tangan mereka diikatkan ke bangku.
Tiga orang mandor penjara kemudian maju ke depan, kira-kira dua meter dari tiap-tiap bangku, dan di tangan mereka sehelai cemeti panjang yang hitam warnanya. Kemudian kepala penjara berseru, "Satu!"
Suaranya keras dan lantang. Tiga orang mandor penjara mengayunkan tangan mereka ke belakang, cemeti panjang berlekuk ke udara seperti ular hitam yang hendak menyambar, mengerikan dan terdengarlah bunyinya membelah udara, mendenging tajam dan kemudian bunyi cemeti melanggar daging manusia dan segera disusul oleh jerit kuli kontrak yang di tengah, yang melonjakkan.
kepalanya ke belakang, dan dari mulutnya yang ternganga keluarlah suara jeritan yang belum pernah aku dengar dijeritkan manusia. Jeritnya melengking tajam membelah udara, menusuk seluruh hatiku, membikin tubuhku menjadi lemah lunglai, dan suatu ketakutan yang amat besar dan amat gelapnya menerkam aku, dan aku berpegang kuat-kuat ke dahan pohon jeruk, amat ketakutan.
"Dua!" teriak mandor penjara lagi. Bunyi cemeti mendesing membelah udara, bunyi cemeti beradu dengan punggung, dan pada cambukan kedua mereka bertiga sama-sama menjerit melengking kesakitan.
Aku tak berani melihat lagi, aku tutup mataku kuat-kuat, akan tetapi tak kuasa aku menahan bunyi desing cemeti di udara, bunyi cemeti menerkam daging, dengan giginya yang tajam, ratusan ribu banyaknya, dan jerit mereka yang kesakitan membelah langit, melolong minta ampun. Entah berapa lama aku hidup dan mati demikian bersama dengan mereka di atas bangku tak kuingat lagi. Ketika aku membuka mataku kembali, aku lihat dokter memeriksa ketiga kuli kontrak itu. Dan kemudian kulihat dia mengangguk pada kontrolir, dan kontrolir mengangguk pada kepala rumah penjara, dan kepala rumah penjara berteriak, "Dua puluh satu!"
Dan kembali cemeti mendesing membelah udara dan menerkam melingkar punggung yang telah hancur memerah darah. Hanya kini mereka tidak menjerit lagi karena mereka telah pingsan.
Setelah sampai pada cambukan kedua puluh lima, kontrolir memberi isyarat, kepala rumah penjara mundur selangkah, dan memberi perintah, dan tiga orang mandor penjara tukang cambuk mundur, menggulung cambuk mereka yang telah merah penuh darah dan kepingan daging manusia, mundur dan masuk ke dalam rumah penjara.
Dokter kembali memeriksa kuli-kuli kontrak itu. Dan kemudian tali-tali pengikat mereka dilepaskan, dan aku lihat kontrolir menoleh pada Ayah mengatakan sesuatu.
Pada saat itulah aku membuat kesalahan. Karena amat sangat terpengaruh dengan apa yang aku lihat, maka ketika aku hendak turun dari pohon, aku malah meletakkan kakiku ke dahan di bawah, aku tergelincir, terjatuh ke bawah, dan menjerit terkejut, terjatuh ke tanah, dan sikuku terbentur ke tanah, amat sakitnya. Beberapa saat aku terhentak diam di tanah, dan kemudian aku menangis kesakitan. Opas Abdullah yang sedang berada di dapur datang berlari ke belakang, melihat aku berbaring di tanah, mengangkat aku, dan menggendong aku ke rumah. Sikuku amat sakitnya. Ibu memeriksanya, dan berkata, "Sikumu terkilir!" Dan kemudian tambahnya, "Ayahmu akan marah sekali. Engkau melanggar perintahnya. "Mengapa engkau di kebun?" Aku hanya menangis saja.
Aku segera dibawa ke rumah sakit, dan setelah manteri rumah sakit menarik-narik tanganku yang rasanya menambah sakit sikuku saja, dan kemudian tanganku diperban, maka aku disuruh tidur, tidak boleh bermain-main.
Petangnya Ayah pulang dari kantor. Aku sudah ketakutan saja menunggu Ayah pulang.
Setelah dia makan, aku dengar Ibu bercakap-cakap dengan Ayah. Tentu mengadukan aku, pikirku dengan takut.
Tiada lama kemudian Ayah datang melihat aku. Dia duduk di pinggir tempat tidur. Ditatapnya muka aku diam-diam, hingga aku terpaksa menundukkan mataku.
"Engkau lihat semuanya?" tanyanya.
"Ya, aku salah, Ayah!" kataku, suaraku gemetar ketakutan.
Ayah memegang tanganku, dan kemudian berkata dengan suara yang halus sekali, akan tetapi amat sungguh-sungguh, "Jika engkau besar, janganlah sekali-kali engkau jadi pegawai negeri, jadi pamong praja! Mengerti?"
"Ya, Ayah!" jawabku. Kemudian seakan Ayah hendak berkata lagi, dia tertegun, dan tidak jadi berkata. Segera aku disuruhnya tidur.
Sejak itu setiap kali ada kesempatan selalu Ayah berkata supaya jangan seorang jua pun anak-anaknya yang mengikuti jejaknya jadi pamong praja. Dan tiap dia berkata demikian, dia melihat padaku, dan aku pun mengerti.
Sumber: Majalah Horison, 2003
1. Buatlah sebuah kritik terhadap cerpen "Kuli Kontrak" tersebut.
2. Tulislah dengan memperhatikan prinsip-prinsip penulisan kritik.
3. Buatlah esai berdasarkan puisi "Teringat Rumah" dengan memperhatikan prinsip-prinsip penulisan esai.
4. Tukarkan pekerjaan Anda dengan teman sebangku untuk dikoreksi.
5. Pajanglah kritik dan esai yang paling bagus di mading sekolah Anda.
PELAJARAN 5
KOMPETENSI DASAR :
13.1 Menentukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan
13.2 Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama

        
 Struktur Drama Naskah
        Drama naskah disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra drama naskah dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin. Wujud fisiknya adalah dialog atau ragam tutur yang berupa ragam sastra. Oleh sebab itu bahasa dan maknanya tunduk pada konvensi sastra, yang menurut Teuw meliputi hal-hal sbb :
  1. Teks sastra memiliki struktur batin atau intern structure relation, yang bagian – bagiannya saling menentukan dan saling berkaitan
  2. Naskah sastra juga memiliki struktur luar atau exteern structure relation, yang terkait oleh bahasa pengarangnya
  3. Sistem sastra merupakan model dunia sekunder, yang sangat kompleks dan bersusun-susun.
Selanjutnya Teuw juga menyebutkan bahwa teks sastra merupakan keseluruhan yang tertutup, ungkapan diberi makna, disemantiskan segala aspeknya; barang atau persoalan yang dalam kehidupan sehari-hari tidak bermakna, diberi makna. Dalam pemberian makna kadang-kadang sesuai dengan konvensi. Namun, di lain pihak kadang menyimpang dari konvensi. Karya sastra menunjukkan ketegangan antara konvensi dengan pembaharuan, antara mitos dengan kontramitos (Teuw dalam Herman J. Waluyo, 1993 : 7)
Teks drama disusun berdasarkan konflik manusia yang digali dari kehidupan. Penuangan tiruan kehidupan itu diberi warna oleh penulisnya. Aktualisasi terhadap peristiwa dunia menjadi peristiwa imajiner itu seratus persen diwarnai oleh pengarangnya dan menjadi hak pengarang. Bagaimana pengarang memandang kehidupan akan tergambar lewat lakonnya.
Daya pikat suatu naskah drama ditentukan oleh kuatnya dramatic action. Perkembangan dramatic action dari awal hingga akhir, merupakan tulang punggung pembangun cerita. Unsur kreativitas pengarang terlihat dari kemahiran pengarang menjalin konflik, menjawab konflik dengan surprise, dan memberikan kebaruan jawaban itu. Jika terjadi hal yang demikian, maka naskah itu memiliki suspense (tegangan) yang menambah daya pikat sebuah naskah drama. Unsur – unsur struktur drama naskah saling menjalin membentuk satu kesatuan dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Unsur – unsur tersebut adalah :.
1. Plot
Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir konflik antara tokoh-tokohnya. Jalinan konflik dalam plot meliputi hal-hal berikut.
a. Eksposition atau pelukisan awal cerita
Dalam tahap ini pembaca atau penonton diperkenalkan dengan tokoh-tokoh drama dan wataknya masing-masing. Pembaca atau penonton mulai mendapat gambaran tentang lakon yang dibaca.
Contoh:
Tahap pelukisan awal drama Romeo dan Juliet yaitu saat perkenalan Romeo dan Juliet di pesta Juliet. Pembaca mulai mengenal siapa Romeo, siapa Juliet, dan bagaimana watak mereka.
b. Komplikasi atau pertikaian awal
Pada tahap ini konflik mulai terlihat tetapi konflik belum sampai klimaks.
Contoh:
. . . .
Romeo          : Kalau kau tak suka aku seorang Montague, maka kukatakan tidak terhadap nama itu.
Juliet      : Bagaimana bisa kau sampai ke sini dan untuk keperluan apa? Pagar tembok itu tinggi dan susah     sekali dipanjat. Dengarkan, kalau kau akan mati jika ada anggota keluargaku melihatmu di sini.
Romeo : Sayap cinta menerbangkanku ke atas tembok ini. Dan tebing batu tak sangup menghambat gejolak  cinta ini. Gejolaknya memungkinkan semuanya terjadi. Dengan cinta, aku tak takut dengan keluargamu.
Juliet     : Jika ketahuan, Romeo, kau akan dibunuh.
Romeo : Pandangan matamu lebih berbahaya dari 20 mata pedang mereka. Asal kauterima aku dengan tulus   hati, aku akan kebal dari tusukan pedang mereka.
. . . .
Dikutip dari: Romeo dan Juliet, William Shakespeare, Hyena, Jakarta, 2000
Dari dialog tersebut diketahui konflik awal yaitu kisah cinta Romeo dan Juliet yang ditentang oleh keluarga mereka.
c. Klimaks atau titik puncak cerita
Konflik yang terjadi akan meningkat terus sampai mencapai klimaks atau titik puncak atau puncak kegawatan dalam cerita.
Contoh:
Pada drama Romeo dan Juliet konflik mulai memuncak ketika Pendeta Lorenso menikahkan Romeo dan Juliet. Kemudian, Romeo dibuang ke daerah pembuangan dan Juliet yang dibius agar terlihat seperti orang mati. Namun, Romeo mengira Juliet benar-benar mati dan Romeo bunuh diri dengan meminum  racun di hadapan Juliet.
d. Resolusi atau penyelesaian atau Falling Action Dalam tahap ini konflik mereda atau menurun. Tokoh-tokoh
yang memanaskan situasi atau meruncingkan konflik telah menemukan jalan pemecahan.
Contoh:
Kematian Juliet merupakan penyelesaian cerita konflik itu. Juliet bukannya pergi kepada keluarganya dan menunggu perkawinan berikutnya atau masuk biara, tetapi memilih bunuh diri dalam pelukan orang yang dicintainya.
  1. Catastrophe atau Denoument atau keputusan Tahap ini merupakan tahap pengulasan terhadap seluruh kisah tokoh. Tahap ini digunakan sebagai tahap penguat seluruh kisah. Dalam drama-drama modern plot akan berhenti pada klimaks ataupun resolusi tanpa menyertakan keputusan terhadap seluruh kisah lakon itu.
Contoh:
Dalam drama Romeo dan Juliet, Pendeta Lorenso dan keluarga Capulet bertemu. Mereka menyadari kesalahannya. Keluarga Montague juga datang ke kubur itu dan menyatakan bahwa kesombongan keluarga selama ini tidak baik dan merugikan generasi muda. Dalam tahap ini konflik sudah tidak ada lagi.
Plot dalam drama terdiri atas tiga jenis, yaitu
  1. Sirkuler   : cerita berkisar pada satu peristiwa saja
  2. Linear     : cerita bergerak secara berurutan dari A – Z
  3. Episodik  : jalinan cerita itu terpisah kemudian bertemu pada akhir cerita.
Dalam penyusunan naskah drama, pembabakan plot biasanya diwujudkan dalam babak dan adegan. Perbedaan babak berarti perbedaan setting, baik waktu, tempat, maupun ruang. Babak dibagi menjadi adegan – adegan. Pergantian adegan yang satu dengan yang lain mungkin karena masuknya tokoh lain dalam pentas, kejadian dalam waktu yang sama, tetapi peristiwanya lain, ataupun karena kelanjutan suatu peristiwa yang tidak memerlukan pergantian setting.
        Yang perlu ditekankan bahwa alur cerita/ jalannya cerita tidak boleh tersendat-sendat, tetapi hendaknya mengalir secara lancar. Komposisi bagian-bagian dari plot itu harus sesuai. Pada awal drama waktu agak longgar. Detail cerita memungkinkan untuk dipaparkan. Setelah onflik menanjak, waktu semakin cepat, detail cerita sudah tidak mungkin sekecil yang pertama. Irama waktu semakin cepat menuju klimaks. Pada penyelesaian waktu justru semakin cepat, detail sudah tidak mungkin lagi ditonjolkan. Semakin pendek penyelesaian semakin baik karena kebosanan pembaca dan penonton dapat dihindarkan.
2. Konflik
Konflik adalah pertentangan atau ketegangan dalam sebuah drama. Konflik dibedakan menjadi dua kategori.
a. Konflik eksternal
Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, baik dengan lingkungan alam ataupun lingkungan manusia. Konflik eksternal dibagi menjadi dua.
1) Konflik fisik adalah konflik yang disebabkan adanya perbenturan antara tokoh dengan lingkungan. Misalnya, konflik yang dialami tokoh akibat banjir, kemarau panjang, gunung meletus, ataupun peristiwa alam
lainnya.
2) Konflik sosial adalah konflik atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia. Misalnya, masalah perburuhan, penindasan, percekcokan.
b. Konflik internal/konflik batin
Konflik batin adalah konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri. Ada berbagai jenis drama yang dikenal masyarakat, antara lain teater rakyat, lenong, sandiwara, dan drama. Bentuk drama meliputi drama berbentuk prosa dan drama berbentuk puisi (balada).
3. Penokohan dan Pewatakan
Penokohan sangat erat dengan perwatakan. Susunan tokoh (drama personal) adalah daftar tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Dalam susunan tokoh itu, yang terlebih dulu dijelaskan adalah nama, umur, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan jiwanya.
Watak tokoh akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan catatan samping (kramagung).
Tokoh-tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita, terdapat tokoh-tokoh
  1. Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.Biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama, yang dibantu oleh tokoh-tokoh lainnya yang ikut sebagai pendukung cerita.
  2. Tokoh-tokoh yang telah disebut di depan harus memiliki watak. Watak para tokoh umumnya konsisten dari awal hingga akhir. Watak para tokoh dapat digambarkan dalam tiga dimensi yakni dari penggambaran fisik, psikis, dan sosial (fisiologis, psikologis, dan sosiologis) Antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada seorang tokoh utama yang menentang cerita, dan beberapa figur pembantu yang ikut menentang cerita.
  3. Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
  1. Berdasarkan peranannya dalam lakon serta fungsinya, maka terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut :
  1. tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan gerak lakon, dalam hal ini protagonis dan antagonis.
  2. tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral, dapat juga sebagai medium atau perantara tokoh sentral, dalam hal ini tritagonis
  3. tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rantai cerita.
  1. Keadaan fisik
Yang termasuk dalam keadaan fisik tokoh adalah umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus/gemuk, serta senyum, cemberut, dsb. menurut Krechmer, ciri fisik dapat dihubungkan dengan perwatakan seseorang, misalnya seorang yang bertubuh tinggi jangkung (atletis) berwatak lain dengan orang yang bertubuh gendut (sanguinis). Masyarakat Jawa juga mengenal penafsiran watak berdasarkan keadaan fisiknya; misalnya seorang yang berleher pendek mempunyai watak mudah tersinggung, seorang yang berleher panjang mempunyai watak sabar, dsb. demikian pula dengan warna suara tokoh. Misalnya tokoh berwatak ksatria akan berbeda dengan suara tokoh berwatak raksasa.
  1. Keadaan psikis
Keadaan psikis tokoh meliputi : watak, kegemaran, mentalitas, standar moral, temperamen, ambisi, kompleks psikologis yang dialami , keadaan emosinya.
  1. Keadaan sosiologis
Keadaan sosiologis tokoh meliputi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi, dsb.
Sebenarnya keadaan psikologis, fisik, dan sosiologis itu secara tersirat sudah ada di dalam lakon.
4. Dialog (Percakapan)
      Ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk cakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini penulis naskah/ pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Pembicaraan yang ditulis oleh pengarang naaskah drama adalah pembicaraan yang akan diucapkan di atas panggung. Bayangan pentas di atas panggung merupakan mimetik dari kehidupan sehari-hari.
       Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan yang komunikatif. Banyak naskah drama yang sulit dipentaskan karena dialognya bukan ragam tutur, tetapi ragam tulis. Di samping ragam, diksi yang dipilih sesuai dengan dramatic action dari plot itu.
Dialog juga harus bersifat estetis atau memiliki keindahan bahasa. Seorang pengarang drama yang sudah berpengalaman akan mampu memadukan naskah estetis dan komunikatif dalam naaskah dramanya.
5. Setting / Landasan / Tempat Kejadian
       Setting atau tempat kejadian cerita sering disebut latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang, dan waktu.
  1. Setting tempat
Berhubungan dengan waktu dan ruang. Misalnya tempat di Pulau Jawa, tahun berapa, di luar atau di dalam rumah
  1. Setting waktu
Apakah lakon terjadi di waktu siang, pagi, sore, malam. Siang atau malam di desa dan di kota akan berbeda keadaannya. Di ruang mana? Di sebuah rumah keluarga modern atau keluarga tradisional
  1. Setting ruang
Ruang dapat berarti dalam rumah atau luar rumah, tetapi juga dapat berarti lebih detail, ruang yang bagaimana yang dikehendaki penulis lakon. Hiasan, warna, dan peralatan dalam ruang akan memberi corak pada drama yang dipentaskan
6. Tema / Nada Dasar Ceritta
      Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhubungan pula dengan nada dasar dan sudut pandangan yang dikemukakan oleh pengarangnya.
      Dalam drama, tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh – tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang memungkinkan konflik dan diformulasikan dalam bentuk dialog. Dialog tersebut mengejawantahkan tema dari lakon / naskah. Semakin kuat, lengkap, dan mendalam pengalaman jiwa pengarangnya akan semakin kuat tema yang dikemukakan.
7. Amanat / Pesan Pengarang
        Amanat sebuah drama akan lebih mudah dihayati penikmat jika drama itu dipentaskan. Amanat biasanya memberikan manfaat dalam kehidupan secara praktis. Meminjam istilah Horace ‘dulce at utile’ , maka amanat itu menyorot pada masalah utile atau manfaat yang dapat dipetik dari karya itu. Dalam keadaan demikian, karya yang jelek sekalipun akan memberikan manfaat kepada kita, jika kita mampu memetik manfaatnya.
8. Petunjuk Teknis
      Dalam naskah drama dipeerlukan petunjuk teknis yang sering pula disebut teks samping atau kramagung. Teks samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog, dsb.
  Drama sebagai Interpretasi Kehidupan
      Drama sebagai interpretasi kehidupan erat hubungannya dengan nada dasar atau pandangan dasar penulis dram itu. Drama sebagai tiruan (mimetik) terhadap kehidupan, berusaha memotret kehidupan secara riil. Setiap pengarang tidak sama dalam melihat dan menginterpretasikan sisi kehidupan. Ada yang memfokuskan pada cinta kasih, kebobrokan sosial, segi moral, segi didaktis, kepincangan dalam masyarakat, suka duka, dsb. naskah yang dihasilkan akan ditentukan oleh bagaimana sikap penulis dalam menginterpretasikan kehidupan ini.
      Jadi, sebagai interpretasi terhadap kehidupan, drama mempunyai kekayaan batin yang tiada tara. Kehidupan yang ditiru oleh penulis drama dalam lakon diberi aksentuasi sesuai dengan sisi kehidupan mana yang akan ditonjolkan oleh penulis. Hal yang ditonjolkan itu akan menentukan konflik yang dibangun. Konflik itu akan tergambar dalam pertikaian antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Dari situlah plot dibangun dan dikembangkan. Potret kehidupan akan menjadi cermin bagi plot dibangun dan dikembangkan. Potret kehidupan akan menjadi cermin bagi setiap pembaca / penonton untuk menyaksikan gejolak konflik batinnya sendiri.
 Nilai Suatu naskah
      Keunggulan naskah drama adalah pada konflik yang dibangun. Konflik menentukan penanjakan-penanjakan ke arah klimaks. Jawaban terhadap konflik akan melahirkan suspense kejutan. Tingkat keterampilan penulis drama ditentukan oleh keterampilan menjalin konflik yang diwarnai oleh kejutan dan suspense yang belum pernah dicipta oleh pengarang lain.
      Dalam menilai suatu naskah, maka harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Tema relevan dengan keperluan pementasan
  2. Konfliknya cukup tajam ditandai oleh plot yang penuh kejutan dan dialog yang mantap
  3. Watak pelakunya mengandung pertentangan yang memungkinkan ketajaman konflik
  4. Bahasanya mudah dihayati dan komunikatif
  5. Mempunyai kemungkinan pementasan
Contoh Naskah Drama
Drama berikut ini merupakan pengembangan dari naskah lagu.
Bacalah dan analisislah unsur-unsur yang membangun naskah tersebut!
Bunga Jiwaku – Yovie W. dan Nuno
Satu...kau begitu indah
Dua...kau memang menggoda
Tiga...kau beri harapan
Aku jadi tak sabar
Langit...tak begitu gelap
Malam...membenamkan hasrat
Engkau...ada di sampingku
Jangan diamkan aku
Bawalah aku ke dalam
Ke dalam hangat dirimu
Bawalah aku ke sana
Menari dalam pelukan...mu
Dekap...dekaplah diriku
Dengar...kan rebahan hati
Jangan...kau lakukan aku
Engkau...bunga jiwaku
Naskah drama Bunga Jiwaku karya Triongko Bayu Sadewa
Perwatakan
  1. Ongko                                :        Cuek, pemikir
  2.  Wanita yang duduk                :        Cuek, setia
  3. Sang pria yang berjalan        :        Cuek, sok cakep (kecakepan)
  4. Sang pacar                        :        Cuek, pembohong
  5. Ibu-ibu galak                        :        Cuek, galak
  6. Gadis 1                        :        Cuek, tukang gosip
  7. Gadis 2                        :        Cuek, tukang gosip, mau tahu urusan orang
  8. Gadis 3                        :        Cuek, tukang gosip, agak bodoh
  9. Kakek                                :        Cuek, pemalas
  10. Gadis yang belajar                :        Cuek, rajin, pandai, pemikir
  11. Gadis berjilbab                :        Cuek, pengkhayal
Bunga Jiwaku
Sore itu matahari teleh merendahkan dirinya di batas samudera. Kala itu seorang pria duduk di balik mejanya, sibuk memilih ide mana yang tepat untuk dijadikanu judul film terbarunya. Ongko nama pria itu, masih sibuk dengan ide-ide yang berkeliaran di kepalanya yang begitu banyak.
Ongko                                :        “Pusing, judul apa yang harus kupakai?” (sambil menggaruk kepalanya).
Tangannya mengambil secarik kertas dan menggoreskan sebuah kalimat ‘Ongko Keren!’. Sejenak keluar tawa dari bibirnya karena melihat tulisannya sendiri. Diremasnya kertas itu dan dilemparnya ke luar jendela.
Cuiiing...blughk...! Kertas jatuh di hadapan seorang wanita yang sedang duduk di tepi pantai sendirian.
Wanita yang duduk                :        “Auw...apa ini? (lalu dibuka kertas itu). Ongko Keren? Konyol!” (sambil meremas dan kertas itu dilempar).
Cuiiing...blughk...! Kali ini kertas itu jatuh menimpa kepala seorang pria yang sedang berjalan dengan pacarnya.
Sang pria yang berjalan        :        “Ugh, apa ini?”
Sang pacar                        :        “Ada apa, yang? (lalu mengambil kertas itu dan membukanya). Ongko Keren?”
Sang pria yang berjalan        :        “Yah, nggak penting yang! Buang!”
Sang pacar                        :        “Iya, lagian buat apa. Kan jelas-jelas kamu yang paling keren, sayang.” (mencoba mengambil hati sang kekasih).
Sang pacar melempar kertas itu. Cuiiing...blughk...! kertas itu nyasar di warung ibu-ibu galak.
Ibu-ibu galak                        :        “Hei, kurang ajar! Siapa yang lempar kertas ini ke kepalaku?” (sambil marah-marah, lalu ibu galak itu membuka kertasnya).
Ibu-ibu galak                        :        “Ongko Keren! Apa-apaan ini? Mengganggu orang saja.”
Si ibu galak melempar kertas itu kembali. Cuiiing...blughk...! Sekarang kertas itu jatuh di tengah tiga orang gadis yang sedang duduk di lantai.
Gadis 1                        :        “Aduh!”
Gadis 2                        :        “Kenapa?”
Gadis 1                        :        “Siapa sih yang buang sampah sembarangan? Perasaan tempat sampah banyak deh!”
Gadis 3                        :        “Wah, rejeki tuh namanya. Jatuh langsung dari langit. Alhamdulillah...”
Gadis 2                        :        “Rejeki nenek lu! Udah buka aja, bacain!” (menyuruh gadis 1 membuka kertas itu).
Gadis 1                        :        “Bentar...bentar! Ongko Keren! Ihh, apa nih? Nggak penting banget deh.”
Gadis 2                        :        “Idih, buang aja!”
Gadis 3                        :        “Eh, jangan dibuang! Rejeki tau.”
Gadis 2                        :        “Rejeki mukalu, itu sampah oon!” (sambil menjambak rambut gadis 3, dan memelototinya).
Kertas itu dilempar oleh gadis 1. Cuiiing...blughk...!
Kakek                                :        “Wadhuh...!”
Ternyata kakek yang sedang tertidur adalah korban selanjutnya dari kertas itu.
Kakek                                :        “Orang tua lagi enak-enak tidur kok dilempar pakai kertas apa ini, O...O...Ong...Ongko...Ker...Kere? Ker...Kerr...rr...Keren! Ongko Keren! Apa ini? Buang saja lah, nggak bagus. Mendingan tidur lagi.”
Cuiiing...blughk...! Giliran seorang gadi rajin yang sedang belajar di kamar, terkena lemparan kakek!
Gadis yang belajar                :        “Auw...sakit! (dibukanya kertas itu). Ongko Keren! Akh, apa ini? Apa ini merupakan kata sandi dari perkalian dua buah sudut apit yang di tengahnya ada lingkaran? Pusiiiing.....!”
Karena bingung, sang gadis yang sedang belajar itu melempar kertas keluar jendela kamarnya.
Cuiiing...blughk...! Lagi-lagi kertas itu nyasar, kali ini kertas itu jatuh di depan kaki seorang gadis berjilbab yang sedang membeli minuman.
Gadis berjilbab                :        “Loh, kertas apa ini? (mengambil kertas di depan kakinya dan dibukanya). Ongko Keren! Hah? Siapa? Kerenan juga Dirly!”
Kertas itu dilemparkannya kencang-kencang. Wuzzzzzzhhhh......
Cuiiing...blughk...! kertas itu masuk melewati sebuah jendela apartment yang terbuka. Di dalamnya ada seorang pria yang sedang duduk di meja dengan berserakan kertas tersebar.
Plok...kertas itu menimpa kepalanya. Di ambilnya kertas remasn itu lalu dibukanya.
Pria di kamar                        :        “Ongko Keren! Loh, ini kan kertasku tadi? Kok datang lagi?”
Ternyata pria itu adalah Ongko yang tadi menulis tulisan itu.
Dan akhirnya kertas itu sampai juga di tempat terakhirnya. Tempat sampah!
PELAJARAN 6
KOMPETENSI DASAR :
14.1 Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam
14.2 menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari

Gurindam
Ciri-ciri gurindam terbentuk dari dua baris. Baris pertama berisi sejenis perjanjian atau syarat dan baris kedua menjadi akibat atau kejadian yang disebabkan oleh isi baris pertama. Secara sistematis, kedua baris itu umumnya menyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas). Gurindam berisi ajaran kebenaran dan dimaksudkan sebagai nasihat.
Untuk melisankan sebuah gurindam dengan baik, sebaiknya Anda memperhatikan aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Hal ini dimaksudkan agar orang lain yang mendengarkan pembacaan itu akan mudah memahami dan mengetahui kekhasan bentuk gurindam pada masanya. Coba Anda baca kembali dengan memperhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi pantun pada pelajaran terdahulu.
Salah satu gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Gurindam ini dibuat pada zaman dahulu sehingga kata-kata yang digunakan sudah usang dan jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Oleh karena kata-katanya sudah usang, gurindam agak sulit dipahami.
Keterkaitan Gurindam dengan Kehidupan Sehari-hari
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengaitkan isi gurindam dengan kehidupan masa kini dan menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam. Dalam setiap karya sastra yang dibuat, terdapat ungkapan atau ekspresi penulisnya terhadap realitas kehidupan yang dihadapi pada masanya. Demikian pula halnya dengan karya sastra gurindam. Nilai-nilai yang disampaikan penulis dalam gurindam merupakan ungkapan atau jawaban atas persoalan yang ada di masyarakat pada zamannya. Namun, seiring berlalunya waktu, kondisi zaman berubah. Pertambahan penduduk dan penyebarannya menimbulkan gesekan antarbudaya sehingga melahirkan pola budaya modern. Apakah nilai-nilai dalam gurindam masih dapat diterapkan dalam kehidupan masa kini atau tidak?
Nilai-nilai realitas kehidupan yang terkandung dalam gurindam akan berbeda dengan nilai-nilai kehidupan masa kini. Namun, ada pula nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, seperti nilai moral yang masih dapat diterapkan pada kondisi kehidupan masa kini.
Bacalah dengan saksama Gurindam Dua Belas berikut.
 Pasal yang Pertama
Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
 Pasal yang Kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
 Pasal yang Ketiga
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Pasal yang Keempat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Pasal yang Kelima        
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
 Pasal yang Keenam
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
 Pasal yang Ketujuh
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencat (mencacat?) orang
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
 Pasal yang Kedelapan
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Pasal yang Kesembilan
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
 Pasal yang Kesepuluh
Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Pasal yang Kesebelas
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
 Pasal yang Keduabelas
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Uji kompetensi:
1. Identifikasilah ciri-ciri gurindam tersebut dengan memberikan contoh!
2. Diskusikan dengan teman sebangku arti kata-kata dalam gurindam tersebut!
3. Carilah nilai-nilai yang masih dapat diterapkan dan masih relevan dengan kehidupan masa kini dan nilai-nilai yang  sudah tidak relevan!
4. Jelaskan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam tersebut!
Bacalah gurindam berikut dan kerjakan soal-soalnya!
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung                                Raja Ali Haji
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka                                                Sumber: www.melayusastra.com
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar                                         
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
1. Jelaskan makna setiap bait dalam gurindam tersebut.
2. Tentukan makna atau nilai-nilai gurindam yang masih relevan dengan kehidupan sekarang.
3. Berikan contoh konkret nilai gurindam yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
4. Buatlah karangan dengan tema yang terkandung dalam nilai-nilai gurindam tersebut.
5. Tukarkan hasil karangan Anda dengan teman untuk disunting.
Kegiatan Lanjutan
1. Carilah di perpustakaan sekolah Anda jenis gurindam lainnya. Lalu, catatlah dalam buku tugas.
2. Lisankan gurindam tersebut secara bergantian di depan kelas.
3. Jelaskan pula pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
4. Berdiskusilah dengan teman sekelas Anda untuk menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam.
PELAJARAN 7
KOMPETENSI DASAR :
15.1 mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer
15.2 Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode

Hakikat Puisi
Puisi  adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).Kata-kata betul-betul dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan. Kata-kata yang digunakan berima dan memiliki makna konotatif atau bergaya figuratif(Waluyo, 2005,1).
  1. Ciri-ciri kebahasaan puisi adalah sebagai berikut:
  1. Aspek Lahiriah Puisi
  1. Pemadatan Bahasa
Bahasa dipadatkan agar berkekuatan gaib. Jika dibaca kata-kata membentuk larik dan bait. Kata dan frasa memiliki makna yang lebih kuat daripada kalimat biasa.
Contoh:
 Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
Cayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
  1. Pemilihan Kata Khas
Kata-kata yang dipilih penyair dipertimbangkan betul dari berbagai aspek dan efek pengucapannya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan kata (diksi) dalam puisi adalah sebagai berikut:
  1. Makna Kias
  2. Lambang
  3. Persamaan bunyi atau rima
      Contoh:
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
  1. Kata Konkret
Penyair ingin menggambarkan sesuatu secara konkret. Oleh karena itu, kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas, namun bagi pembaca kadang sulit ditafsirkan maknanya.
Contoh:
Burung dara jantan yang nakal
Yang sejak dulu kau piara
Kini terbang dan telah menemu jodohnya
Ia telah meninggalkan kandang  yang 
Kaubuatkan
Dan tiada akan pulang
Buat selama-lamanya
d) Citraan dalam Puisi
Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Adapun gambaran pikiran adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai, yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan). Jika dilihat dari fungsinya, citraan atau pengimajian lebih cenderung berfungsi untuk mengingatkan kembali apa yang telah dirasakan.
Dengan demikian, citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran. Kita akan kesulitan menggambarkan  atau sesuatu yang disampaikan dalam puisi jika kita belum pernah sama sekali mengalami atau mengetahuinya. Oleh karena itu, kita akan mudah memahami puisi jika memiliki simpanan imaji-imaji yang diperoleh dari pengalamannya.
Ada beberapa jenis citraan yang dapat ditimbulkan puisi, yakni sebagai berikut.
 Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
...
Citraan Pendengaran
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
Penerbangan Terakhir
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
Karya Taufiq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002
Sumber: www.tokohindonesia.com
Sapardi Djoko Damono, penulis puisi "Perahu Kertas" 
 Citraan Perabaan
Citraan perabaan atau citraan tactual adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi.
Blues untuk Bonie
sembari jari-jari galak di gitarnya
mencakar dan mencakar
menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002
 Citraan Penciuman
 penciuman atau pembauan disebut juga citraan olfactory. Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium bau sesuatu. Citraan atau pengimajian melalui indra penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.
Perhatikan kutipan puisi berikut yang menggunakan citraan penciuman.
Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan terbakar
-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1:Kitab Puisi 2002
 Citraan Pencicipan atau Pencecapan
 Citraan pencicipan disebut juga citraan gustatory, yakni citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-       akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
 Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan pencicipan atau pencecapan.
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya Subagio Sastrowardojo
Sumber: Dokumentasi pribadi
 Citraan Gerak
Dalam larik-larik puisi, kamu pun dapat menemukan citraan gerak atau kinestetik. Yang dimaksud citraan gerak adalah gerak tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan tersebut. Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi.
Mimpi Pulang
Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa
Karya Nuning Damayanti
Sumber: Bunga yang Terserak, 2003
  1. Irama (ritme)
Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, atau frasa, dan kalimat. Dalam puisi lama  irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi yang menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan.Irama juga berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang –pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.
Contoh:
Pagiki hilang/ sudah melayang
Hari mudaku/telah pergi
Kini petang/datang membayang
Batang usiaku/sudah tinggi
  1. Tata Wajah (tipografi)
Dalam puisi mutakhir banyak ditulis puisi yang mementingkan tata wajah, bahkan penyair berusaha menciptakan puisi seperti gambar. Puisi semacam ini sering disebut puisi konkret karena tata wajahnya  membentuk gambar yang mewakili maksud tertentu.
Contoh:
Doktorandus Tikus I
Selusin toga
                Me
                        Nga
                                Nga
Seratus tikus berkampus
                                Di atasnya
                        Dosen dijerat
Profesor diracun
                Kucing
                        Kawin
                                Dan bunting
Dengan predikat
                        Sangat memuaskan
  1. Aspek Batiniah Puisi
Di samping aspek di atas yang digolongkan sebagai aspek lahiriah, puisi juga terbangun atas aspek batiniah puisi, yakni:
  1. Tema
  2. Nada dan suasana
  3. Perasaan dalam puisi
  4. Amanat puisi
Tema, merupakan subject matter/ gagasan pokok yang dikemukakan oleh penulis puisi dalam karyanya. Tema yang dapat diangkat bisa ketuhanan, kemanusiaan,patriotisme, cinta tanah air, cinta kasih antara pria dan wanita, kerakyatan dan demokrasi,pendidikan dan budi pekerti, dll.
Nada dan suasana, nada mengungkapkansikap penyair terhadap pembaca, apakah menasihati, mengejek, menyindir, mengagumi, atau membesarkan hati.
Perasaan, 
Puisi menggungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan dapat kita tangkap kalau puisi itu dibaca keras dalam pembacaan puisi atau deklamasi. Membaca puisi atau mendengarkan pembacaan puisi dengan suara keras akan lebih membantu kita menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya puisi tersebut.
Perasaan yang menjiwai puisi bisa perasaan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut, dan menyesal.
Perasaan sedih yang mendalam diungkapkan oleh Chairil Anwar dalam "Senja di Pelabuhan Kecil", J.E. Tatengkeng dalam "Anakku ", Agnes Sri Hartini dalam "Selamat Jalan Anakku", dan Rendra dalam Orang-Orang Rangkas Bitung".

Amanat atau pesan , sesuatu yang disampaikan penulis kepada pembaca melalui karyanya, yang sering disebut pula dengan istilah nilai. Menurut Kamus Istilah Sastra Dunia, nilai karya sastra meliputi lima hal, yakni nilai hedonik, artistik, kultural, etik-moral-religius, dan nilai praktis. Sedangkan menurut Prof. Dr. Raminah Baribin, suatu karya sastra bernilai seni tinggi apabila di dalamnya mengandung lima tingkatan pengalaman jiwa ( niveau), yakni niveau anorganis, vegetatif, animal, human, dan religius/filosofis.
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
         Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni, 1994
Cintaku
Katakan padanya bahwa cintaku tak
diikat dunia
Katakan bahwa dunia pecah,
ambruk dan terbakar jika
menanggungnya
Dunia sibuk merajut jeratan-jeratan
Mempersulit diri dengan ikatan-ikatan
Dimuati manusia yang antre panjang
Memasuki sel-sel penjara
Katakan padanya bahwa kasih
sayangku
Tak terpanggul oleh ruang waktu
 bahwa kasih sayangku
Membebaskannya hingga ke Tuhan
Ruang tata hidup, perkawinan,
kebudayaan dan
Sejarah, adalah gumpalan sepi,
Dendam dan kemalangan
Dan jika semesta waktu hendak
mengukur cintaku,
Katakan bahwa ia perlu berulangkali mati
Agar berulangkali hidup kembali
                                                                                                                                                    Karya Emha Ainun Nadjib
Sumber: Majalah Horison, 2003
Periodisasi  Sastra Indonesia
Kesastraan di Indonesia dibagi dalam beberapa periode. Salah satu sastrawan yang membuat periodisasi sastra yaitu Rachmat Djoko Pradopo. Periodisasi sastra yang dibuat seperti di bawah ini.
1. Periode Angkatan Balai Pustaka (1920)
Jenis sastra yang dihasilkan pada periode ini sebagian besar adalah roman. Selain itu, ada juga jenis sastra berbentuk puisi yang berupa syair dan pantun. Puisi berupa syair dan pantun tersebut umumnya
disisipkan dalam roman untuk memberi nasihat kepada pembaca. Berikut ini ciri-ciri karya sastra angkatan Balai Pustaka.
a. Gaya bahasa mempergunakan perumpamaan klise, pepatah, dan
peribahasa.
Contoh:
. . . .
Tatkala itu bulan bercahaya bagaikan siang. Bintang-bintang yang serupa mestika, berkilauan-kilauan di langit tinggi, sebagai\kunang-kunang di tempat yang gelap. Awan berarak beriringiring
 dari barat lalu ke timur.
. . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Dalam kutipan di atas tampak bahwa novel Sitti Nurbaya menggunakan gaya bahasa yang mengandung perumpamaan klise.
b. Alur yang digunakan sebagian besar alur lurus. Namun, ada juga yang mempergunakan alur sorot balik, misalnya Azab dan Sengsara dan Di Bawah Lindungan Ka’bah.
c. Teknik penokohan dan perwatakannya menggunakan analisis langsung.
Contoh:
 . . .
 kurus tinggi, punggungnya bungkuk udang, dadanya cekung, serta kakinya pengkar, kepalanya , tetapi tipis di muka, serta sulah pula. Rambutnya tinggal sedikit sekeliling kepalanya itu, telah putih sebagai kapas di busur. Misai dan janggutnya panjang, tetapi hanya beberapa helai saja,
tergantung pada dagu dan ujung bibirnya, melengkung ke bawah. Umurnya lebih dari setengah abad. Matanya kecil, tetapi tajam, hidungnya bungkuk, mulutnya besar, giginya hitam dan kotor,
di muka keluar sebagai gigi tupai. Telinganya besar, seperti telinga gajah, kulit mukanya berkarut-marut dan penuh dengan bekas penyakit cacar.
. . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Dalam kutipan tersebut bentuk fisik Datuk Meringgih digambarkan secara langsung.
d. Pusat pengisahannya pada umumnya mempergunakan metode orang ketiga. Ada juga roman yang mempergunakan metode orang pertama, misalnya Kehilangan Mestika dan Di Bawah Lindungan Ka’bah.
e. Banyak sisipan-sisipan peristiwa yang tidak langsung berhubungan dengan inti cerita, seperti uraian adat, dongengdongeng, syair, dan pantun nasihat.
Contoh:
 . . .
Jika ada sumur di ladang,
 boleh menumpang mandi.
Jika ada umur yang panjang,
tentulah dapat bertemu lagi.
. . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
f. Bersifat didaktis. Sifat ini berpengaruh sekali pada gaya penceritaan dan struktur penceritaannya. Semuanya ditujukan kepada pembaca untuk memberi nasihat.
Contoh:
. . . .
Ingat-ingat engkau di negeri orang, Samsu!” kata ibunya. Tahu-tahu membawakan diri: mandi di hilir-hilir, berkata di bawah-bawah. Janganlah disamakan saja dengan di sini; janganlah disangka masih anak orang berpangkat juga di sana, sebab engkau akan berdiri sendiri lagi, jauh daripada kami, sekalian.
. . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Isi kutipan di atas memberi nasihat kepada Samsulbahri dan Isi kutipan di atas memberi nasihat kepada Samsulbahri dan pembaca untuk berhati-hati jika merantau di negeri orang.
g. Bercorak romantis, melarikan diri dari masalah kehidupan seharihari yang menekan.
Contoh:
. . . .
Semalam ini kita dapat bersendau gurau, besok kakanda tak ada lagi, kata Samsu pula, sambil mencium punggung tangan kekasihnya yang halus itu, beberapa kali.
 . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
 kutipan tersebut dapat diketahui bahwa novel Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai bercorak romantis.
h. Permasalahan adat, terutama masalah adat kawin paksa, permaduan, dan sebagainya.
Contoh:
. . . .
”Aku tahu, Nur, bahwa engkau tiada suka kepada Datuk Meringgih,” kata ayahku pada malam itu . ”Pertama umurnya telah tua, kedua karena rupanya tak elok, ketiga karena  tabiatnya keji. Itulah sebabnya ia bukan jodohmu.”
. . . .
”Jika engkau sudi menjadi istri Datuk Meringgih, selamatlah aku, tak masuk dalam penjara dan tentulah tiada akan terjual rumah dan tanah kita ini. Akan tetapi jika tak sudi engkau, niscaya aku dan sekalian kata yang masih ada ini, akan jatuh ke dalam tangannya.”
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Dari kutipan di atas diketahui masalah kawin paksa yang harus dilakukan oleh Sitti Nurbaya.
i. Pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda. Kaum tua mempertahankan adat lama, sedangkan kaum muda menghendaki kemajuan menurut paham kehidupan modern.
Contoh:
. . . .
”Ibu orang kampung dan perasaan ibu kampung semua,” demikian ia berkata, kalau ibunya mengembangkan permadani di beranda belakang, buat menanti tamu yang sesama tuanya. ”Di
rumah gadang, di Koto Anau, tentu boleh duduk menabur lantai sepenuh rumah, tapi di sini kita dalam kota, tamuku orang Belanda saja.” ”Penat pinggangku duduk di kursi dan berasa pirai kakiku
duduk berjuntai, Hanafi,” sahut ibunya. ”Kesenangan ibu hanyalah duduk di bawah, sebab semenjak ingatku duduk di bawah saja.”  ”Itu salahnya, ibu, bangsa kita dari kampung; tidak suka menurutkan putaran jaman. Lebih suka duduk rungkuh dan duduk mengukul saja sepanjang hari. Tidak ubah dengan kerbau
bangsa kita, Bu! Dan segala sirih menyirih itu . . . brrrr!”
. . . .
Dikutip dari: Salah Asuhan, Abdoel Moeis, Balai Pustaka, Jakarta, 1987
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa antara tokoh Hanafi dan ibunya terjadi pertentangan paham mengenai letak perabotan yang ada di rumahnya.
j. Latar cerita pada umumnya latar daerah, pedesaan, dan kehidupandaerah. Misalnya, novel Sitti Nurbaya  memiliki latar tempat didaerah Padang.
k. Cerita bermain pada zaman sekarang, bukan di tempat dan zaman antah-berantah.
l. Cita-cita kebangsaan belum dipermasalahkan, masalah masih bersifat kedaerahan.
Contoh:
. . . .
”Uang belasting? Uang apa pula itu?” tanya Datuk Malelo dengan senyum merengut. ”Ada-ada saja kompeni itu, untuk mencari uang. Dan siapakah yang akan susah karena aturan itu?”
. . . .
Dikutip dari: Sitti Nurbaya Kasih Tak Sampai, Marah Rusli,
Balai Pustaka, Jakarta, 1988
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa masalah yang terjadi masih bersifat kedaerahan saja. Masalah tersebut tentang uang belasting yang terjadi di Padang.
  1. Periode Angkatan Pujangga Baru (1930)
Pada periode Pujangga Baru, jenis sastra yang dihasilkan sebagian besar berupa puisi. Selain itu, karya sastra berjenis cerita pendek dan drama sudah mulai ditulis.
Berikut ini ciri-ciri karya sastra periode Pujangga Baru.
Puisi
a. Puisi berbentuk puisi baru, bukan pantun dan syair lagi.
b. Pilihan kata-kata diwarnai dengan kata-kata nan indah.
c. Bahasa kiasan utama ialah perbandingan.
d. Hubungan antarkalimat jelas dan hampir tidak ada kata-kata yang ambigu.
e. Mengekspresikan perasaan, pelukisan alam yang indah, dan tenteram.
f.Persajakan (rima) merupakan salah satu sarana kepuitisan utama.
Contoh:
Bahasa, Bangsa
Selagi kecil berusia muda,
Tidur si anak di pangkuan bunda
Ibu bernyanyi, lagu dan dendang
Memuji si anak banyaknya sedang;
Berbuai sayang malam dan siang
Buaian tergantung di tanah moyang
Terlahir di bangsa, terbahasa sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri
Besar budiman di tanah Melayu
Berduka suka, sertakan rayu;
Perasaan serikat menjadi padu
Dalam bahasanya, permai merdu.
. . . .
Muhammad Yamin dalam Tonggak Antologi Puisi Indonesia
Modern 1, Gramedia, 1987
Dari puisi ”Bahasa, Bangsa” dapat diketahui bahwa puisi Angkatan Pujangga Baru bukan termasuk pantun atau syair lagi. Pilihan kata-katanya sangat indah dan diwujudkan dalam rima yang sesuai. Puisi ”Bahasa, Bangsa” mengekspresikan perasaan rindu dan cinta kepada sang kekasih. Pada puisi ”Bahasa, Bangsa” masih mempertahankan persajakan. Persajakan ini dapat dilihat pada setiap baitnya.
Contoh:
Merayap menangis bersuka raya
Dalam bahagia bala dan baya
Bernafas kita pemanjangan nyawa
Dalam bahasa sambungan jiwa
Di mana Sumatra, di situ bangsa
Di mana Perca, di sana bahasa.
Prosa
a. Alur lurus.
b. Teknik perwatakan tidak menggunakan analisis langsung. Deskripsi fisik sudah sedikit.
Contoh:
. . . .
”Aduh, indah benar.” Dan seraya melompat-lompat kecil ditariknya tangan kakaknya, ”Lihat Ti, yang kecil itu, alangkah bagus mulutnya! Apa ditelannya itu? Nah, nah, dia bersembunyi di celah karang.” Sekalian perkataan itu melancar dari mulutnya, sebagai air memancar dari celah gunung. Tuti mendekat dan melihat menurut arah telunjuk Maria, ia pun berkata, ”Ya, bagus.” Tetapi suaranya amat berlainan dari adiknya, tertahan berat.
. . . .
Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana,
Balai Pustaka, Jakarta, 1989
Dari kutipan tersebut dapat diketahui watak Maria yang mudah memuji dan watak Tuti yang tidak mudah kagum atau memuji. Watak Maria dan Tuti dapat dilihat dari percakapan antara Maria
dan Tuti.
c. Tidak banyak sisipan cerita sehingga alurnya menjadi lebih erat.
d. Pusat pengisahan menggunakan metode orang ketiga.
e. Gaya bahasa sudah tidak menggunakan perumpamaan, pepatah, dan peribahasa.
f. Masalah yang diangkat bukan lagi masalah adat, melainkanmasalah kehidupan seperti masalah emansipasi, pemilihanpekerjaan, dan masalah individu manusia.
Contoh:
. . . .
Dalam sepi yang sesepi-sepinya itulah kedengaran suara Tuti membelah. ”Saudara-saudaraku kaum perempuan, rapat yang terhormat! Berbicara tentang sikap perempuan baru sebahagian
besar ialah berbicara tentang cita-cita bagaimanakah harusnya kedudukan perempuan dalam masyarakat yang akan datang. Janganlah sekali-kali disangka, bahwa berunding tentang cita-cita
yang demikian semata-mata berarti berunding tentang anganangan dan pelamunan yang tiada mempunyai guna yang praktis sedikit jua pun.”
. . . .
Dikutip dari: Layar Terkembang, St. Takdir Alisjahbana,
Balai Pustaka, Jakarta, 1989
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa salah satu masalah yang ditampilkan adalah masalah emansipasi wanita.
g. Bersifat didaktis.
  1. Periode Angkatan 45 (1940)
Pada periode ini berkembang jenis-jenis sastra puisi, cerpen, novel, dan drama.
Berikut ini ciri-ciri karya sastra Angkatan 45.
Puisi
a. Puisi bebas, tidak terikat pembagian bait, jumlah baris, dan persajakan (rima).
b. Pilihan kata atau diksi mempergunakan kosakata bahasa seharihari.
c. Menggunakan kata-kata, frasa, dan kalimat-kalimat ambigu sehingga bermakna ganda dan banyak tafsir.
d. Mengekspresikan kehidupan batin atau kejiwaan manusia melalui peneropongan batin sendiri.
e. Mengemukakan masalah kemanusiaan umum (humanisme universal). Misalnya, tentang kesengsaraan hidup, hak-hak asasi manusia, masalah kemasyarakatan, dan kepincangan dalammmasyarakat, seperti gambaran perbedaan mencolok antaramgolongan kaya dan miskin.
f. Filsafat eksistensialisme mulai dikenal.
Contoh:
Sendiri
Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!
Februari, Maret 1943
Puisi ”Sendiri” tidak terikat pembagian bait, jumlah baris, dan persajakan. Pada bait pertama terdiri atas empat baris. Pada bait selanjutnya terdiri atas dua baris. Puisi ”Sendiri” mengekspresikan
langsung perasaan penyair. Hubungan baris dan kalimat pada puisi ”Sendiri” tidak terlihat, karena tiap-tiap kalimat pada puisi ”Sendiri” seperti berdiri sendiri. Misalnya, pada bait 1 dan 2 secara kosakata tidak berhubungan. Namun, secara makna bait 1 dan 2 berhubungan. Puisi ”Sendiri” mengekspresikan kehidupan batin manusia yang merasa kesepian dan ketakutan. Filsafat eksistensialismemulai tampak dalam puisi ”Sendiri”. Dalam puisi ”Sendiri” penyair mulai menghargai keberadaan manusia meskipun dalam
keadaan yang terasing, ketakutan, kengerian, dan kesunyian.
Prosa
a. Banyak alur sorot balik, meskipun ada juga alur lurus.
b. Sisipan-sisipan cerita dihindari, sehingga alurnya padat.
c. Penokohan secara analisis fisik tidak dipentingkan, yang ditonjolkan analisis kejiwaan, tetapi tidak dengan  analisis langsung, melainkan dengan cara dramatik.
d. Mengemukakan masalah kemasyarakatan. Di antaranya kesengsaraan kehidupan, kemiskinan,kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, perbedaan kaya dan miskin, eksploitasi manusia oleh manusia.
Contoh:
. . . .
Waktu makan kegembiraannya menjadi kurang. Di meja hanya tersedia kopi pahit yang tidak ada gulanya. Dan beberapa potong rebusan singkong yang dipanaskan kembali. Bekas kemarin malam.
. . . .
Dikutip dari: Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis, Pustaka Jaya, Jakarta, 1990
Dari kutipan di atas dapat diketahui masalah yang dikemukakan masalah kemiskinan yang dihadapi tokoh utamanya (Guru Isa).
e. Mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal. Misalnya, masalah kesengsaraan karena perang, tidak adanya perikemanusiaan dalam perang, pelanggaran hak asasi manusia, ketakutan-ketakutan manusia, impian perdamaian, dan ketenteraman hidup.
Contoh:
. . . .
Seorang ibu dan anaknya. Berumur kira-kira enam belas tahun lewat di kampung itu. Terus disiapkan. Di kira mata-mata musuh. Di rampas semua uang dan perhiasan yang mereka bawa.
. . . .
Dikutip dari: Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis, Pustaka Jaya, Jakarta, 1990
Dari kutipan di atas dapat dilihat adanya kesengsaraan dalam perang. Ketika ada orang yang tidak dikenal lewat semua mengira mata-mata musuh.
f. Mengemukakan pandangan hidup dan pikiran-pikiran pribadi untuk memecahkan sesuatu masalah.
Contoh:
. . . .
Guru Isa merasa perubahan dalam dirinya. Rasa sakit siksaan pada tubuhnya tidak menakutkan lagi. . . . orang harus belajar hidup dengan ketakutan-ketakutannya . . . . Sekarang dia tahu . . . . Tiap orang punya ketakutannya sendiri dan mesti belajar hidup dan mengalahkan ketakutannya.
. . . .
Dikutip dari: Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis, Pustaka Jaya, Jakarta, 1990
Dari kutipan di atas diketahui bahwa tokoh Guru Isa mengemukakan pikirannya untuk mengatasi rasa takut dan ia berhasil.
g. Latar cerita pada umumnya latar peperangan, terutama perang kemerdekaan melawan Belanda, meskipun ada juga latar perang menentang Jepang. Selain itu, ada juga latar kehidupan masyarakat sehari-hari.
Contoh:
. . . .
Tidak waktu dia bersembunyi di rumah semedi ketika ada pertempuran dengan serdadu-serdadu India di Jalan Asam Lama, tidak ketika dia melihat orang Tionghoa yang luka kena tembak, dan darahnya memerah seperti jilatan api dalam kelam.
. . . .
Dikutip dari: Jalan Tak Ada Ujung, Mochtar Lubis, Pustaka Jaya, Jakarta, 1990
Latar kutipan novel Jalan Tak Ada Ujung menunjukkan latar suasana mencekam karena masih dalam suasana peperangan.
  1. Periode Angkatan 50 (1950)
Sesungguhnya ciri-ciri karya sastra Angkatan 45 dan Angkatan 50 sukar dibedakan. Angkatan 45 diteruskan oleh Angkatan 50.
Berikut ini ciri-ciri karya sastra Angkatan 50.
Puisi
  1. Gaya epik (bercerita) berkembang dengan berkembangnya puisi cerita dan balada, dengan gaya yang lebih sederhana.
Misalnya:
Puisi-puisi karya Rendra, seperti ”Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”, ”Blues untuk Bonnie”, atau ”Nyanyian Angsa”.
b. Gaya ulangan mulai berkembang.
c. Ada gambaran suasana muram karena menggambarkan hidup yang penuh penderitaan.
d. Mengungkapkan masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan, pengangguran, perbedaan kaya miskin yang besar, belum adanya pemerataan hidup.
Contoh:
Jangan!
Jangan dibunuh para lintah darat
. . . .
Karena darah para bajak dan perompak
akan mudah mendidih oleh pelor
Mereka bukan tapir atau badak
hatinya pun berurusan cinta kasih
seperti jendela terbuka bagi angin sejuk
Dengan Kasih Sayang
W.S. Rendra, LP2IP, Yogyakarta, 2004
Puisi tersebut menggambarkan permasalahan atau tema kemanusiaan. Penyair menyerukan agar lintah darat jangan dibunuh, tetapi diperlakukan yang manusiawi akan menjadi lunak hatinya. Lintah darat adalah orang-orang yang harus dimanusiakan.
Prosa
a. Tidak terdapat sisipan cerita sehingga alurnya padat.
b. Cerita perang mulai berkurang.
c. Menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
d. Kehidupan pedesaan dan daerah mulai digarap.
e. Banyak mengemukakan pertentangan-pertentangan politik.
5. Periode Angkatan 1970
Dalam periode ini, mulai berkembang sastra pop dan novel pop.
Berikut ini ciri-ciri karya sastra periode Angkatan 1970.
Puisi
a. Mempergunakan sarana kepuitisan yang khusus berupa frasa.
b. Mempergunakan teknik pengungkapan ide secara sederhana, dengan kalimat-kalimat biasa atau sederhana.
c. Mengemukakan kehidupan batin religius yang cenderung mistik.
d. Menuntut hak-hak asasi manusia misalnya: kebebasan, hidup merdeka, bebas dari penindasan, menuntut kehidupan yang layak, dan bebas dari pencemaran kehidupan modern.
e. Mengemukakan kritik sosial atas kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah dan kritik atas penyelewengan.
Contoh:
Jalan Segara
Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan
Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari
Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini
Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri
Sumber: Taufiq Ismail, LP2I, Yogyakarta, 2004
Puisi yang bernada sinis ini dilatarbelakangi oleh penembakan di Jalan Segara terhadap demonstran yang memprotes para pemimpin.
Prosa
a. Alur berbelit-belit.
b. Pusat pengisahan bermetode orang ketiga.
Contoh:
. . . .
Pada satu saat, kawan kita tiba-tiba ingin berhenti, tak berlarilari lagi, tak berteriak-teriak lagi, tak tersedu-sedu lagi. Dia duduk di pinggir kaki lima.
. . . .
Dikutip dari: Ziarah, Iwan Simatupang, Djambatan, Jakarta, 1976
Dari kutipan tersebut dapat dilihat bahwa novel Ziarah menggunakan sudut pandang orang ketiga. Penulis menyebut tokoh utama dengan sebutan ”dia”.
c. Mengeksploitasi kehidupan manusia sebagai individu bukan
sebagai makhluk komunal.
Contoh:
. . . .
”Tiap langkahnya adalah dia yang ziarah pada kemanusiaan. Pada dirinya sendiri.”
. . . .
Dikutip dari: Ziarah, Iwan Simatupang, Djambatan, Jakarta, 1976
Dari kutipan di depan dapat dilihat bahwa penulis hanya mengeksploitasi manusia sebagai makhluk individu yang hanya menghargai keberadaan dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kalimat pada dirinya sendiri.
d. Mengemukakan kehidupan yang tidak jelas.
e. Mengedepankan warna lokal (subkultur), latar belakangkebudayaan lokal.
f. Mengemukakan tuntutan atas hak-hak asasi manusia untuk bebas dari kesewenang-wenangan, baik yang dilakukan oleh anggota masyarakat lain atau oleh pihak-pihak yang berkuasa.
Menulis Esai
Anda akan menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup.
Setelah Anda memahami berbagai karya sastra tiap periode di Indonesia, Anda dapat membandingkan hasil karya sastra tersebut dengan hasil karya sastra saat ini. Keberadaan karya sastra Indonesia pada zaman modern ini dapat Anda gunakan sebagai topik ketika Anda akan menulis sebuah esai. Selain itu, Anda juga dapat menulis esai tentang hasil karya sastra seorang tokoh sastra dalam satu periode (Angkatan 1920-an, 1930-an, 1945-an, atau yang lain). Dalam esai tersebut Anda dapat menuangkan pendapat atau pandangan Anda terhadap hasil karya tokoh tersebut.
Perhatikan contoh esai berikut. Kemudian, identifikasi ciri-ciri esai tersebut!
Lakukan kegiatan berikut ini!
1. Buatlah sebuah kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang
    siswa!
2. Tentukanlah hasil karya sastra penting pada tiap periode!
3. Baca karya sastra yang telah dipilih oleh kelompok Anda!
4. Identifikasi karakteristik tiap karya sastra pada tiap periode!
5. Temukan perbedaan karakteristik dari tiap karya sastra di tiap periodenya!
6. Diskusikan perbedaan karakteristik tiap karya sastra tersebut bersama kelompok Anda! Selain itu, Anda   dapat mendiskusikan mengenai peristiwa sejarah, gaya penulisan dalam karya sastra tersebut!
7. Catatlah hasil diskusi kelompok Anda!
8. Kumpulkan hasil diskusi tersebut kepada guru Anda!
Puisi-Puisi Cinta Chairil yang Menggetarkan
Oleh: Tjahjono Widarmanto
Memperbincangkan kesusastraan Indonesia, mustahil tanpa menyebut sosok Chairil Anwar. Namanya menjadi bagian tak terpisahkan bagi terbentuknya identitas kesusastraan Indonesia, khususnya identitas sastra puisi Indonesia. Sampai sekarang namanya menjadi mitos dan paling banyak diperbincangkan dalam khazanah sastra Indonesia. Dialah yang dianggap meletakkan dasar perpuisian modern Indonesia, yang mengembangkan estetika Indonesia modern dengan bentuk yang ekspresif, liar, berani, dan tak beraturan. Membicarakan puisi-puisi Chairil Anwar, orang akan mempertautkan dengan vitalitas, ego, dan spirit individualis dalam diri Chairil yang memang tersirat dalam banyak sajaknya (bahkan cara hidupnya). Hal itu memang telah menjadi pilihan konsep estetika Chairil, seperti yang diteriakkannya dalam pidatonya: . . . Vitalitas adalah sesuatu yang tak bisa dielakkan dalam mencapai suatu keindahan. Dalam seni; vitalitas itu Chaotischvoorstadium, keindahan kosmich eindstadium . . . . (Pidato Chairil 7 Juli 1943). Karena kredonya itu tak heran puisi-puisinya meneriakkan reaksioner, heroik, sangat individualis, bahkan revolusioner. Hal ini tergambar jelas dalam puisi-puisi ”Persetujuan dengan Bung Karno”, ”1943”, ”Semangat”, ”Siap Sedia”, dan masih banyak lagi. Bahkan, ia tak segansegan mengumumkan dirinya sendiri dengan lantang sebagai ”binatang jalang” dalam sajaknya yang paling populer, ”Aku”. Meskipun demikian, Chairil tetaplah seorang seniman yang tak luput dari perasaan romantisme, bahkan sentimentil saat ia terlibat dengan urusan wanita dan cinta. Kehidupan Chairil memang banyak diwarnai dengan nama-nama wanita; ada yang memang dipacarinya, ada yang ditaksirnya tapi tak terbalas sehingga ia patah hati, ada pula yang sangat mencintai dan dicintainya tapi tak pernah sampai pada perkawinan.  Wanita-wanita itu dan ”pengalamannya” dengan wanita-wanita itu menjadi sumber inspirasinya bahkan nama-namanya secara tersurat hadir dalam puisi-puisinya, seperti nama-nama Karinah Moordjono, Sumirat, Dien Tamaela, Sri Aryati, Gadis Rasid, Ina Mia, Ida, Sri, dan Nyonya. Saat bersentuhan dengan persoalan cinta dan wanita ini, Chairil Anwar bisa menjelma menjadi sosok yang amat halus dan romantis. Perasaan cinta digambarkannya dengan aksentuasi lembut dan bersahaja, seperti pada puisi yang dipersembahkannya pada Gadis Rasid:
Buat Gadis Rasid
Antara
Daun-daun hijau
Padang lapang dan terang
Anak-anak kecil tidak bersalah, baru bisa lari-larian
Burung-burung merdu
Hujan segar dan menyembur
. . . . . . . . . . . . .
Dalam puisi tersebut dengan amat lembut Chairil bertutur perasaan hatinya yang tercepit cinta.mHampir tidak ada kata-kata yang bombas dan ekspresif, seolah-olah hanya gumaman cinta yang mendesak di dada. Di antara puisi-puisi Chairil yang bersinggungan dengan wanita dan cinta seperti di atas, ada dua buah puisi cinta Chairil yang sangat menggetarkan hati dan paling terindah yang dipersembahkannya untuk seorang gadis yang bernama Sumirat. Konon gadis ini adalah gadis yang paling mencintai dan dicintai. Namun sayang keluarga Sumirat, yang tinggal di Paron, sebuah desa kecil di Ngawi, tak menghendaki Chairil jadi menantunya. Salah satu puisi itu berjudul ”Mirat Muda, Chairil Muda” yang ditulis Chairil pada tahun kematiannya yang disebut sebut sebagai penggambaran seksualitas dalam
kedekatannya dengan maut, yang berarti juga seksualitas sebagai dorongan daya hidup yang terus menyala sampai maut merenggut.
Membaca dan Memahami Puisi Kontemporer
Anda akan membaca buku kumpulan puisi kontemporer, lalu mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer.
Puisi kontemporer dipelopori oleh penyair Sutardji Calzoum Bachri. Menurut Sutardji, dalam puisi kontemporer
yang dipentingkan bentuk fisik (bunyi). Beliau ingin mengembalikan puisi pada mantra. Dalam puisi yang ditulisnya,
beliau menyajikan ulangan kata, frasa, dan bunyi yang menjadi kekuatan puisinya. Puisi-puisi Sutardji diterbitkan
dalam bukunya yang berjudul O, Amuk, Kapak.
Puisi tersebut termasuk jenis puisi kontemporer. Yang paling menonjol dari puisi kontemporer adalah tingkat tipografinya. Puisi kontemporer tidak mementingkan tipografi yang konvensional seperti puisi lama atau
puisi baru. Puisi kontemporer lebih mementingkan bentuk grafis atau fisik untuk mengungkapkan perasaan penyairnya. Penyair menata kata-kata sedemikian rupa untuk menimbulkan bunyi yang indah. Demi tujuan tersebut, penyair kadang-kadang membalikkan kata-kata yang mengaburkan makna. Hal itu terjadi juga pada puisi karya Noorca Marendra di atas. Sebetulnya kata-kata yang digunakannya katakata dalam percakapan sehari-hari. Akan tetapi, pemenggalan beberapa kata yang tidak sesuai aturan membuat kabur arti kata-kata tersebut. Akibatnya, makna puisi itu pun menjadi tidak jelas.
Adapun ciri-ciri puisi kontemporer sebagai berikut.
1. Bentuk fisiknya atau tipografinya tidak beraturan.
2. Kata-kata disusun secara acak sesuai dengan tipografi yang diinginkan penyair.
3. Sebagian penyair menganggap makna dalam puisi kontemporer tidak diutamakan. Yang diutamakan bentuk fisiknya.
4. Sebagian penyair masih tetap mengutamakan makna puisinya, tetapi disajikan dengan tipografi bebas.
Walaupun tidak mengutamakan makna, puisi kontemporer masih diikat dengan tema. Seperti contoh di atas, Noorca menuliskan puisi dengan mengangkat tema masalah sosial.
Ingatlah!
Tema adalah ide dasar atau ide pokok yang disampaikan penyair melalui
puisinya.
A. Simaklah puisi-puisi berikut!
1. Mengapa puisi-puisi di bawah ini dinamakan puisi kontemporer?
2. Apakah ciri-ciri puisi di bawah ini sudah menunjukkan ciri-ciri puisi kontemporer? Jelaskan!
3. Dapatkah Anda menemukan tema puisi-puisi ini? Jelaskanlah!
4. Dapatkah Anda menemukan maksud puisi-puisi ini? Jelaskanlah!
O
dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguragu ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasiasia siabalau siarisau siakalian siasiasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaiku duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong orisau oKau O . . . . .
Karya: Sutardji Calzoum Bachri
Angin Membantai Pucuk-Pucuk Tebu
Bagi Rakyat Desa Negara Sakti
Di antara tubuh petani yang terbakar, aku melihat kenyataan, sebara
semangat, dan getar perlawanan
pada nasib yang dihinakan. Aku melihat kutukan dan karma kemiskinan:
membekas hangus pada
keningnya yang terbakar. Aku melihat cinta dan harapan, aku melihat
korban penindasan: pada dadanya yang terbakar.
Angin membantai pucuk-pucuk tebu. Di sana perlawanan itu bermula:
beratus tahun yang lalu,
Petani-petani hina bergerak melawan kebekuan nasibnya, melawan beribu
pertanyaan yang tak kuasa
Dijawabnya. Lawan-lawan-lawan! Cangkul diayunkan, arit disambitkan, guru
dilayangkan, tapi tidak
ke tanah, melainkan ke sana: ke tubuh-kaki-tangan-kepala yang telah
berabad menjajah mereka:
merdeka?
Beratus tahun sesudahnya, pertanyaan itu tetap sama, anak-cucu-cicit
mereka menerima warisan yang
sama: pemiskinan, pembodohan, dan perlawanan. Siklus kekerasan yang
tak habis-habisnya. Di situ: di
antara miang batang-batang tebu, di antara garang mesin pabrik-pabrik gula,
penjajahan berulang kembali.
Lalu dengan tubuh kurus dan bibir bergetar, dengan melipat rasa takut,
petani-petani miskin
itu berteriak dan bergerak maju: lawan-lawan-lawan! Dan – tetap saja – pelurupeluru
panas itu yang
menjawab pertanyaan mereka: merdeka?
Di antara tubuh petani yang terbakar, pagi itu, aku melihat sisa spanduk,
cangkul, arit, dan garu dengan bau darah, ya, aku melihat kenyataan:
selongsong peluru, poster-poster dengan tulisan arang, dan sisa teriakan
yang terus terngiang: ”Kembalikan tanah nenek moyang kami!”
Karya: Ahmad Yulden Erwin
Doktorandus Tikus I
selusin toga
me
nga
nga
seratus tikus berkampus
di atasnya
dosen dijerat
profesor diracun
kucing
kawin
dan bunting
dengan predikat
sangat memuaskan
Karya: F. Rahardi
B. Bergabunglah dengan teman sebangku Anda. Diskusikan tema dan ciri-ciri puisi kontemporer di atas!
C. Berdiskusilah dengan teman sekelompok Anda!
Hal-hal yang harus Anda diskusikan sebagai berikut.
1. Apakah puisi di bawah ini termasuk puisi kontemporer?
2. Cirinya puisi kontemporer
3. Tema puisi kontemporer
4. Maksud puisi kontemporer
Jelaskan pendapat Anda!
Halaman Buku
Dari buku
Tanpa kulit muka
Tanpa kulit belakang
Inilah
Selembar halamannya
Dibuka tangan matahari pagi
Setelah jari telunjuknya
Sempat dijilat embun
Jangan tanya
Mana halaman sebelumnya
Inilah
Selembar halaman baru
Terang karena sorot lampu neon
Apa bisamu
Hanya
Menatap
Saja?
***
. . . .
Karya: Ikranegara
Kerjakanlah kegiatan ini!
1. Bacalah buku kumpulan puisi kontemporer! Anda dapat membacakumpulan puisi dari seorang penyair. Anda bisa juga      membaca puisi dari antologi puisi karangan beberapa penyair.
2. Pilihlah lima puisi dari buku yang Anda baca!
3. Identifikasikan tema setiap puisi!
4. Identifikasikan pula ciri-ciri setiap puisi!
5. Jelaskan maksud puisi!
6. Berilah penjelasan mengapa puisi yang Anda pilih itu termasuk puisi kontemporer
LAMPIRAN
Soal-soal pelatihan  menghadapi ujian nasional
Paket 1
1. Banjir besar yang melanda kawasan sepanjang DAS Bengawan Solo, terutama di bagian tengah hingga ke hilir, menguak kisah kebrutalan manusia memperlakukan sungai. Beberapa wilayah di Solo, misalnya Kota Baru dan Pasar Kliwon, terkena banjir cukup parah setelah tanggul di sekitar wilayah itu “rusak”. Beberapa dinding tanggul rusak bukan karena sudah waktunya rusak, tetapi memang sengaja dipotong  oleh warga. Warga ingin akses jalan lebih mudah. Akibatnya yang didapat rumah di sekitar Pasar Kliwon terendam hingga setinggi dada orang dewasa.
     
Ide pokok paragraf di atas adalah…
  1. Kesewenangan manusia memperlakukan Bengawan Solo.
  2. Beberapa wilayah Solo tergenang banjir.
  3. Banyak tanggul Sungai Bengawan Solo dirusak.
  4. Ketidakpedulian warga akan lingkungan sungai.
  5. Banjir merusak beberapa daerah di Kota Solo.
2. Semua warga yang tidak memiliki identitas kependudukan Jakarta akan dikenai pengadilan atas tindak pidana ringan. Hal ini dilakukan demi tertibnya Ibu Kota RI. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Franky Mangatas Panjaitan mengatakan, operasi akan digelar pada 08.00-15.00. Warga DKI mulai was-was. Kemungkinan pembantu rumah tangga dan pendatang terutama pekerja-pekerja kelas bawah atau buruh pabrik akan terjaring Dinas Kependudukan. Gelandangan juga akan bersih dari ibu kota.
Paragraf di atas terdapat dalam kalimat- kalimat nomor…
  1. 4, 5
  2. 2, 5
  3. 1, 3
  4. 2, 4, 6
  5. 4, 5, 6
3. Apa yang dialami Ira dan Dominique bisa jadi juga dialami oleh Anda. Apalagi, menyeruput teh hangat dengan ditemani cemilan atau menyantap sup hangat saat hujan dapat membuahkan kenikmatan bukan alang-kepalang. Namun, sebagian dari Anda mungkin tidak menyadari bahwa tegukan teh saat musim penghujan mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari serangan berbagai penyakit.
Pemerhati, konsultan, dan penulis tentang teh, Bambang Laresolo, mengatakan dari hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium dan dilakukan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah membuktikan bahwa teh berkhasiat melindungi pembuluh darah dari timbunan lemak. Dalam American Journal of Epidemiology beberapa tahun lalu pun dijabarkan sebuah studi yang melibatkan 35 ribu wanita pascamenopause di Iowa, Amerika Serikat, para peneliti menemukan yang mengkonsumsi dua cangkir teh dalam sehari, risiko terkena kanker kandung kemih berkurang hingga 40 persen.
Opini paragraf bertemakan kesehatan di atas terdapat pada kalimat-kalimat nomor...
  1. 1, 2, 3
  2. 1, 2, 4
  3. 1, 4, 5
  4. 2, 3, 4
  5. 3, 4, 5
4.           Meskipun bahaya merokok sudah tidak disangsikan lagi, tetapi larangan terhadap peredaran produk rokok, seperti halnya larangan terhadap food additives yang berbahaya, sampai saat ini belum ada. Hal ini tentu mudah dipahami, sebab tembakau atau rokok merupakan sumber pendapatan Negara yang potensial.
                Hasil penerimaan cukai tahun 1990-1991 diperkirakan Rp2 trilliun (Anon 1990), belum termasuk pajak periklanan. Angka tersebut sekarang tentu jauh lebih besar, sehubungan dengan naiknya harga rokok, atau melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.
        
        Rangkuman wacana di atas adalah...
  1. Tembakau atau rokok merupakan sumber pendapatan negara begitu juga dengan  
        pajak iklannya.
  1. Tembakau atau rokok sebagai pendapatan Negara yang cukup besar karena
        cukainya.
  1. Tidak adanya larangan produk rokok karena rokok dan cukainya merupakan
        pendapatan negara
  1. Tembau dan cukai dua hal sumber utama pendapatan Negara pada thun 1990 – 1991.
  2. Pemerintah tidak mengeluarkan larangan produk rokok karena pendaptan Negara
        cukup besar.
5.        Telah menjadi keprihatinan bersama bahwa di dunia pendidikan kita, selama beberapa dasa warsa―berada di dalam dan melampaui berbagai perubahan dan pergantian kurikulum―sastra Indonesia tetap ditempatkan di sebuah sudut jauh dan kumuh dengan hanya diberi  jatah alokasi waktu pembelajaran seadanya. Sastra Indonesia seakan-akan hanya boleh hadir di dalam dunia pendidikan kita sebagai semata-mata objek (pelengkap-penderita), bukan sebagai subjek atau kata kerja, untuk pelajaran linguistik atau bahasa. Keadaan itu diperparah dengan adanya pandangan umum yang sebenarnya merupakan kecemasan yang tidak beralasan pada sebagian kalangan guru maupun siswa, bahwa sastra sukar didekati dan oleh sebab itu sulit difahami. Sastra Indonesia bukanlah pelajaran yang mudah untuk diajarkan maupun dipelajari, demikianlah sosiosfer kesimpulan dari situasi umum dunia pendidikan kita selama ini.
Berikut ini kalimat pernyataan yang sesuai dengan kritik di atas adalah..
  1. Pelajaran sastra tidak menjadi perhatian warga masyarakat.
  2. Umum memandang sastra sebagai tidak perlu dalam hidup.
  3. Dalam dunia pendidikan sastra sebatas sebagai pelengkap.
  4. Pelajaran sastra tetap dinomor duakan dalam pendidikan.
  5. Sastra sebaiknya tidak perlu dipelajari lagi.
6.         Darwin berangkat untuk pelayaran ke Kepulauan Galapagos tahun 1835 dengan kapal HMS Beagle. Kepulauan yang masuk dalam wilayah Ekuador ini terletak 1.000 kilometer dari Amerika Selatan. Lokasi yang dianggap sebagai ”museum hidup dan lemari pajangan evolusi” ini telah dinyatakan sebagai pusaka dunia oleh UNESCO. Wilayah yang terisolasi secara ekstrem ini—dan ditandai oleh aktivitas seismik dan vulkanik - menyimpan kehidupan yang unik. Antara lain iguana darat, kura-kura raksasa, dan sejenis burung gelatik (finch) yang menjadi subyek pengamatan Darwin.
Meski dikelompokkan sebagai burung yang sama, atas bantuan ahli burung dan seniman John Gould, berikutnya diketahui bahwa finch yang dibawa Darwin sebenarnya merupakan spesies yang berlainan.
Kalimat yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
  1. Kepulauan Galapagos merpakan kepulauan unik.
  2. Pengamatan Darwin ternyata bisa tidak  benar.
  3. Kepulauan Galopagos tempat peneleitian UNESCO.
  4. Iguana dan kura-kura merupakan kehidupan awal di Galapagos
  5. Kehidupan di Galapagos tidak ada duanya.
7.         Bacalah penggalan teks biografi berikut dengan saksama!
                Kisah ketika SBY menjabat Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurahman Wahid) mengukir kisah tersendiri. Walau berkali-kali menerima kepercayaan bukan berarti Yudhoyono “lembek” dalam menghadapi Presiden Wachid. Ketika terdengar kabar Presiden Wachid ngotot akan menerbitkan dekrit pembubaran DPR, bersama Panglima TNI Laksamana Widodo AS dan jajaran petinggi lainnya, ia meminta Gus Dur mengurungkan niatnya.
                Puncaknya pada 28 Mei 2001 b ersama beberapa Menteri tidak merekomendasikan rencana Presiden Abdurahman Wachid mengeluarkan dekrit Presiden. Bahkan tidak bersedia melaksanakan maklumat Presiden yang menugaskannya sebagai Menkopolsoskam  untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengatasi krisis, memelihara keamanan, ketertiban dan hokum.
        Hal yang dapat diteladani dari SBY dalam teks biograsi tersebut adalah…
  1. Ketegasannya menolak perintah yang tidak sesuai dengan peraturan meskipun datangnyadari presiden.
  2. Keberaniannya meminta Gus Dur mengurungkan niatnya membuat dekrit.
  3. Bersama Panglima TNI tidak bersedia melaksanakan maklumat presiden.
  4. Dengan senang hati melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
  5. Selalu bekerja sama dengna pihak lain dalam melasanakan tugas.
        
Perhatikan teks berikut! Untuk soal nomor 8 s.d. 9
Bacalah dengan seksama!
Harus diakui Undang-Undang (UU) 10/2008 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) lebih berpihak kepada perempuan dibandingkan dengan Undang-Undang Pemilu sebelumnya. Keberpihakan itu menyebar di beberapa pasal, yakni Pasal 8 Ayat 1 Huruf d yang mengatur ketentuan partai peserta pemilu menyertakan minimal 30 persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan tingkat pusat. Pasal 53 mengatur daftar bakal calon yang diajukan partai politik (parpol) memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan perempuan. Pasal 55 Ayat 2 mengatur daftar bakal calon disusun, untuk setiap tiga orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang perempuan
8.        Pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks di atas adalah…
  1. Mengapa pasal tentang keberpihakan kepada perempuan harus menyebar?
  2. Apakah Undang-Undang Pemilu 2009 menjamin perempuan lebih maju?
  3. Apakah sebabnya keterwakilan perempuan mencapai 30 persen?
  4. Mengapa Undang-Undang Pemilu tahun 2009 lebih memperhatikan
        perempuan?
  1. Mengapa Undang-Undang Pemilu 2009 lebih lengkap?
9.         Kesimpulan teks di atas adalah…
  1. Pemilu 2009 menjamin perempuan menjadi bakal calon legislatif
  2. Pengakuan Undang-Undang Pemilu 2009 tentang perempuan
  3. Pasal-pasal tentang keperpihakan perempuan
  4. Undang-Undang Pemilu 2009 lebih mengutamakan perempuan
  5. Undang-Undang Pemilu 2009 lebih berpihak pada perempuan
Perhatikan kutipan Tajuk Rencana berikut! Untuk soal nomor 10 s.d. 11
Bacalah dengan seksama!
10. Kebijakan itu bahkan juga diikuti kebijakan penurunan harga lainnya oleh pemerintah, yakni tarif dasar listrik untuk industri, tarif angkutan umum, harga daging sapi, minyak goring, susu, dan obat-obatan. Sekaligus ini untuk menjawab pertanyaan tentang begitu sulitnya harga sembako turun padahal harga BBM sudah disesuaikan. Memang hanya sedikit sekali komoditas yang bisa diatur harganya oleh pemerintah.Selebihnya tergantung mekanisme pasar. Namun dorongan penurunan harga itu telah semakin nyata, sehingga tak ada alasan untuk mengelak. Yang berbeda adalah persentase penurunan antara komoditas satu dengan lainnya.
        Masalah yang dibahas dalam tajuk rencana di atas adalah…
  1. Kebijakan penurunan harga BBM diikuti penurunan harga barang dan   jasa
  2. Dampak penurunan harga BBM
  3. Sebab-sebab turunnya harga kebutuhan pokok
  4. Perbedaan persentase penurunan harga barang dan jasa
  5. Dorongan penurunan harga akibat penurunan harga BBM  
11. Kalimat opini penulis dalam tajuk rencana di atas adalah kalimat nomor…
  1. (1)
  2. (2)
  3. (3)
  4. (4)
  5. (5)
Bacalah petikan Tajuk Rencana berikut dengan cermat!
Sebelum dipilih dengan 935 poin untuk mengalahkan Messi yang meraih 678 poin, kedua pemain bersaing dalam bayang-bayang opini para wartawan sepakbola, pengamat, pemain, serta para pakar. Banyak yang menilai Messi lebih baik dari Ronaldo. Kesulitan untuk menentukan siapa yang lebih pantas, membuktikan sesungguhnya tidak ada yang superlative dalam kemampuan sepakbola. Ketika pada 1990-an FIFA membuat poling tentang pemain terbesar sepanjang masa, terbukti sulit untuk memilih siapa yang lebih baik : Pele atau Maradona. Akhirnya kedua-duanya ditetapkan sebagai “legenda bersama”.
12. Keberpihakan penulis terhadap masalah dalam tajuk di atas adalah…
  1. Pele dan Maradona terpilih sebagai pemain terbesar.
B.        Dalam sepakbola tidak ada yang superlatif.
  1. Ronaldo dan Messi dalam bayang-bayang banyak pihak.
  2. Para wartawan sepakbola, pengamat, pemain dan pakar menentukan pemain           terbaik
E.        Leonel Messi lebih baik dari Ronaldo                                                                                                                                                                                                        
Cermati grafik berikut  untuk soal  nomor 13 dan 14!
  1. Pernyataan yang sesuai dengan isi grafik tersebut adalah…
  1. Jumlah pengangguran dari 2001 s.d. 2005 mengalami kenaikan sedangkan tahun 2007 s.d. Februari 2008 mengalami penurunan.
  2. Jumlah pengangguran tahun 2005 s.d. 2008 tidak mengalami perubahan.
  3. Jumlah pengangguran dari tahun 1997 s.d. tahun 2005 mengalami kenaikan sedangkan tahun 2006 s.d. 2008 mengalami penurunan.
  4. Kenaikan jumlah pengangguran yang paling tinggi selama dua belas tahun terjadi pada tahun 2005.
  5. Penurunan jumlah pengangguran yang paling rendah terjadi pada tahun 1997.
  1. Simpulan yang tepat dari grafik tersebut adalah …
  1. Jumlah pengangguran selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
B.        Jumlah pengangguran dari tahun 1997 s.d. 2005 selalu mengalami kenaikan           kecuali tahun 2007.
C.        Jumlah pengangguran selalu mengalami penurunan sejak tahun 2005.
D.        Penurunan jumlah pengangguran tertinggi terjadi pada tahun 2008.
  1. Persentase kenaikan jumlah penduduk  selalu sama sejak tahun 1997 s.d. 2005.
Perhatikan  dua penggalan  tajuk rencana  berikut!
Enam puluh tiga tahun merdeka, apakah bangsa ini sudah berada pada arah yang benar untuk mencapai cita-cita proklamasi, yakni masyarakat yang adil,makmur,dan sejahtera? Mungkin arahnya sudah mulai benar ketika kita memasuki era reformasi, dengan demokrasi sebagai sebuah pilihan yang tak bisa ditawar-tawar. Tetapi mengapa terkesan selalu berjalan lambat, dan kita kehilangan banyak waktu sehingga seakan-akan tak bisa lagi mengejar kemajuan negara-negara lain? Bahkan dengan Negara-negara yang dahulu sejajar atau di bawah kita, seperti Malaysia dan Thailand? Vietnam dan Laos pun sudah siap menyalip.                                                                                                                                                                                 Benarkah demokrasi adalah satu-satunya jawaban? Negara yang bisa dikatakan kurang demokratis seperti China dan Thailand bahkan Malaysia nyatanya mampu mencapai kemajuan ekonomi yang fantastis. Dahulu kita sering menjadikan masalah kepadatan penduduk sebagai dalih atau alasan. Tetapi sekarang hal itu sudah tidak bisa diterima sebab pada kondisi yang sama bahkan jauh lebih padat, China dan India mampu bergerak cepat dan unggul di tengah percaturan global saat ini. Maka kembali pada pertanyaan di atas, benarkah terjadi “salah urus” di Indonesia sehingga keadaan tidak makin baik, tetapi bertambah berat?
15. Persamaan isi kedua kutipan tajuk rencana di atas adalah…
  1. Negara kita kurang demokratis.
  2. Kepadatan penduduk Indonesia.
C.        Ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lain.
  1. Enam puluh tiga tahun Indonesia merdeka
  2. Era reformasi sebagai wujud demokrasi
Perhatikan petikan paragraf berikut!
Penyakit pascabanjir perlu diwaspadai karena lebih rawan menyerang warga(1). Biasanya fisik warga korban banjir terkuras, ditambah dengan kondisi lingkungan yang tidak higienis serta cuaca yang terus berubah(2). Selain itu, surutnya genangan air banjir perlu diwaspadai sebagai ancaman penyakit(3).
16. Berdasarkan paragraf di atas, kalimat utama terdapat pada nomor….
A.        (1)
B.        (2)
C.        (3)
D.        (1) dan (3)
E.        (1), (2), dan (3)
Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
        Pohon anggur, disamping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan untuk pembersih wajah(1). Buah tomat pun dapat digunakan untuk pembersih wajah(2). Caranya, ambillah daun anggur secukupnya dan tumbuk sampai halus(3). Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih(4). Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah(5).
17. Kalimat yang sumbang terdapat pada kalimat nomor….
A.        (1)
B.        (2)
C.        (3)
D.        (4)
E.        (5)
Bacalah paragraf berikut!
        Sampah menjadi masalah penting saat ini, terutama untuk kota-kota besar yang padat penduduknya. Bahkan, sampah bisa menjadi persoalaan krusial kalau tidak ditangani serius. Sebab dampaknya bisa menganggu infrastruktur kota, termasuk kerawanan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Oleh karena itu, pengelolaan sampah kota perlu didukung melalui partisipasi masyarakat sebagai produsen sampah.
18. Berdasarkan paragraf di atas yang bukan merupakan informasi pendukung yaitu…
A.        Sampah menjadi masalah penting saat ini.
B.        Dampak sampah bagi infrastruktur kota.
C.        Sampah menjadi permasalahan krusial.
D.        Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah kota.
E.        Kerawanan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Perhatikan kutipan teks pidato berikut!
        “Kata-kata saya di atas sekedar untuk berbagi kegelisahan karena saya pun yakin Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu pun sudah lama merasakannya(1). Oleh karena itu, dengan kata-kata penggugah rasa tersebut, marilah kita bangun kembali kepercayaan diri kita bahwa bangsa kita sama dan sederajat dengan bangsa lain di mana pun(2). Sebagai orang beragama, kita harus malu kepada Allah yang telah menganugerahi kita dengan berbagai kelebihan dan kemudian kita merendahkannya(3). Marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita(4). Paling tidak syukur kita itu berbentuk kepercayaan diri bahwa kita dan bangsa-bangsa lain adalah sama-sama hamba-Nya yang memiliki kelebihan dan kelemahan(5).
19. Kalimat persuasif dalam kutipan teks pidato tersebut terdapat pada nomor….
A.        (1) dan (2)
B.        (2) dan (4)
C.        (3) dan (4)
D.        (3) dan (5)
E.        (4) dan (5)
20.                Meskipun demikian dalam menjalankan tugsnya mereka harus…berteman …, berkawan dingin, menempuh jalan terjal, dan berani menghadapi para pencuri. Sehari-hari mereka bertugas memelihara candi seperti membersihkan lumut, menyapu halaman, menjaga candid an melayani pengunjung.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat yang rumpang dalam paragraf di atas adalah…
  1. Rela, malam
  2. Mau, malam
C.        Rela, sepi
D.        Mau, kelam
E.        Gigih, sepi
21. (1) Masalah utama yang dihadapi difabel adalah banyak mengalami hambatan dalam melakukan mobilitas.
(2) Keluarga yang memandang anak cacat adalah sebuah aib seringkali membatasi ruang gerak dan daya gerak anak tersebut.
(3) Saat seseorang  diberi predikat sebagai orang cacat seringkali dianggap tidak mampu dan tidak mempunyai hak melakukan mobilitas.
(4) Anak “dipaksa” agar tidak melakukan mobilitas secara bebas.
           
Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf eksposisi yang baik dengan urutan…
  1. 1, 4, 3, 2
  2. 1, 3, 2, 4
  3. 3, 1, 2, 4
  4. 2, 4, 3, 1
  5. 1, 2, 4, 3
22.(1) Menteri Perhubungan, Yusman Syafei Jamal meminta organda untuk merekomendasi trayek angkutan yang fungsional atau padat.
        (2) “Apa kerja Pemerintah bila rekomendasi dari organda?” kata ketua bidang
             prasarana dan angkutan organda, Rudy Thehamihardja.
        (3) “Bukankah tugas Pemerintah mengevaluasi trayek angkutan tiap enam bulan         sekali?”
        (4) Hal itu jawaban Menhub atas usulan Organda terhadap evaluasi trayek untuk menurunkan total biaya transportasi 25% bukan hanya 10%.
Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf eksposisi yang baik dengan
        urutan…
  1. 1, 2, 3, 4
  2. 3, 1, 2, 4
  3. 2, 1, 3, 4
  4. 4, 3, 2, 1
  5. 1, 4, 3, 2
  1. Cermati Topik dan Penggunaan Kalimat dalam Paragraf berikut!
Topik        : Kemacetan di Jakarta
(1) Kemacetan luar bisa yang terjadi di Jakarta sudah tidak dapat lagi ditangani
      oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
(2) Hal disebabkan oleh akar permasalahannya yang begitu rumit.
(3) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampaknya sangat lamban mengatasi    
      masalah ini.
(4)  Faktor pemicunya mulai dari masalah lalu lintas sampai masalah tata ruang
(5) Menyikapi kemacetan ini warga DKI terpaksa turun ke jalan memprotesan
      kemacetan tersebut.
(6) Jika tidak tertangani kemacetan ini bakal menghambat pemerintahan dan
      perekonomian di tingkat nasional.
Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik tersebut adalah…
  1. 1, 2, 4, 6
  2. 1, 4, 5, 6
  3. 1., 2, 3, 5
  4. 1, 2, 4, 5
  5. 1, 3, 4, 5
  1. Trotoar pada dasarnya merupakan bagian jalan yang disediakan bagi pejalan kaki.
        Kalimat penjelas yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah…
A.        Trotoar dibuat di kiri kanan jalan untuk tempat bersantai.
B.        Akan tetapi, tuntutan sosial ekonomi menyebabkan trotoar tidak berfungsi semestinya.
C.         Banyak pedagang kaki lima memanfaatkan trotoar untuk berdagang.
D.        Akan tetapi, tidak ada trotoar yang dapat dimanfaatkan oleh pejalan kaki.
E.        Dengan adanya trotoar maka pejalan kaki tidak perlu memperhatika rambu lalu lintas tersebut.
Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
25.                Keterpurukan bangsa ini di antaranya karena dilanda wabah kejahatan-kejahatan serius dan spektakuler, seperti korupsi dan penyalahgunaan narkoba.Jadi penyalahgunaan narkoba sudah dikategorikan “wabah”kejahatan yang berbahaya karena dinilai sudah membudaya di mana-mana
        Kalimat yang tepat untuk melanjutkan paragraph tersebut adalah…
  1. Oleh karena itu,setiap orang tua dapat mengawasi tingkah laku anak-anaknya
  2. Peran serta masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap para pengguna narkoba
  3. Peredaran narkoba tidak hanya diperkotaan,tetapi sudah masuk ke pelosok pedesaan
  4. Peredaran narkoba seharusnya dapat dicegah,jangan sampai disalahgunakan
  5. Sebaiknya para pengguna narkoba diberi sanksi yang sesuai dengan perbuatannya
26.                Antara bekerja dengan kesehatan manusia saling berhubungan bahkan saling berpengaruh.Hal ini terbukti , misalnya dari kenyataan bahwa seseorang menjadi lebih sehat bila ia  bekerja daripada tidak bekerja.Atau kenyataan lain yang sebaliknya,yaitu seorang yang bekerja malah menjadi sakit karena kondisi pekerjaannya tidak sesuai dengan karakteristik orang itu.
        Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraph di atas adalah…
  1. Jadi, pekerjaan yang  tidak sesuai dengan karakter yang dimiliki akan menimbulkan berbagai dampak
  2. Hal itu akan terjadi bila bekerja tidak sesuai dengan imbalan atau upah yang diharapkan
  3. Memang setiap orang berhak memiliki karakter karakter dan kemempuan yang berbeda-beda
  4. Oleh karena itu,dalam memilih pekerjaan harus sesuai dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki
  5. Tentu saja setiap orang mengharapkan agar dengan bekerja bias hidup sehat
Bacalah penggalan naskah drama berikut!
27.       Dahlan      : (Mengetuk pintu tiga kali. Kasim masih menggerutu sendiri)
Kasim       : Rokok.....lagi. E, rokok, Pak silakan, pak, silakan. Selamat pagi, Pak
                    Dahlan ! ( Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi). Agaknya  baru
                    saja jalan-jalan?
Dahlan      :  Bekerja itu harus tututp mulut, jangan marah-marah. Tidak baik ter
                     biasa berbicara sendiri !
Kasim       :  Betul, Pak, terima kasih (Sikap sopan, hormat). Bapak mau minum
                     kopi atau teh manis, atau kopi susu ...atau teh telur ?
   
Isi dialog dalam penggalan naskah drama tersebut adalah............
A.        Kehadiran Pak Dahlan pada pagi hari setelah jalan-jalan
B.        Kasim bekerja sambil menggerutu karena banyaknya puntung rokok    
C.        Nasihat Pak Dahlan kepada Kasim agar tidak marah-marah kalau bekerja
D.        Kasim menerima nasehat baik dari Pak Dahlan
E.        Kasim menawarkan minum kepada Pak Dahlan.
28.                      Menulis Notula
                  SMA Nusantara Bandar Lampung
                 Jalan Merdeka 50
                  Semarang
 
                                                 Notula Rapat
  1. Pelaksanaan Rapat
Hari / tanggal        : Senin,15 Januari 2008
Pukul                    : 08.00
Tempat                 : Ruang auditorium SMA Nusantara
  1. Bandar Lampung
Pemimpin Rapat   : Nugroho Tanjung
Acara                     : Membahas acara Maulid Nabi  
  1. Hasil Rapat
1. Peringatan Maulid Nabi diisi dengan pengajian akbar dengan menghadirkan mubalig     Hj.Zaitun dari Bengkulu. Pengajian diadakan pada hari jumat,i2 januari 2008,pukul 10.00 di aula SMA Nusantara Bandar lampung
2. Dalam acara pengajian tersebut diperlukan dana untuk membeli minuman dan makanan kecil bagi peserta pengajian. Peserta pengajian terdiri dari 300 siswa,60 Guru dan Karyawan, serta 10 Undangan
3.Sebelum pelaksaanaan pengajian,seksi kerohanian akan mengadakan lomba membaca Alquran dan saritilawah yang diikuti siswa-siswi wakil setiap kelas.Lomba telah diadakan tanggal 10 Januari 2008.
        Semarang,20 Januari 2008
Simpulan Notula rapat tersebut adalah...
  1. Pelaksanaan pengajian pada acara Maulid Nabi
  2. Pentingnya ceramah keagamaan bagi setiap pelajar
  3. Pelaksanaan dan berbagai kegiatan peringatan Maulid Nabi di SMA Nusantara Bandar Lampung
  4. Peringatan Maulid Nabi Di SMA Nusantara Bandar Lampung
  5. Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan Maulid Nabi di SMA Nusantara Bandar Lampung
29.         Bencana tanah longsor melanda Desa Kiaracondong pada hari Minggu, 4 Januari 2009. Penduduk desa tersebut mengungsi di balai desa setempat. Untuk meringankan beban para pengungsi, beberapa orang memberikan bantuan. Pak Rustam membeli lima karung beras untuk para pengungsi.
Kalimat Pak Rustam membeli lima karung beras untuk para pengungsi mempunyai makna ganda. Agar makna kalimat tersebut jelas, perbaikan yang tepat adalah...
A.        Pak Rustam membeli lima karung untuk beras.
  1. Pak Rustam membeli beras dan lima karung beras.
  2. Pak Rustam membeli beras sebanyak lima karung.
  3. Pak Rustam membeli karung tempat lima beras
  4. Pak Rustam membeli beras dengan lima karung.
30.  Bagi siswa yang menemukan HP agar menghadap guru bimbingan dan konseling.
       Kalimat efektif untuk memperbaiki pengumuman tersebut adalah ...
  1. Siswa yang menemukan HP agar menghadap guru bimbingan dan konseling.
  2. Siapa saja yang menemukan HP agar supaya menghadap guru bimbingan dan konseling.
  3. Yang merasa menemukan HP harus segera menghadap guru bimbingan dan konseling.
  4. Siswa yang menemukan HP agar supaya menghadap guru bimbingan dan konseling.
  5. Agar supaya yang menemukan HP menghadap guru bimbingan dan konseling.
  1. Para pegawai-pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
        Kalimat di atas tidak efektif. Oleh karena itu diperbaiki menjadi ...
  1. Semua pegawai-pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
  2. Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
  3. Mereka para pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
  4. Semua para pegawai-pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
  5. Seluruh para pegawai perusahaan itu bekerja dengan giat karena merasa dihargai pimpinannya.
  1. Proyek kawasan industri merupakan salah satu daripada berbagai bidang yang terdapat dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pemkab dengan pemprov.
     Agar kalimat tersebut efektif, maka ...
  1. menghilangkan kata merupakan
  2. menghilangkan kata salah satu
  3. mengganti kata daripada dengan kata dariA
  4. mengganti kata berbagai dengan kata suatu
  5. menghilangkan kata dalam.
32. Sebagai bahan pertimbangan, ...saya sertakan satu bendel lampiran sebagai berikut.
        Bentuk yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ...
  1. maka
  2. dengan ini
  3. sehingga
  4. bersama ini
  5. untuk itu
  1. Dibutuhkan tenaga administrasi wanita, maksimal 25 tahun, minimal D3, menguasai
      komputer.
Lamaran dikirim ke jalan Indraprasta 65 Semarang.
                                        Suara Merdeka, 5 Januari 2009.
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan iklan di atas adalah ...
  1. Berdasarkan iklan dalam harian Suara Merdeka, dengan ini saya mengajukan permohonan untuk diterima menjadi tenaga administrasi.
  2. Dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi di perusahaan Bapak.
  3. Berdasarkan iklan yang dimuat dalam harian Suara Merdeka, 5 Januari 2009, saya mengajukan lamaran pekerjaan kepada Bapak untuk mengisi lowongan tersebut.
  4. Iklan yang tertulis dalam harian Suara Merdeka, 5 Januari 2009 mendorong saya untuk menulis lamaran pekerjaan ini.
  5. Melalui surat ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi di perusahaan Bapak.
34.                                        LOWONGAN PEKERJAAN
                                                Dibutuhkan
Sebuah biro perjalanan umum membutuhkan segera beberapa tenaga untuk:
  1. TICKETING INTERNATIONAL SENIOR STAFF (TX)
  2. SALES STAFF (SS)
Syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Berpengalaman dibidangnya masing-masing minimal 2 tahun
  2. Lulusan Akademi Pariwisata untuk butir 1
  3. Minimal lulusan Akademi butir 2
  4. Mengerti bahasa Inggris dengan baik
  5. Berbadan sehat dan dapat bekerja mandiri
  6. Berpenampilan menarik
Kirimkan surat lamaran CV,pasfoto 3x4,fotokopi KTP dan Sertifikat/Ijazah,paling lambat 2 minggu setelah iklan ini dimuat dan kirimkan ke:
                           PO BOX 6098/JAK GG
        Jakarta 11060
Surat lamaran tidak kembali
                                                        Kompas,2 Oktober 2004
Kalimat pembuka surat lamaran kerja yang sesuai dengan iklan adalah....
  1. Dengan ini saya bermaksud melamar pekerjaan yang Bapak iklankan pada 2 Oktober 2004 di harian Kompas.
  2. Setelah membaca iklan tersebut saya bermaksud melamar ke perusahaan Bapak.
  3. Melalui surat ini saya berminat melamar pekerjaan yang Bapak tawarkan pada iklan 2 Oktober 2004.
  4. Bersama ini saya bermaksud melamar pekerjaan sesuai dengan iklan pada harian Kompas 2 Oktober 2004.
  5. Berdasarkan harian Kompas 2 Oktober 2004, dengan ini saya mengajukan lamaran sebagai tenaga kerja sales staff (SS) di perusahaan Bapak/Ibu
35.Bacalah kutipan penutup surat lamaran berikut dengan seksama!
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan.Atas diterimanya saya oleh Bapak, tidak lupa saya ucapkan terima kasih.
Perbaikan kalimat penutup surat lamaran tersebut yang tepat adalah....
  1. Dengan diterimanya oleh Bapak, saya ucapkan terima kasih.
  2. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
  3. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih banyak.
  4. Atas perhatian Beliau, saya mengucapkan terima kasih.
  5. Dengan diterimanya saya, saya mengucapkan terima kasih.
Paket 2
Bacalah soal-soal berikut dengan saksama dan cobalah kerjakan pada lembar jawab yang disediakan guru kalian!
Penggalan hikayat berikut untuk soal nomor 1 dan 2
        Maka sembah Syaikh Sa’id “Jikalau Tuanku masuk agama Islam, hambalah mengobat penyakit Duli Syah ‘Alam.”
Maka titah raja: “Jikalau sembuh penyakit hamba ini, barang kata Tuan hamba itu hamba turutlah.”
Setelah sudah Syah Sa’id berjanji dengan raja itu maka Syaikh Sa’id pun duduklah mengobat raja itu. Ada tujuh hari lamanya, maka raja pun dapatlah keluar di hadap oleh menteri hulu balang sekalian. Arkian maka syikh Sa’id pun bermohonlah kepada baginda, lalu kembali ke rumahnya. Antara beberapa hari lamanya maka penyakit raja itu pun sembuhlah. Maka raja pun mungkirlah ia akan janjinya dengan Syaikh Sa’id itu.
Hatta ada dua tahun selamanya maka raja pun sakit pula seperti dahulu itu juga penyakitnya. Maka Syaikh Sa’id pun disuruh panggil pula oleh raja. Telah Syaikh Sa’id datang maka titah baginda : "Tuan obatlah penyakit hamba ini. Jikalau sembuh penyakit hamba sekali ini, bahwa barang kata Tuan hamba itu tidaklah hamba lalui lagi.”
1. Isi hikayat tersebut adalah ...
        a. seorang raja yang tidak menepati janji setelah sembuh dari sakit
        b. seorang tabib yang tidak  menepati janjinya setelah menyembuh raja
        c. seorang tabib yang menyombongkan dirinya setelah menyembuhkan sakit raja
        d. seorang raja yang sangat kejam terhadap seorang tabib yang telah
    membohonginyja
        e. seorang raja yang sedang sakit keras karena tidak percaya pada tabib
2. Nilai budaya dalam kutipan hikayat tersebut yang sesuai dengan kehiduuupan saat
      ini adalah ...
a. percaya pada seorang tabib
b. menyerahkan segala sesuatu kepada ahlinya
c. kebisaan mengingkari janji
d. relasi yang baik anatara atasan dan bawahan
e. seorang atasan tidak percaya kepada bawahan
Penggalan cerpen berikut untuk mengerjakan soal nomor 3 s.d. 6
Betapa pun Mangku akan mencoba melupakan semua, dan terus mamandang dengan sayang pada adiknya pada pengorbanan ibunya.
“Kalau Kau mau sekolah, aku dan Kipa akan tinggal pada pak Sibar,” Rusat menyambung sambill terus mempertahankan gejolak mata kakaknya,” juallah kambing kita ini, kami akan minta tanah pada pak Sibar.”
Sekarang dia mengawasi Rusat dalam-dalam kembali dia tidak mengatakan apapun kecuali tersenyum dan memegang tangan adiknya itu pelan-pelan.
“Aku tidak akan sekolah, At, kita kembalikan empat ekor kambing itu dan kita buka kebun karet peninggalan bapak untuk berladang.”
“Tapi kau harus sekolah, Ku.”
“Tidak, aku sudah merasa tua, nanti saja kau berdua, Kipa ku sekolahkan.”
Di Tengah Padang, A BastariAsmin
3. Amanat penggalan cerpen tersebut adalah ….
        a. Hendaklah kita melupakan semua yang telah terjadi.
        b. Kita harus rela mengorbankan apa saja untuk meraih cita-cita.
        c. Di zaman modern, beternak tidak dapat diandalkan untuk hidup.
        d. Kita harus menjaga warisan dari orang tua sebaik mungkin.
        e. Belajarlah selagi masih ada kesempatan.
4. Pendeskripsian watak tokoh Mangku dalam cerpen tersebut dikemukakan dengan cara ….
        a. analitik
        b. dramatik
        c. tuturan pengarang
        d. analitik dan dramatik
        e. dialog antartokoh
5. Ungkapan yang sesuai dengan cerpen tersebut adalah ….
a. tenang-tenang menghanyutkan
        b. rahasia dalam keluarga
        c. memeras keringat
        d. membanting tulang
        e. gantungkan cita-cita setinggi langit.
6. Nilai budaya dalam penggalan cerpen tersebut adalah ….
        a. Rusat berkeinginan untuk tinggal bersama Pak Sibar.
        b. Rusat menginginkan Mangku, kakaknya untuk bersekolah.
        c. Mengutamakan berkebun dan beternak dari pada bersekolah.
        d. Pola beternak dan berkebun dengan sistem bagi hasil
        e. Sekolah itu tidak perlu bagi yang merasa sudah tua.
Kutipan puisi berikut untuk mengerjakan soal nomor 7 s.d. 9
Generasiku
                        Oleh Yanthi
Kala mentari bersinar terang
Menerangi alam maya
Cerah cerianya dunia
Embun pagi menyejukkan hati
Hai remaja! Bangunlah jiwamu, segera!
        Masa depanmu untuk generasi terpuji
        Langkah maju ke muka, berkarya dan berjasa
        Isi jiwa sesama manusia
        Secerah mentari pagi
             Sinarnya datang
Namanya bangsa masyur di penjuru dunia
Bangkitlah jiwamu wahai remaja
Sambutlah masa depan untuk meraih CITA
7. Amanat puisi tersebut adalah…
        a. Di pundak pemudalah harapan bangsa.
        b. Sambutlah mentari pagi yang cerah.
        c. Berbuat baiklah kepada sesama manusia
        d. Isilah masa mudamu untuk meraih harapan.
        e. Masa depan yang cerah bagi semua bangsa.
8. Majas yang terdapat dalam bait kedua puisi tersebut adalah…
        a. hiperbola
        b. metonimia
        c. simile
        d. pleonasme
        e. paralelisme
9. Nilai pendidikan dalam puisi tersebut adalah….
        a. Embun pagi menyejukkan hati
        b. Sambutlah masa depan untuk meraih CITA
        c. Langkah maju ke muka, berkarya dan berjasa
        d. Namanya bangsa masyur di penjuru dunia
        e. Masa depanmu untuk generasi terpuji
Bacalah dengan cermat kutipan dialog berikut ini!
        
Nano         :        (Monolog) Ah, semoga hujan lekas turun kembali. Jika hujan turun, tanaman yang dahulu kering bisa hijau kembali.
Ibu        :        Sedang apa kau, Pardi?
Nano        :        ....
Ibu        :        Kau memang seperti Bapakmu dulu, Nano. Sewaktu Bapakmu masih hidup, sangatlah gemar menanam pohon-pohon akasia.
Nano        :        Ah, daripada waktu terbuang percuma, Bu. Nano menanam pohon-pohon itu untuk menangkal arus air yang deras di depan rumah kita ini.
Ibu        :        Baiklah tapi kau bekerja jangan terlalu lama. Ingat pula tugasmu belajar. Bukanlah TUC 1 sebentar lagi akan tiba.
Nano        :        Tidak, Bu. Yakinlah Nano tentu saja selalu berusaha membuat ibu tersenyum dengan prestasi yang Nano peroleh.
  1. Kalimat berikut yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ....
  1. E, Ibu, sedang membaca buku tentang tanaman akasia, Bu.
  2. E.., sedang menyiram akasia, Bu.
  3. E, sedang menyiangi akasia, Bu.
  4. E, sedang mencangkok akasia, Bu.
  5. E, sedang menanam pohon akasia, Bu.
Cermati Esai Sastra Berikut!
Pramoedya mengajukan citra kekalahan tokoh-tokohnya dalam novel Perburuan sebagai salah satu puncak pemberontakannya. Citra kekalahan tokoh-tokoh muncul dalam novel ini sebenarnya adalah kekalahan bangsa sendiri. Kekalahan yang menonjol dalam karya ini diakibatkan dari sikap pegawai negeri (atau priyayi) yang negatif. Pramoedya memandang berat sikap golongan pegawai negeri yang tidak membantu dalam kemerdekaan bangsanya. Hal ini menunjukkan bahwa penilaiannya terhadap golongan priyayi adalah negatif.
(“Pemberontakan Metafisis: Citra Pendudukan Jepang dalam Novel Indonesia”, Koh Young Hun, Horizon, 2007: 11)
11. Permasalahan pokok yang dibahas dalam esai sastra di atas adalah ....
  1. Novel Perburuan karya Pramoedya berisikan tentang citra kekalahan sekaligus pemberontakan terhadap kondisi bangsa selama penjajahan Jepang.  
  2. Citra kekalahan bangsa yang terjajah tergambar melalui novel yang sarat konflik antartokoh.
  3. Golongan priyayi adalah golongan yang sangat rendah pada masa penjajahan Jepang.
  4. Sikap pegawai negeri pada masa penjajahan Jepang bersikap kooperatif dengan penjajah.
  5. Golongan pegawai negeri dan para priyayi cenderung tidak membantu kemerdekaan bangsa.
Baca kritik sastra berikut!
Sajaknya Erlkönig (“Raja Mambang”), merupakan sebuah balada yang kuat dan indah. Bahan balada ini diambil Goethe dari cerita rakyat Denmark. Kita tentu akan merasakan kedekatan dengan cerita itu karena hal serupa terdapat pula dalam cerita-cerita rakyat Nusantara. Dengan susunan yang padat dengan rima yang teratur namun sekaligus dramatik, Goethe menghidupkan kembali cerita rakyat tersebut menjadi balada yang mencekam.
(Pecinta yang Girang Menembus Batas, Agus R, Horison. 2007: 10)
12. Isi kritik di atas membahas permasalahan tentang ....
  1. Sisi keunggulan dari sajak Erlkönig (“Raja Mambang”) karya Goethe.
  2. Membaca puisi-puisi karya Goethe sama halnya dengan membaca cerita rakyat Nusantara.
  3. Puisi-puisi karya Goethe (penyair Jerman) sebagian besar berupa puisi balada yang indah akan keteraturan penempatan rima.
  4. Puisi-puisi Goethe mengambil referensi dari cerita-cerita rakyat Denmark.
  5. Melalui puisi Goethe berhasil memunculkan cerita balada yang hidup
Cermati kutipan cerpen berikut ini!
Seminggu kemudian, Messi mendengar bahwa mayat suaminya dibuang ke danau Kelimutu yang berwarna merah. Betapa hancur hati Messi, lebih-lebih Belanda menyebarkan berita bahwa Montero telah mengatakan tempat-tempat persembunyian pemimpinnya, dan hal ini meruntuhkan semangat penduduk. Mereka mengutuki pengkhianatan Montero. Dan Messi tidak berdaya karena Belanda telah menguasai mereka. Dia harus menelan tuduhan yang berat bahwa suaminya telah mengingkari sumpahnya.
Karena inilah Messi pindah menyendiri dekat Danau Kelimutu, menghindari desas-desus kebohongan yang ditimpakan kepada suaminya, seorang pahlawan Flores. Dan Tabeta lahir secantik Messi. Anak kecil ini dididik untuk memuliakan bapaknya. Messi ingin anaknya mengikuti dunianya yang suci, lepas dari kompeni.
(Kelimutu, Titi Said)
13. Kalimat esai yang paling tepat merujuk bacaan/kutipan cerpen di atas adalah ....
  1. Cerpen Kelimutu merefleksikan kebiadaban penjajah Belanda terhadap penduduk Flores.
  2. Cerpen Kelimutu karya Titi Said ini secara tersirat didominasi nilai psikologis (kejiwaan) yaitu kesedihan yang mendalam seorang istri karena suaminya dituduh sebagai pengkhianat.
  3. Cerpen Kelimutu karya Titi Said ini menyuguhkan warna lokal Indonesia bagian Timur pada masa penjajahan.
  4. Cerpen Titi Said ini adalah sebuah cerpen yang sarat dengan konflik.
  5. Tema dendamnya seorang istri karena suaminya dituduh sebagai pengkhianat merupakan tema yang dipilih oleh Titi Said pada Cerpen Kelimutu.
Cermati kutipan cerpen berikut ini!
“Apa yang ada di sekelilingku? Semuanya pengkhianat! Pengkhianat kalian! Semua tak memperkutikkan segala tetes kejengkelan asaku. Kalian pergi begitu saja karena amarah senggangku! Namun, Patut kalian camkan satu hal! Aku lewati waktuku. Pasir ladang merah telah mematungi cinta pertamaku. Kau yang dulu meninggalkan! Jangan kini kauambil dia dariku! Batinku lelah membenturi embun beku. Semuanya maya di kelebat hina! Semua menjingga, dan dengan teganya kaupergi tertelan senja.
(Mengapa Kau Ulangi Lagi Senja Itu di Mataku?, karya Yudi Supriyanto)
14. Kalimat kritik yang sesuai untuk kutipan cerpen di atas adalah ....
  1. Ungkapan kemarahan yang disampaikan pada cerpen di atas menjadi sangat tidak proporsional karena penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata kias yang maknanya tidak jelas.
  2. Penggunaan kata tetes kejengkelan asaku dan kalimat Pasir ladang merah telah mematungi cinta pertamaku merupakan penggunaan bahasa yang indah yang menandai bahwa cerpen ini termasuk karya sastra.
  3. Kepuitisan yang muncul dalam cerpen masih jarang ditemukan pada karya sastra sebelumnya.
  4. Cerpen tersebut didominasi dengan penggunaan kata-kata konotatif yang tepat sehigga cerpen ini layak disebut karya sastra.
  5. Maksud yang diinginkan oleh penulis dalam cerpen tersebut tergambar dalam kata-kata yang indah dan puitis.
Data hasil pengamatan pertunjukan drama:
Judul drama         :        Desir Cemara Tingkap 
Karya         :        Ustadji PW.
Tokoh yang diamati        :        Artis 1: Mahasiswa Bahasa Indonesia
Penilaian         :        - Pameran Artis 1 kurang memusatkan perasaan sehingga
                         karakternya menjadi kurang sesuai dengan isi cerita.
                - Kurang penjiwaan terhadap pribadi tokoh yang
                   dibawakannya
(Kartu Pengamatan)
15. Kalimat resensi pertunjukan drama yang baik dan sesuai dengan data pengamatan
      pertunjukan drama adalah ....
  1. Pementasan drama Desir Cemara Tingkap menjadi kurang menyentuh karena dijumpai adanya pemeran tokoh yang kurang menjiwai karakter tokoh yang dibawakannya.
  2. Tokoh Artis 1 yang dibawakan oleh Mahasiswa bahasa Indonesia tidak layak untuk bermain karena tidak ada penjiwaan sama sekali terhadap tokoh yang dibawakannya.
  3. Sebelum drama ini dipertunjukkan di hadapan publik, seharusnya tokoh 1 yang diperankan oleh mahasiswa BJ berlatih menjiwai tokoh yang dibawakannya.
  4. Proses casting dalam persiapan pertunjukan drama menjadi suatu kegiatan prapementasan yang penting.
  5. Pementasan drama Desir Cemara Tingkap menjadi kurang menyentuh karena kekurangkompakan salah satu pemain.
Perhatikan dialog drama berikut !
Raka         :        Demi Tuhan, aku bukan pengedar, aku pemakai!
Rio        :        Aku nggak mau tahu alasan kamu, Ka! Yang aku sesalkan, kenapa bisa terjadi, lu terjerumus ke dunia ini! Kita pernah berjanji, kan! Walaupun kita sama-sama korban keegoisan orang tua, tetapi kita masih punya Tuhan, masih punya orang yang telah membuat kita lahir di dunia!
Joy         :        Iya, kenapa bisa terjadi, Ka?
Raka         :        Aku bosan jadi anak yang baik... Aku jadi anak baik juga nggak pernah dipuji, nggak pernah diperhatikan. Orang tuaku malah makin leluasa meninggalkan aku, malah makin asyik dengan kegiatannya. Karena mereka berpikir aku baik-baik saja, aku penurut!
Rio        :        Ya Tuhan ... segitunya kamu berpikiran? Apakah kebaikan, ketulusan, kearifan itu untuk dipuji? Raka, kita pernah terjerumus ke hal yang begini waktu kelas satu.
Raka        :        Aku emosi, aku kesal sama orang tuaku!
                                                                                              (Usman Supendi)
16. Judul yang tepat untuk teks tersebut adalah ….
  1. Penyesalan
  2. Kekecewaan
  3. Kesedihan
  4. Kerinduan
  5. Pelarian
  1. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Arti peribahasa di atas adalah ....
  1. Orang yang tidak pernah putus asa menghadapi hambatan dalam kehidupan.
  2. Tingkah laku seseorang yang mudah berubah pendirian.
  3.    Karakter seorang anak biasanya meniru tingkah laku dari orang tuanya.
  4. Tolong menolong selalu dapat meringankan beban sesamanya.
  5. Tabiat yang tidak baik sebaiknya ditinggal.
Bacalah penggalan novel berikut dengan teliti!
Untuk soal nomor 19 sampai 23
“He, kau, Rasus?”
“Aku mengikutimu.”
“Aku disuruh Nyai Kartareja menaruh sesaji itu. Bukanlah malam nanti ....”
“Cukup!” Aku sudah tahu malam nanti kau harus menempuh bukak-klambu,” aku memotong cepat. Habis berkata demikian aku melangkah pergi. Tetapi Srintil menarik bajuku.
“Rasus, hendak ke mana?
“Pulang.”
“Jangan dulu. Jangan merajuk seperti itu. Kita bisa duduk-duduk sebentar di sini.”
Ternyata aku tak menolak ketika Srintil membimbingku duduk di atas akar beringin. Tetapi baik Srintil maupun aku lebih suka membungkam mulut. Mestilah ronggeng kecil itu merasa sedang menghadapi seorang anak laki-laki yang akan mengalami kekecewaan. Srintil pasti tahu aku menyukainya. Jadi dia tahu pula bahwa malam bukak-klambu baginya menjadi sesuatu yang sangat kubenci. Hanya itu. Atau, apakah aku harus mengatakan secara jujur bahwa Srintil lebih kuhormati daripada kecintaan? Tidak. Aku tak punya keberanian mengatakan hal itu. Maka biarlah Srintil tetap pada pengertiannya tentang diriku secara tidak lengkap.
Ronggeng Dukuh Paruk oleh Ahmad Tohari
  1. konflik yang terdapat dalam kutipan  novel di atas ...
  1. Rasus tidak menyukai acara buka-klambu.
  2. Rasus kecewa dengan sikap Srintil.
  3. Ketidaksanggupan Rasus berterus terang pada Srintil.
  4. Rasus lebih menghormati Srintil daripada kecintaannya.
  5. Srintil tahu bahwa Rasus mencintainya.

21. Penyebab konflik pada kutipan novel di atas adalah ....
  1. Srintil menyukai Rasus
  2. Rasus menyukai Srintil
  3. Rasus tidak suka Srintil menjadi ronggeng
  4. Srintil lebih suka bungkam mulut di depan Rasus
  5. Rasus lebih menghormati Srintil sebagai perempuan
  1. Peristiwa akibat konflik pada penggalan novel di atas adalah ....
  1. Srintil tahu malam bukak-klambu tak disukai Rasus
  2. Rasus membiarkan Srintil tahu tentang dirinya secara tidak lengkap
  3. Rasus tidak berani jujur pada Srintil
  4. Srintil membiarkan Rasus dengan kekecewaannya
  5. Rasus membiarkan Srintil menempuh acara bukak-klambu
  1. Watak tokoh Rasus dalam penggalan novel di atas adalah ....
  1. bijaksana
  2. pendiam
  3. jujur
  4. tertutup
e.   suka berterus terang
  1. Pendeskripsian watak tokoh yang digunakan pengarang dalam kutipan novel di atas adalah melalui ....
  1. Penuturan langsung oleh pengarang
  2. Pandangan tokoh terhadap tokoh yang lain
  3. Pikiran-pikiran tokoh
  4. Dialog antartokoh
  5. Dialog antartokoh dan pikiran-pikiran tokoh
Kutipan cerpen berikut ini untuk soal nomor 24 s.d. 26.
Cut Dini. Ia sangat peduli. Matanya pun selalu menatapku penuh kasih. Aku kembali merebahkan badan di atas dipan. Sebenarnya aku tak tahu banyak tentang Cut Dini. Aku belum begitu lama mengenalnya. Orang-orang bilang ia anggota ... apa itu ... LSM? Juga aktivis masjid. Ia kembali ke Aceh setelah tamat kuliah di Jakarta. Dan ... Cuma dia, di antara para tetangga, yang sudi berteman denganku. Ia memberiku makan, memperhatikanku, menceritakan banyak hal. Aku senang seklai.
(Jaring-jaring Merah oleh Helvy Tiana Rosa)
  1. Pengarang dalam kutipan cerpen doi atas menggunakan sudut pandang ....
  1. akuan
  2. akuansertaan
  3. akuan tak sertaan
  4. diaan terbatas
  5. diaan serba tahu.
  1. Nilai yang terdapat pada kutipan cerpen di atas adalah ...
  1. Sosial
  2. Agama
  3. Budaya
  4. Pendidikan
  5. Estetika
27. Latar yang terdapat pada kutipan cerpen di atas adalah ...
  1. Aceh
  2. Dipan
  3. Jakarta
  4. Masjid
  5. Rumah
Cermati puisi berikut ini!
Untuk soal nomor 27 dan 28
SUBUH
Kalau subuh kedengaran tabuh
Semua sepi sunyi sekali
Bulan seorang tertawa riang
Bintang mutiara bermain cahaya
Terjaga aku tersentak duduk
Terdengar irama panggilan jaya
Naik gembira meremang roma
Terlihat panji terkibar di muka
Seketika teralpa:
Masuk bisik hembusan setan
Meredakan  darah debur gemuruh
Menjatuhkan kelopak mata terbuka
Terbaring badanku tiada berkuasa
Tertutup mataku berat semata
Terbuka layar gelanggang angan
Terulik hatiku di dalam kelam
Tetapi hatiku, hatiku kecil
Tiada terlayang di awang dendang
Menangis ia bersuara seni
Ibakan panji tiada terdiri
        Amir Hamzah
  1. Isi yang diungkap dalam puisi tersebut adalah ....
  1. Menyesal tidak jadi sembahyang, karena bujukan setan.
  2. Ketika subuh mendengar suara azan
  3. Setan selalu membujuk orang yang akan berbuat kebaikan.
  4. Niat sholat terhalang oleh rasa kantuk yang berat.
  5. Perasaan senang karena masih diberi kesempatan untuk sembahyang
  1. Majas yang sejenis dengan kalimat pertama bait kelima puisi di atas adalah ....
  1. Apakah akan kita jumpai wajah-wajah bengis, atau tulang-belulang atau sisa-sisa jasad mereka.
  2. Akulah Adam dengan mulut yang sepi putera surgawi.
  3. Detik-detik bening memutih tengah malam.
  4. Katakanlah mana lebih penting kepala atau kaki.
  5. Mereka sudah tidur sejak abad pertama, semenjak hari pertama itu.
Perhatikan kutipan syair berikut ini!
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
Diiringkan penglipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
Lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala putri
Masing-masing terkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
  1. Isi syair tersebut adalah ....
  1. saat Ken Tambuhan berjalan-jalan dengan para emban yang cantik-cantik, lagi lemah lembut melihat para putrinya menangis karena dimarahi oleh permaisuri
  2. Ken Tambuhan berjalan diiringi dengan para emban yang cantik-cantik, mengunjungi putrinya yang emnangis karena dimarahi permaisuri
  3. Ken Tambuhan memiliki permaisuri yang cantik parasnya, lembut lakunya namun putri mereka menganggap permaisuri jahat.
  4. Ken Tambuhan saat berjalan dengan permaisuri melihat putrinya menangis bersama para emban.
  5. Ken Tambuhan bercerita kepada para emban bahwa permaisurinya jahat sehingga putri-putrinya meangis.
31. Cermati isi paragraf berikut ini!
Pada suatu hari, Rogo ketahuan mengambil telepon genggam temannya. Dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Akan tetapi sejak kejadian itu Rogo tidak lagi dipercaya oleh teman-temannya, sepeti kata peribahasa ....
Peribahasa yang sesuai untuk melengkapi paragraf  tersebut ....
  1. sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tidak percaya
  2. berat sama dipiku, ringan sama dijinjing
  3. di mana  bumi dipijak di situ langit dijunjung
  4. pikir dahulu pendapat, sesal kemudian tak berguna
  5. berjalan pelihara, berbicara peliharalah lidah
Cermati paragraf berikut!
        Vas bunnga itu terbuat dari kuningan. Warnanya vas itu kuning, seperti emas murni. Badan vas itu seperti gadis ramping, yaitu berpinggang ramping, dan berpinggul kecil. Di pinggang terdapat sebuah tangkai berukir, agak bulat, seperti tangkai teko. Di alam vas terangkai lima batang bunga sedap malam berwarna putih bersih. Harumnya semerbak terbawa angin malam.
32. Kalimat pemadatan yang tepat berdasarkan paragraf tersebut adalah ...
  1. vas bunga berwarna kuning emas yang indah
  2. badan vas seperti gadis ramping yang berpinggang dan berpinggul kecil
  3. vas bunga berfungsi untuk hiasan
  4. bunga sedap malam itu berwarna putih bersih
  5. tampak bunga sedap malam dalam vas kuning keeemasan indah sekali
Bacalah petikan puisi berikut ini! (Untuk no. 32 dan 33)
Pergi ke laut lepas anakku sayang
Pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
...
Menutup pintu waktu lampau
        Karya Asrul Sani
33. Kalimat bermajas untuk melengkapi bagian yang rumpang puisi tersebut adalah ....
  1. Dan matahari masih bersinar terang
  2. Dan warna senja belum kemerah-merahan
  3. Kita dapat berjumpa lagi
  4. Masihkah kita dapat bersua lagi?
  5. Pasti kita ada harapan
  1. Makna lambang dari ‘Selama hari belum petang’, adalah ....
  1. waktu sore hari
  2. masih ada kesempatan
  3. masih muda
  4. belum pengalaman
  5. masih ada waktu
35.  Cermati kutipan pantun berikut ini!
                Anak ikan dipanggang saja
Hendak dipindang tidak berkunyit
Anak orang dipandang saja
....
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....
  1. hendak dipinang tiada berduit
  2. hendak dipinang masih dipingit
  3. hendak dipinang belum berduit
  4. hendak dipinang harus berduit
  5. hendak dipinang ternyata sakit
Kutipan drama  berikut ini untuk soal nomor 35 s.d. 36
(1) Perempuan        : “Bung, aku tidak bisa tinggalkan tempat ini! “
(2) Penyair                : “Timbanglah keputusanmu sekali lagi.”
(3) Perempuan        : “Rumah ini dulu kubeli seharga Rp 56.000.000,00 dari Pak
   Sumarjan. “
(4) Penyair                : “Cobalah sekali lagi.”
(5) Perempuan        : “Sudah teramat pasti. Aku tidak akan pergi dari sini.” (Penyair
                     menghampiri perempuan). Jangan coba-coba bujuk aku, Bung.”
36. Watak tokoh perempuan dalam kutipan tersebut adalah ...
a. banyak bicara
b. suka melawan
c. teguh pendirianku
d. keras kepala
e. emosional
37. Dialog yang menunjukkan tokoh berwatak teguh pendirian terdapat pada nomor ...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
38. Dialog yang sumbang pada kutipan  tersebut terdapat dalam nomor ...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
39. Peribahasa yang sesuai dengan isi dialog perempuan (5) adalah ...
        a. bak si buta baru melihat
        b. memancing di air keruh
        c. bagai air di daun talas
        d. tegak pada yang datar
        e. bagai membandarkan air ke bukit
40. Masalah yang diungkapkan pada kutipan tersebut ....
        a. harga diri
b. penjualan rumah
c. pemerasan
d. perempuan yang dihina
e, perbedaan pendapat
Paket 3
Bacalah dan kerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan guru kalian!
  1. Secara administratif pemerintahan, kawasan Punclut ada yang terletak di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Yang masuk wilayah Kabupaten Bandung seluas 582 ha. Adapun yang termasuk wilayah pemerintahan Kota Bandung seluas 268 ha atau 1,6 persen dari seluruh wilayah Kota Bandung.
Di peta penataan Kota Bandung, kawasan Punclut dikategorikan sebagai kawasan lindung. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut. Diantaranya dengan melakukan penanaman kembali di lokasi-lokasi yang telah gundul.
        Pernyataan berikut merupakan isi wacana di atas, kecuali ….                
  1. Kawasan Punclut termasuk ke dalam wilayah dua pemerintahan daerah.
  2. Sekitar dua pertiga kawasan Punclut termasuk dalam wilayah Kabupaten Bandung.
  3. Bagi pemerintah Kota Bandung, Punclut merupakan kawasan yang dilindungi.
  4. Reboisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi kawasan Punclut.
  5. Pemerintah Kabupaten Bandung wajib melestarikan lahan dan tanaman di kawasan Punclut.

  1. Diakui pengurangan subsidi BBM atau kenaikan harga BBM dalam negeri akan memiliki dampak luas pada perekonomian nasional. Dampakitu mengakibatkan inflasi, penurunan daya saing, penurunan konsumsi rumah tangga yang relative kecil dan bergantung pada jenis BBM. Walaupun demikian tingkat signifikan dan magnitude dampak tersebut bervariasi. Hal ini disebabkan struktur permintaan dan biaya penggunaan BBM bermacam-macam.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ….                        
  1. Kenaikan harga BBM mengakibatkan inflasi.
  2. Tingkat signifikansi dan magnitude kenaikan BBM mempunyai dampak bervariasi.
  3. Struktur permintaan dan penggunaan BBM bermacam-macam.
  4. Pengurangan subsidi BBM ataukenaikan harga BBM dalam negeri mempunyai dampak luas pada perekonomian nasional.
  5. Pengaruh kenaikan harga BBM cukup signifikan bagi anggaran belanja negara.

  1. Manuver politik Zanubah Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) yang mendeklarasikan koalisi dengan PDI-P di Surabaya, Jawa Timur, dinilai sebagai sikap pribadi. Fungsionalis PKB pro Gus Dur beranggapan langkah itu bukan merupakan keputusan institusi.
        Makna kata manuver pada teks bacaan di atas ialah ….
  1. gerakan yang tangkas dan cepat                                        
  2. petunjuk praktis tentang sesuatu hal
  3. kerjasama antara beberapa partai
  4. perubahan berdasarkan data yang ada
  5. mengenai ketatanegaraan
  1. Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Kota ini sangat menarik, lembaga tinggi negara ada di kota ini. Para duta besar negara sahabat juga berada di sana. Memang, Jakarta telah menjelma menjadi kota metropolis.
Pada paragraf di atas, kalimat yang berisi opini terdapat pada kalimat ke ….
  1. 1                                                                        
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Besaran Produksi Eksport dan Pemakaian dalam Negeri  






Rumput Laut Indonesia Tahun 1984-1988










Tahun
Total Produksi
Total Eksport
Pemakaian dalam Negeri
1984
9.087
3.061
6.062
1985
11.651
5.446
6.062
1986
11.684
7.111
4.753
1987
18.091
9.882
8.209
1988
13.591
10.835
2.275
Maksud isi tabel yang tepat terdapat ialah...                                        
  1. Pada tahun 1984 pemakaian rumput laut dalam negeri lebih besar daripada tahun sebelumnya.
  2. Pada tahun 1988 pemakaian rumput laut dalam negeri lebih sedikit daripada total eksport.
  3. Pada tahun 1987 total eksport lebih besar daripada total produksi tahun-tahun yang lain.
  4. Pada tahun 1986 pemakaian rumput laut dalam negeri sama dengan total eksport.
  5. Pada tahun 1985 jumlah total produksi lebih besar daripada total eksport 1986.
6.        Setelah mendengar jawaban Landorundun itu, Bendurana kecewa lalu pergi menanam pohon mangga dekat tempat Landorundun turun ke sungai mencuci rambutnya. Pohon mangga ini rupanya lain dari pohon mangga biasa sebab cepat sekali tumbuh dan berbuah. Ketika buah mangga itu sudah masak, pergilah Bendurana ke puncak gunung bersembunyi dan mengintip dari atas. Secara kebetulan pada waktu itu, Landorundun pergi menjolok sebuah kemudian memakannya sambil menyisir rambutnya….
Setting tempat cuplikan hikayat di atas ialah….
  1. di rumah Landorundun                                                                
  2. di tepi sungai
  3. di rumah Bendurana
  4. di tengah ladang
  5. di kamar
  1. Bacalah teks dengan cermat !
Siapa bilang mengajar si kecil mem baca adalah perkara sukar? (1) Lesley Mandell Morrow, profesor dan pakar pendidikan belajar membaca untuk usia dini di Rutgers University mengatakan, orang tua hendaknya membiarkan anak -anak belajar membaca dengan cara alamiah. (2) Dari kegiatan sehari-hari, anak-anak telah dibiasakan belajar membaca. (3) Kegiatan memasak, ber i jalan-jalan, makan bersama, berbelanja, bisa menjadi kesempatan berharga untuk memacu anak-anak belajar membaca secara bebas. (4) Anak-anak yang harus membaca buku akan merasa terpaksa untuk belajar.(5)
Pernyataan yang termasuk opini topic wacana di atas adalah kalimat nomor ….
  1. 1, 3
  2. 2, 3
  3. 3, 4
  4. 2, 5
  5. 3, 5
  1. Cermati grafik berikut :
Isi yang digambarkan dalam grafik di atas adalah ....
  1. Kota Semarang, sejak tanggal 26 September-2 Oktober 2007, dalam kondisi  cuaca berawan dan bersuhu udara hingga rrencapai 37 derajat Celcius.
  2. Suhu udara Kota Semarang sela ma tahun 2007 telah menyentuh hingga 37 derajat Celcius.
  3. Dalam pantauan selama dua bulan (September-Oktober), baik cuaca maupun suhu udara, relatif sama.
  4. Selama bulan September -Oktober, suhu tertinggi terjadi pada tanggal 28 September 2007.
  5. Cuaca berawan selama bulan September-Oktober 2007 memicu terjadinya suhu udara yang tinggi.
  1. Cermatilah table berikut !
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha










Lapangan Usaha
Triw II-2OO7 terhadap Triw I-2007
Triw III-2007 terhadap Triw II-2007
Triw III-2007 terhadap Triw III-2006
Triw I-II-2007 terhadap Triw I-III-2006
sumber Pertumbuhan Tahun ke Tahun
1.  Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2.  Pertambangan dan Penggalian
3.  Industri Pengolahan
4.  Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.  Konstruksi
6.  Perdagangan, Hotel, dan Restoran 
7.  Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
PDB
PDB Tanpa Migas
6,0
0,5
1,5
4,9
1,9
2,8
4,3
1,8
1,7
2,4
2,7
10,2
0,3
3,0 3,6 3,2 4,1
5,2
2,1
1,1 3,9 4,0
8,9
1,8
4,5 11,7 7,5 6,9
12,5
 8,0
5,7 6,5 6,9
4,3
3,7
5,0 10,3 8,3 7,4
12,2
7,9
6,5 6,3 6,8
1,3
0,2
1,2 0,1 0,5 1,2
0,8
0,7
0,5 6,5 6, 4
Pernyataan yang sesuai dengan isi tabel tersebut adalah . . . .
  1. Laju pertumbuhan PDB bidang pertanian, peternakan, kehutan an, dan perikanan rata-rata per tahun paling tinggi.
  2. Laju pertumbuhan PDB bidang pertambangan dan penggalian dari triwulan ke triwulan stagnan.
  3. Laju pertumbuhan PDB bidang listrik, gas, dan air bersih dari triwulan ke triwulan terus meningkat.
  4. Laju pertumbuhan PDB bidang pertanian, peternakan, kehutan an, dan perikanan dari triwulan ke triwulan tidak meningkat.
  5. Laju pertumbuhan PDB bidang pertanian, peternakan, kehutan an, dan perikanan dari triwulan ke triwulan terus meningkat.
  1. Mesin cuciku lancar-lancar saja. Hidupku juga tetap biasa-biaa saja. Ritmenya masih dari itu ke itu. Bangun pagi buta, mengepel sambil menjerang air, atau memasak supermi sambil menyeduh kopi. Lantas, ke kantor dengan menumpang KRL Jabotabek yang kalau pagi dijejali penumpang. Dulu, ketika masih di SMP, aku sering pula menumpang lori tebu yang melintas dekat kampung. Lori itu juga dijejali manusia, kambing, dan hasil bumi. Aku senang sekali berlari-larian di atas tumpukan tebu tanpa khawatir terjungkal.Cuma, berbeda dengan KRL Jabotabek, wajah para penumpang lori itu tak berkesan terburu-buru. Mereka tampak pasrah dan damai. Menjelang sore, aku pun acap ke sungai untuk membantu ibu mencuci. Ibu mencuci berteman ibu-ibu lain sambil bernyanyi atau begosip tentang apa saja, termasuk tentang bini muda Pak Lurah yang tertangkap basah ada main dengan tukang kebunnya. Jika sampai di bagian berita yang “gawat”, mereka cekikikan beramai-ramai.
        Sudut pandang penggalan cerpen di atas adalah….
  1. orang ke tiga serba tahu
  2. orang ke tiga terbatas
  3. orang pertama tokoh sentral
  4. orang pertama tokoh sampingan
  5. orang pertama
  1. Nilai-nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah….
  1. nilai budaya dan pendidikan
  2. nilai religi dan budaya
  3. nilai sosial dan religi
  4. nilai pendidikan dan budaya
  5. nilai sosial dan nilai moral
  1. Yusuf tersenyum melihat kepada Tuti yang terus sekali gembira berbicara seperti di rapat-rapat. Ketika Tuti berhenti sebentar, berkatalah ia, “Kalau itu maksudmu, saya setuju, tetapi tentulah contoh bangun tinggi hari itu terlampau tiada berarti. Di bagian besar-besar, saya pun merasa seperti yang kau ucapkan itu. Orang lebih mudah meniru dan meneladan yang mudah dan senang dari yang sukar dan meminta tenaga. Lebih mudah memiliki auto dan radio di rumah daripada membanting tulang mempelajari ssuatu pasal dengan teliti atau mengerjakan sesuatu yang besar seperti dilangsungkan orang Barat. Kaum terpelajar kita sama sekolahnya, sama gelarnya, sama rupa rumah dan merek autonya, dengan kaum terpelajar Barat, ilmu, kesungguh-sungguhannya mengejar cita-cita. Keluh orang mengatakan, kaum terpelajar bangsa kita tidak produktif, kurang banyak menghasilkan, sesungguhnya mengandung kebenaran.”
Perwatakan tokoh Yusuf dalam penggalan novel di atas adalah….
  1. Bijaksana
  2. Pemberontak
  3. tidak mudah puas
  4. pantang putus asa
  5. jujur dan mudah menyerah
  1. Bacalah penggalan drama berikut!
        Rini           : “Engkau dari mana Tris?”
        Anton        :”Dari rumah kepala sekolah kita?”
        Kardi         : “Dari rumah kepala Sekolah kita? Kau dimarahi?”
        Trisno        :”Huuuh! Disemprot ludah pagi hari.”
        Rini           : “Mau apa kau ke sana? Kan tak dipanggil?”
        Anton        :”Engkau goblog Tris. Masa pagi-pagi ke sana “.
        Kardi         :”Sebaiknya engkau tidak ke sana sebelum berembug dengan kita.”
        Rini         :”Haaah. Individualisme itu coba dikurangi. Kita kan merupakan tim.”
        Trisno        :’Belum tahu sudah nyemprot!”
        Masalah  yang tergambar dalam penggalan drama tersebut terjadi ketika….
  1. Anton bertanya kepada Kardi
  2. Anton pamit kepada Rini
  3. Anton ditanya oleh Rini
  4. Anton pergi ke rumah Pak Kepala Sekolah
  5. Anton ingin pergi ke Pak Kepala Sekolah
        
  1. Amanat yang terkandung dalam penggalan drama di atas adalah…
  1. Bila ingin bertamu sebaiknya melakukan janji.
  2. Hendaknya kita tahu waktu untuk bertamu.
  3. Hendaknya selalu minta izin teman bila ingin bertamu.
  4. Bertamu sebaiknya jangan terlalu pagi.
  5. Boleh bertamu kapan saja asal mau.
  1. Bacalah gurindam berikut ini dengan cermat!
        Perkataan tajam jika dilepas
        Ibarat beringin racun dan upas
        Maksud gurindam di atas adalah...
  1. Perkataan yang tajam diibaratkan pohon beringin yang beracun.
  2. Racun dan upas dapat keluar bersama dengan perkataan yang tajam.
  3. Pohon beringin yang beracun dan berupas sangat berbahaya.
  4. Pohon beringin berupas ibarat perkataan yang tajam.
e.        Perkataan yang tajam sama dengan racun dan upas
        
        Puisi berikut untuk soal nomor 16 dan 17.
        Bacalah puisi di bawah ini dengan cermat!
        Tuhan kami
        Telah nista kami dalam doa bersama
        Bertahun membangun kultus ini
        Dalam pikiran yang ganda
        Dan menutup hati nurani
        Ampunilah kami
        Ampunilah
        Amin
        
  1. Tema puisi diatas adalah....
        a.         pertobatan
        b.         pengakuan
        c.        pencurahan
        d.         pembersihan
        e.        penderitaan
  1. Amanat puisi tersebut adalah...
        a.         Doa sekelompok orang yang senasib dan sepenanggungan
        b.         Setiap perbuatan dosa akan menutupi nurani seseorang.
        c.         Bertobatlah atas segala dosa yang telah dilakukan selama ini.
        d.         Segala perjuangan bila tidak dilandasi dengan iman akan mudah goyah.
        e.         Segeralah memohon ampun kepada Tuhan apabila telah berbuat salah.
  1. Bacalah kutipan esai berikut dengan cermat!
        
        Bagaimanapun juga, buku Korrie ini sebagai himpunan berbagai karya puisi, cerpen, dan esai dari generasi yang sedang mencipta. Buku ini adalah hasil kerja keras dan tekun yang pantas dihargai. Dengan bahan-bahan dari buku ini, ada pembaca atau pengamat sastra bisa terbantu untuk menciptakan gerakan sastra.
        Isi kutipan esai di atas adalah...
  1. Pembaca dan pengamat sastra telah melakukan gerakan sastra dalam buku Korrie.
  2. Buku kumpulan karya puisi, cerpen, dan esai dapat menjadi pendorong gerakan sastra.
  3. Buku yang diterbitkan Korrie dapat disebut buku kumpulan karya puisi, cerpen, dan esai.
  4. Gerakan sastra terdapat dalam buku yang diterbitkan Korrie hasil kerja keras.
e.         Buku kumpulan karya puisi, cerpen, dan esai yang terkenal karya Korrie.
  1.          Kemajuan iptek kini sudah merambah ke seluruh penjuru dunia. Iptek bukan hanya monopoli negara-negara maju. Negara berkembang pun mulai banyak yang menguaasai iptek. Memang ... mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia, kita harus menguasai iptek.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ...
  1. jika
  2. kalau
  3. untuk
  4. agar
  5. karena
  1. Kindle adalah sebuah e-book reader atau yang secara sederhana disebut buku elektronik. E-book ini bisa ... langsung ke internet dan ... puluhan ribu judul buku digital, koran, dan majalah. ... e-book ini secara tidak langsung ... penikmat buku dalam mencari buku pilihannya.
Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada paragraf di atas adalah ...
  1. dilangsungkan, mencari, keberadaan, menyenangkan
  2. terhubung, mengakses, kehadiran, mempermudah
  3. dihubungkan, menemukan, keadaan, memudahkan
  4. menyambung, menelusuri, hadirnya, mempermudahkan
  5. dihubungkan, mencarikan, kemunculan, mengharuskan
  1.          Sebuah negara pasti memiliki sejarah. Jangankan negara, setiap wilayah di belahan dunia mana pun, tentu juga memiliki sejarah. Oleh sejarawan, segala peristiwa yang terjadi ditulis dan dibukukan. … , sejarah yang ditulis para sejarawan lalu kita baca belum tentu benar terjadi atau belum tentu sesuai dengan fakta waktu itu. Hal ini terjadi karena ada pihak-pihak yang berusaha merevisi sejarah agar sesuai dengan kepentingannya.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian paragraf rumpang di atas adalah …
  1. Tetapi
  2. Sedangkan
  3. Namun
  4. Padahal
  5. Bahkan
  1. Kemajuan ... memberikan banyak ... yang mencengangkan. Kemajuan ini tidak hanya pada jejaring sosial semacam friensetter dan facebook yang membuat orang terheran-heran. Namun, barang-barang berbentuk fisik pun mengalami ... yang sangat hebat.
Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah ...
  1. teknologi, inovasi, evolusi
  2. tekhnologi, inofasi, efolusi
  3. teknoloji, inofasi, efolusi
  4. teknologie, inovasie, evolusie
  5. tekhnoloji, inovasi, epolusi
  1. Dewasa ini, bisnis cetak kondisinya bisa dikatakan mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, bisnis yang cukup menggiurkan ini kini mulai digantikan bisnis media lewat internet. Pengiklan dan pembaca lebih menggemari bacaan dalam bentuk internet. Kemudahan akses dan mobilitas menjadi alasan mengapa bisnis media di internet mulai menggerogoti bisnis ...
Kata serapan yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah ...
  1. Nasional
  2. konvensional
  3. konseptual
  4. relasional
  5. kondisional
  1. Akhir-akhir ini muncul ... menarik tentang gaya berbelanja masyarakat menengah ke bawah. Ada kecenderungan masyarakat mulai meninggalkan pasar tradisional dan beralih ke pasar-pasar modern seperti mal atau swalayan. Tak peduli krisis masih mendera, berbelanja di pasar-pasar modern menjadi gaya hidup baru.
Kata serapan yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah...
  1. Aksioma
  2. Fenomena
  3. Preposisi
  4. Fase
  5. Faksi
  1. Apabila seorang gadis Irian … haid untuk pertama kalinya, maka ayah si gadis … berpuluh-puluh buah kelapa muda untuk … oleh orang banyak. Hal ini sebagai pertanda bahwa gadisnya itu mulai akil baliq dan kemudian kabar pun cepat tersiar luas ke seluruh pelosok daerah.
Kata berimbuhan berikut yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah …
  1. alami, lempari, rebutkan
  2. dialami, dilempar, direbut
  3. mengalami, dilempar, rebutkan
  4. dialami, melemparkan, direbutkan
  5. mengalami, melemparkan, diperebutkan
  1. Pak tani dengan senyum bahagia mulai menancapkan cangkulnya di tanah yang lekat, di persawahan harapan keluarga mereka. Kini, musim hujan di desaku telah tiba. Jalan-jalan berdebu kini sudah tidak tampak lagi. Daun-daun yang dahulu kekuning-kuningan karena teriknya matahari, berubah hijau menyejukkan mata. Ranting-ranting pohon mulai ditumbuhi tunas baru. Ilalang turut menyembul di antara rerumputan yang menghijau. …
        Kalimat yang sesuai untuk melengkapi paragraf di atas adalah …
  1. Kerbau-kerbau tampak kurus, apa saja yang masih tersisa di persawahan dimakannya.
  2. Anak-anak desa tampak bermain layang-layang di sungai yang sudah lama tak berair itu.
  3. Tanah persawahan yang beberapa bulan lalu terlihat retak-retak, kini mulai terairi lagi.
  4. Kebun cengkeh yang selama ini menghidupi masyarakat desa, kini  tinggal batang dan ranting.
  5. Jerit riang sekelompok anak sedang bermain sepak bola di tanah lapang yang gersang.
  1. Jengkel pada kementeriannya, jengkel terhadap Harun yang dari hari ke hari dilihatnya dengan setia datang di kantor, duduk di meja, entah apa yang dikerjakannya. Ia jengkel kepada seluruh kementerian itu, jengkel terhadap negerinya, pada masyarakatnya, dan terhadap hidup. Surat kabar pun, dilemparkannya kembali kepada Harun. …
        Kalimat simpulan yang sesuai untuk melengkapi paragraph tersebut adalah …
  1. Rupanya kejengkelan memenuhi hati Suryono.
  2. Suryono merasakan kejengkelan bercampur bahagia.
  3. Kini, kebahagiaan sedang dirasakan Harun dan Suryono.
  4. Lalu, Harun pun mengambil surat kabar yang dilemparkan kepadanya..
  5. Walaupun demikian, Harun tetap sabar dan memahami sikap sahabatnya.
  1. Musim semi telah tiba dan salju mencari di ladang-ladang dan lembah-lembah. Salju di atas puncak-puncak gunung secara berangsur-angsur mencair dan menggenangi… yang berliku-liku menuju ke dalam lembah ngarai, bergabung dengan sebuah aliran air yang deras dan berdebur memperlihatkan kesadaran alam. Pohon buah badam dan apel sedang berbunga, pohon willow dan populir bertunas bersama kuntum-kuntum, dan alam membentangkan kebahagiaan dan pakaian segarnya di daerah pedalaman.
                                                
                                                           Lukisan Keabadian karya Kahlil Gibran
Frasa yang sesuai untuk mengisi rumpang paragraph tersebut adalah ….        
  1. jalan raya
  2. saluran air
  3. pemukiman padat
  4. jajan-jalan setapak
  5. jalan dan saluran air
29.Bacalah paragraf analogi berikut dengan saksama!
Seorang gadis dapat disamakan dengan bunga. Bunga akan tampak indah apabila  
mekar dan berbau harum, serta tampak menarik bila sedang mekar sehingga  
orang akan berani membeli dengan harga mahal. Begitu pun dengan gadis. Ia akan menarik  apabila masih muda, dan akan dihargai apabila dapat menjaga ....  
Kata yang tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah....
  1. baunya
  2. harganya
  3. kesuciannya
  4. keindahannya
  5. keremajannya
30. Bacalah paragraf analogi rumpang dengan saksama!
Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berpendidikan tinggi,ia   akan seperti padi. ... padi mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk . Begitu  pula dengan manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi, semakin ia berwawasan semakin ia merendakan hati seperti merunduknya tangkai padi.
Kata yang tepat untuk melengkapi paragraf analogi rumpang di atas adalah....
  1. Setangkai
  2. Segenggam
  3. Sebuah
  4. Sebutir
  5. Sebulir
  1. Hasil ulangan pelajaran bahasa Indonesia siswa SMA 007. Sepuluh siswa mendapat nilai 8, 22 siswa mendapat nilai 7,5 dan  hanya 2 siswa yang mendapat nilai 6,5 umtuk materi mengarang. Sedangkan untuk materi membaca puisi: 15 siswa mendapat nilai 8,5, sisanya mendapat nilai di atas 6,5. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua siswa menyukai guru bahasa Indonesia.
Simpulan di atas tidak tepat, yang benar....
  1. Siswa SMA 007 lebih pandai membaca puisi daripada mengarang
  2. Siswa SMA 007 lebih pandai mengarang daripada membaca puisi
  3. Semua siswa SMA 007 pandai membaca puisi
  4. Semua siswa SMA 007  pandai mengarang
  5. Semua menyukai bahasa Indonesia
32.                Jakarta banjir hari ini. Truk-truk pembawa bahan pokok  mengalami antrean panjang menuju Pelabuhan Tanjung Priok.... Pedagang pasar-pasar tradisonal di kota-kota besar seperti Palembang, Padang, Bengkulu sudah mulai meresahkan kelangkan bahan-bahan kebutuhan pokok. Masyarakat khawatir dengan kelangkaan ini akan memicu naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ...
  1. Beberapa provinsi khususnya yang berada di Sumatra tidak memepermasalahkan  kekurangan bahan pokok
  2. Beberapa provinsi khususnya yang berada di Sumatra mengalami kerawanan kekurangan bahan pokok
  3. Beberapa provinsi khususnya yang berada di Kalimantan mengalami kerawanan kekurangan bahan pokok
  4. Beberapa provinsi Beberapa Provinsi khususnya yang berada di Sumatra mengalami kelebihan kekurangan bahan pokok
  5. Beberapa provinsi khususnya yang berada di Sumatra mengalami kerawanan surplus bahan pokok.
33.                Sudah selama seminggu terakhir ini Jakarta diguyur hujan terus-menerus. Debit air yang terlalu besar tidak mampu ditampung oleh Sungai Ciliwung, Daerah resapan air di sekitar Puncak Bogor, Karawang, dan Bekasi sudah rusak oleh pembangunan perumahan. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai juga sangat rendah. Hal-hal tersebut berakibat pada ....
a.         Ketinggian air di Sungai Ciliwung meluap hari ini
b.         Bantaran Sungai Ciliwung harus benar-benar kuat
c.         Sampah di Sungai Ciliwung harus di bersihkan  
d.         Wilayah Jakarta siap menerima limpahan air
e.         Wilayah Jakarta dilanda banjir hari ini.
34.        Cermati kalimat silogisme berikut :
Premis Umum        : Setiap orang yang rajin bekerja tidak akan miskin harta
Premis Khusus        : ...
Simpulan                : Andi tidak akan miskin harta.
Kalimat yang tepat untuk mengisi premis khusus di atas adalah ....
  1. Andi tidak akan miskin
  2. Andi tidak mungkin miskin
  3. Andi orang yang rajin belajar
  4. Andi orang yang rajin bekerja
  5. Andi orang yang beruntung
35. Cermatilah paragraf berikut!
Bondang segera berlalu. Guru muda Rasul mengiringinya dari belakang.  Di halaman sekolah, sebelum pamit kepada guru muda itu, Bondang berharap sekali lagi. .... Lelaki muda itu diam. Dia mengulum senyumnya.  Kemudian menggigit gerahamnya.  Dengan berbuat demikian guru muda itu bermaksud hendak membendung air yang mulai menggenang  di kelopak matanya.
Kalimat yang paling tepat untuk melengkapi paragraf rumpang di atas adalah ....
  1. ”Saya pulang dulu, Pak,” ucap Bondang
  2. ”Bantulah kami, Pak,” kata Bondang pelan
  3. ”Selamat siang, Pak,” ucap Bondang dengan sopan
  4. ”Bapak harus bisa membantu kami,” kata Bondang
  5. ”Kapan kira-kira bantuan itu bisa kamu terima, Pak?” tanya Bondang
36. Cermatilah kalimat-kalimat di bawah ini!
(1) Penonton berdiri, bertepuk tangan memberikan aplaus.
(2) Suaranya membahana.
(3) Para pemain keluar untuk memberikan penghormatan.
(4) Wajah mereka menampakkan kepuasan atas sajian yang baru saja mereka saksikan itu.
(5) Akhirnya, pagelaran yang melibatkan lebih dari 50 orang itu berakhir dengan manis.
(6) Sebagai sutradara, kepuasan para penonton itu melahirkan kepuasan yang luar biasa bagiku.
Agar menjadi paragraf naratif yang runtut, kalimat-kalimat di atas perlu disusun dengan urutan ....
  1. (1), (2), (4), (6), (5), (3)
  2. (1), (2), (4), (3), (6), (5)
  3. (5), (3), (1), (2), (4), (6)
  4. (5), (3), (4), (6), (1), (2)
  5. (5), (1), (2), (4), (3), (6)
37. Cermatilah kalimat-kalimat di bawah ini!
(1) Polder yang dibangun di depan stasiun Tawang dan sebelah timur Pasar Waru pun tak berfungsi oprimal lantaran pendangkalan.
(2) Pekan lalu hujan deras turun selama lebih dari tiga hari di Kota Semarang.
(3) Saluran air tidak berfungsi lantaran mampet.
(4) Akibatnya, hampir seluruh kawasan Semarang Utara terendam banjir.
(5) Kondisi tak menyenangkan itu makin diperparah dengan tinginya rob dan tidak berfungsinya drainase di kawasan tersebut.
(6) Hujan memang bukan satu-satunya penyebab banjir di kawasan Semarang Utara.
Agar menjadi paragraf  argumentasi berpola induktif, kalimat-kalimat di atas harus disusun dengan urutan ....
  1. ( 2), (4), (5), (3), (1), (6)
  2. ( 2), (3), (5), (1), (4), (6)
  3. ( 2), (4), (3), (5), (1), (6)
  4. (6), (2), (3), (1), (5), (4)
  5. (6), (2), (1), (3), (5), (4)
38. Bacalah penggalan teks pidato rumpang berikut!
Saudara-saudara yang saya hormati,
Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih sangat rendah.Umumnya mereka menganggap bahwa persoaln itu bukan tanggung jawab individu. Akhirnya, saling melemparkan tanggung jawab itu pada kelompok atau pemerintah. Mereka  baru mengeluh bila bencana telah melanda seperti banjir di kota Jakarta. ...
Kalimat persuasif yang  tepat untuk melengkapi teks pidato di atas adalah ...
  1. Memang, lingkungan ini bisa rusak kapan saja dan oleh apa saja.
  2. Jadi, jelaslah bahwa bencana alam itu datang dari ulah manusia.
  3. Dengan demikian terbuktilah bahwa kesadaran manusia itu masih rendah.
  4. Maka dari itu, dapatlah dikatakan bahwa keselamatan itu berantung pada manusianya.
  5. Maka dari itu, marilah kita jaga lingkungan kita agar kehidupan ini aman dan sejahtera.
39. Penulisan latar belakang sebuah karya tulis yang tepat adalah...
  1. Siswa SMA harus menggunakan kaidah penulisan dalam mengarang.
  2. Setiap mengarang siswa SMA di Jakarta selalu menggunakan kalimat baku.
  3. Siswa SMA di Jakarta perlu belajar tentang cara mengarang yang baik
  4. Sering ditemukan kesalahan penggunakan EYD dalam karangan siswa SMA di Jakarta.
  5. Setiapmengerjakan tugas bahasa Indonesia sejak SMA tidak menggunakan EYD.
40. Bacalah ilustrasi berikut dengan saksama!
OSIS SMA Teknologi akan mengadakan lomba penulisan karya tulis dengan tema Peningkatan Minat Baca Siswa.
Kalimat yang paling tepat untuk latar belakang karya tulis dengan tema di atas adalah...
  1. Lomba penulisan karya tulis dilaksanakan agar siswa bertambah pengetahuannya melalui minat baca.
  2. Buku merupakan sumber ilmu pengetahuan, namun minat baca siswa masih sangat rendah.
  3. Dengan  banyak membaca, pengetahuan siswa dapat ditingkatkan untuk berbagai ilmu.
  4. Dengan lomba penulisan karya tulis, minat baca siswa dapat ditingkatkan dan digalakkan
  5. Orang yang sukses dalam kehidupan tidak lepas dari kemampuan membaca, menulis, dan menghitung.
41. Cermatilah penggunaan kata kias dalam kutipan  karya tulis berikut!
        Dalam karya tulis ini penulis ingin memaparkan cara yng efektif yang dapat memudahkan siswa mempelajari rumus-rumus matematika. Penulis tergelitik untuk menulis karena ingin mengubah anggapan sebagian siswa bahwa pelajaran matematika tersebut adalah pelajaran yang sangat sulit.
Kata kias tergelitik dalam kutipan tersebut  seharusnya diganti dengan kata ...
  1. terjun
  2. tergiur
  3. tergerak
  4. terpikat
  5. tersentuh
  1. Perhatikan paragraph berikut!
        Penulis menemukan banyak golongan tua yang berpendapat bahwa Pelajar mempunyai peranan yang besar dalam pembangunan. Peranan tersebut terutama  dalam pembangunan lingkungan. Mereka akan bangga, apabila peranan tersebut diterima. Kemampuan yang dipunyai sangat banyak sekali. Hal ini sangat mendukung dalam menyongsong masa depannya.
Pembetulan kalimat rancu yang digaris bawah adalah…
  1. mempunyai sangat banyak
  2. dimiliki sangat banyak sekali
  3. punya sanagat banyak
  4. dimiliki sangat banyak
  5. dimiliki sangat banyak sekali
  1. Penulis judul karya tulis berikutr ini yang benar sesuai dengan EYD…
  1. Pudarnya Minat Remaja terhadapKesenian Daerah
  2. Peranan Pemerintah Dalam Membina Kesenian Daerah
  3. Usaha-usaha Pembinaan Kesenian Daerah Di Indonesia
  4. Manfaat Kesenian Daerah Bagi Masyarakat Toraja
  5. Pengaruh Kesenian Daerah Bagi Generasi Muda
  1. Bacalah iklian lowongan pekerjaan berikut dengan seksama!
Dicari seorang sekretaris wanita untuk menjadi tenaga sekretaris pada
PT Widya Bakti. Lamaran ditujukan ke PO BOX 888 SMG
Kalimat pembuka surat lamaran kerja yang sesuai dengan ilustrasi tersebut …
  1. Bersama surat ini saya mengajukan surat lamaran kerja kepada
        Perusahaan Bapak…
  1. Saya lulusan Akademi Sekretaris dengan ini mengajukan surat
        Lamaran kepada Bapak…
  1. Sesuai dengan iklan yang dimuat pada harian Suara Merdeka,
        20 Juni 2008, dengan ini saya…
  1. Saya lulusan sekretaris mengajukan permohonan untuk menjadi
        Sekretaris di PT Widya Bakti.
  1. Setelah saya membaca iklan pekerjaan, dengan ini saya mengajukan  
        surat lamaran…
  1. Bacalah kutipan penutup surat lamaran berikut dengan seksama!
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan. Atas diterimanya saya oleh Bapak
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih.
  1. Dengan diterimanya oleh Bapak, saya ucapkan terima kasih
  2. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih banyak
  3. Atas perhatian beliau, saya mengucapkan terima kasih
  4. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih
  5. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
               
46. Bacalah kutipan resensi di bawah ini!
        Melihat temanya, Salah Asuhan yang terbit tahun 1928 membawa pembaharuan dalam kesusastraan di Indonesia pada zaman itu. Namun, tema seperti ini tidak lekang dimakan masa. Sekarang banyak bangsa kita yang melakukan perkawinan ras. Oleh sebab itu, novel ini sangat baik dibaca oleh remaja agarlebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Disamping itu bahasa yang digunakan pengarang sudah lebih baik daripada novel-novel terdahulu. Walaupun terdapat bahasa asing dan istilah-istilah bahasa Minangkabau, tidak mengganggu pemahaman cerita.
Kutipan resensi buku fiksi tersebut menampilkan ….
  1. kelemahan dan keunggulan buku
  2. latar belakang buku dan identitas buku
  3. keunggulan dan kesimpulan
  4. keunggulan buku
  5. kelemahan buku
47. Perhatikan puisi berikut!
Menghadiri Undangan
Tanpa disapa, tanpa menyapa
Tanpa makanan, tanpa minuman
Dating berpakaian putih
Berkendara kereta kencana
Beroda manusia
….
Selamat tinggal teman dan saudara.
Majas personifikasi yang tepat untuk melengkapi puisi di atas adalah….
  1. karangan bunga tersenyum
  2. taburan bunga berkata
  3. bunga kamboja menyambutnya
  4. bunga kamboja berbicara
  5. taburan bunga berbicara
48. Perhatikan puisi berikut!
        Nyanyian Seorang Penyanyi
Biji padi yang manis
Berilah kiranya yang terbaik bagiku
Tanah berlumpur dan kerbau pilihan
Air mengalir
Hujan menyerbu tanah air
Berilah kiranya yang terbaik
Rahmatmu kuraih
Ranumnya kupetik
Bila masanya buahnya kupetik
                        Karya Abdul Hadi WM.
Citraan penglihatan pada bait pertama puisi di atas adalah ….
  1. Biji, tanah berlumpur, bagiku
  2. Biji padi, tanah berlumpur, kerbau
  3. Biji padi, tanah, bagiku
  4. Biji padi, tanah berlumpur, bagiku
  5. Biji padi, tanah berlumpur, manis
49.         Erlang        :        Mengapa engkau tidak rindu
                        terhadap kampung halamanmu
        Setyo        :        Sebenarnya perasaan rindu ada,
                        tapi saya memang gampang  
                        menyesuaikan diri dengan lingkngan
        Erlang        :        Bagaimana caranya agar aku
                        kerasan di tempat ini        
        Setyo        :        Gampang saja, anggap tempat
                        ini adalah tempa kita sendiri.
                        Kita kan hanya selama kuliah
                        saja di sini. Tapi ya ndak tahu
                        kalau nanti dapat jodoh orang sini
        Peribahasa yang sesuai dengan dialog tersebut yaitu .....
  1. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.
  2. Dimana bumi berpijak,di situ langit dijunjung
  3. Jauh bau bunga, dekat bau tahi
  4. Jauh di mata dekat d hati
  5. Bidik lalu, kiambang bertaut
50. Bacalah penggalan novel berikut ini!
                Kini setelah enam bulan aku berpisah dari anak-anakku, ternyata apa yang kujadikan cemooh selama ini, telah melanda hatiku sendiri. Kerinduan kepada anak-anak adalah gairah yang mesti ditanggungkan oleh setiap bapak. Lambat laun aku menyadari bahwa kerinduan kepada anak-anak bukanlah satu-satunya kerinduan. Jika seorang lelaki sudah pernah kawin, ia akan merasa sukar hidup membujang. Adalah secara kebetulan saja aku menemui seorang wanita di Desa Sirukam, sebuah desa yang masih utuh kami kuasai. Wanita itu menimbulkan kenang-kenanganku kepada hidup berkeluarga. Dan aku percaya, bahwa kawin secara baik-baik, lebih baik daripada hubungan gelap dengan perempuan lain. Akhirnya aku sampai pada kesimpulan bahwa aku harus melamar gadis itu.
Kalimat kritikan yang tepat untuk isi kutipan novel di atas adalah ...
  1. Pernikahan sesuangguhnya merupakan perbuatan yang lebih baik daripada hubungan gelap.
  2. Tidak seharusnya pengarang mengungkapkan tokoh lelaki yang tak mampu mengekang hasrat kelelakian.
  3. Waktu enam bulan sesungguhnya bukan waktu yang panjang untukmenyeleweng.
  4. Tokoh aku mudah tergoda dengan wanita lain.
  5. Masalah yang diungkapkan dalam kutipan di atas sangat tidak mendidik.
Paket 4
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) huruf a, b, c, d atau e yang tepat pada lembar jawab!
        Sejak pertama kali bercanda gempa bumi dan dan gelombang tsunami melanda Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, 26 Desember 2004, kita lihat bersarnya kepedulian masyarakat. Tanpa ada yang mengomando, masyarakat berbondong-bondong memberikan bantuan baik dalam bentuk barang, uang dan juga tenaga.
        Lalu apa yang harus dilakukan pemimpin nasional melihat keadaan yang begitu baik ini? Presiden Susilo Bambang Yudoyono sepantasnya tampil menyampaikan sebuah pidato nasional - yang minta dipancarkan sebuah stasiun televisi dan radio - untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh bangsa ini.
        Kita tidak hanya harus berterima kasih kepada bangsa sendiri. Sejak 26 Desember lalu. Seluruh rakyat sudah memperlihatkan solidaritas yang sangat luar biasa.
        Setelah tiga minggu lebih hal itu berlangsung, kita belum mendengar apresiasi pimpinan negara kepada warga bangsa ini. Padahal, sekali lagi, mereka pantas mendapatkan itu, karena secara langsung mereka menunjukkan bahwa kita masih berada dalam satu keluarga besar. Bangsa Indonesia.
                                                ( Tajuk Rencana Kompas, 20 Januari 2005 )
  1. Opini penulisan dalam tajuk rencana tersebut adalah ....
  1. Bangsa Indonesia yang belum memberikan bantuan kepada korban secara material dapat memberikan bentuan berupa tenaga.
  2. Hendaknya kita bangsa Indonesia bahu-membahu membantu korban gempa bumi dan gelombang tsunami tanpa dikomandoi.
  3. Musibah gempa bumi dan gelombang tsunami hendaknya dijadikan contoh agar kita tidak melupakan Tuhan sebagai pencipta bumi ini.
  4. Kita tidak hanya berterima kasih kepada bangsa asing yang memberikan bantuan, tetapi juga kepada bangsa sendiri yang telah membantu korban
  5. Masyarakat Indonesia hendaknya mebantu para korban gempa bumi dan gelombang tsunami Nangroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara.
        Doa di Medan Laga
Berilah kekuatan sekeras baja
Untuk mengahadapi dunia ini
Untuk melayani zaman ini
Berilah kesabaran seluas angkasa
Untuk mengatasi siksaan ini, untuk
Melupakan derita ini
Berilah kemauan sekuat garuda
Untuk melawan kekejaman ini
Berilah kemauaan sekuat garuda
Untuk melawan kekejaman ini
Untuk menolak penindasan ini
Berilah perasaan selembut sutra
Untuk menjaga peradapan ini
Untuk mempertahankan kemanusiaan ini
                                (Subagio Sastrowardoyo)
  1. Objek yang dibicarakan dalam puisi di atas adalah......
  1. doa pejuang
  2. doa seseorang
  3. seseorang prajurit
  4. kekuatan seseorang
  5. keinginan seseorang
  1. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!
Pola pertumbuhan berat badan bayi dan panjang badan bayi digambarkan dalam kurva pertumbuhan atau weight chart. Rentang pada kurva pertumbuhan mulai dari 5% sampai 95%. Bayi masih dikatakan normal ... bayi berada dalam kurva tersebut ..., bila berada di luar kurva, baik lebih rendah maupun lebih tinggi, tidak bisa otomatis dinilai ada kelainan.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
  1. bila, namun
  2. sampai, bila
  3. andikan, jadi
  4. karena, tetapi
  5. ketika, daripada
  1. Anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi menurut riset yang dilakukan Columbia University of Pshsicians and Surgeons di New York, Amerika Serikat, menjadi terbiasa pada gambar-gambar kegiatan seperti membaca dan mendengarkan, terutama di sekolah. Otak mereka menjadi terbiasa berkonsentrasi karena umumnya gambar-gambar yang ditanyakan di televisi tidak membutuhkan konsentrasi intelektual.
Akibatnya, anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi memiliki masalah-masalah, seperti benci sekolah dan kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti disebut dalam Guardian, co.uk., anak-anak yang tidak terbiasa berkonsentrasi pada kegiatan belajar karena terlalu sering menonton televisi cenderung tidak ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ....
  1. Kapankah dilakukan penelitian tentang anak-anak yang sering menonton televisi?
  2. Faktor-faktor apa saja yang membuat anak-anak terlalu banyak menonton televisi?
  3. Siapakah yang meneliti anak-anak Amerika yang terlalu banya menonton televisi?
  4. Mengapa anak yang terlalu banyak menonton televisi tidak terbiasa berkonsentrasi ?
  5. Mengapa Columbia University melakukan riset terhadap anak yang menonton televisi?
  1. Kita tidak  ... beratnya sanksi bagi pelanggar ... lalu lintas karena hal itu ... bukan merupakan sumber masalah.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut adalah ....
  1. mempersoalkan, peraturan, sebenarnya
  2. dipersoalkan, pengaturan, pembenaran  
  3. mempersoali, peraturan, dibenarkannya
  4. dipersoalkan, peraturan, sebenar-benarnya
  5. mempersoalkan, pengaturan, kebenarannya
  1. Bacalah kalimat berikut dengan saksama!
Tiba-tiba di siang bolong ... di surat kabar bahwa pemerintah akan ... kode etik ... yang  mengatur isi .....
  1. tertulis, membuat, tersiar dan siaran
  2. ditulis, dibuat, siaran, dan penyairan                 
  3. ditulis, dibuat, disiarkan dan siarkan  
  4. tertulis, membuat, penyiaran, dan siaran
  5. menulis, membuat, menyiarkan, dan penyiaran
  1. Jam satu malam: cuaca gulita dan murung, hujan turun selambat embun namun cukup membahayakan. Hati-hati Kasim memimpin anak buahnya menuruni tebing yang curam dan licin. Ia sendiri berjalan sangat hati-hati, mengendong bayi pada punggungnya, sebelah kiri.
                                                                                        (Sungai, Nugroho Notosusanto)
        Penggalaman cerpen di atas menunjukan unsur instrinsik ....
  1. tema
  2. alur
  3. latar
  4. amanat
  5. penokohan
  1. Jalan Braga merupakan sebuah jalan yang menjadi gambaran kota Bandung. (2) Dulu, tiap sore jalan ini dipadati oleh pejalan kaki yang hendak bragaderen (ABG kini menyebutnya mejeng). Toko-toko yang berada di sepanjang jalan didirikan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang penduduk Bandung yang kebanyakan dari Eropa. Maka, diimporkan makanan dan minuman, pakaian dengan model terkini, dan mobil mewah. Inikah yang membuat Jalan Braga ini dijuluki The Fifth Avenue of The East? Braga merupakan salah satu dari tiga jalan pertama di Bandung (lainnya Jalan Asia-Afrika dan Jalan Merdeka).
Berdasarkan penempatan pikiran utamanya paragraf di atas termasuk jenis paragraf ....
  1. induksi
  2. deduksi
  3. deduksi-induksi
  4. analisis akibat-sebab
  5. analisis sebab-akibat
  1. Imah telah tiga kali menjadi juara I dalam lomba mengarang tingkat provinsi selama tiga tahun berturut-turut. Ia memang suka mengarang. Ia juga suka membaca buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan mengarang ... tidak mengherankan jika tahun ini ia berhasil meraih juara I dalam lomba mengarang tingkat nasional.
Kata penghubung yang tepat untuk mengisi titik-titik pada wacana di atas adalah ....
  1. selain itu
  2. kemudian
  3. oleh karena itu
  4. tambahan  pula
  5. dengan demikianlah
  1. (Adegan di tikungan sebuah desa barat rel kereta api. Fredy berjalan cepat di depan diikuti Samin).
Samin        :        ”Fred. Jangan cepat-cepat bahaya!”
Fredy        :        ”Alaa. Malam begini sepi, tak apa.”
Samin        :        ”(Menyusuk menarik Fredy mundur). ”Kita berhenti dulu.”
Fredy        :        ”Ah, lebih cepat sampai alamat kan lebih baik.”
Samin        :        ”Jangan main-main Fred!”
Fredy        :        ”Aku tidak main-main.”
Samin        :        ”Ingat, yang aku bawa surat penting!”
Fredy        :        ”Justru itu.”
Samin        :        ”Pokoknya berhenti Fred. Aku tidak mau ambil risiko tertangkap Belanda.”
Frady        :        ”Baik Min. Kau yang pegang komando.” (duduk diikuti Samin)
Struktur alur yang dominan dalam penggalan drama di atas adalah ....
  1. penurunan-klimaks                                 
  2. klimaks-pertentangan
  3. penyelesaian-penurunan
  4. pertentangan-penurunan
  5. pengenalan-penyelesaian                        
  1. (1) Salah satu daya tarik manusia, terletak pada senyumnya. (2) Lebih menarik lagi jika dibarengi dengan gigi yang indah, putih, dan cemerlang. (3) Seperti pada iklan di televisi yang sering kita lihat, gigi cling. (4) Karena itu, kesehatan gigi perlu mendapat perhatian khusus.
Kata yang tidak baku pada paragraf di atas terdapat dalam kalimat ....
  1. kedua dan ketiga                                        
  2. pertama dan ketiga
  3. pertama dan kedua                                
  4. kedua dan keempat
  5. ketiga dan keempat
  1. Sejak 2 September 2000 pemerintah menghapus subsidi terigu, kedelai, dan gula pasir. Akibatnya terigu harganya melonjak, kedelai naik tajam, gula pasir melambung tinggi. Hal ini diikuti juga oleh bahan kebutuhan pokok yang lain. Tanpa subsidi pemerintah dalam hal import semua kebutuhan pokok harganya naik tajam.
Kesimpulan di atas dibuat berdasarkan penalaran ....
  1. analogi
  2. deduksi
  3. generalisasi
  4. deduksi-induksi
  5. hubungan sebab-akibat
  1. Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Tema puisi Amir Hamzah di atas adalah ....
  1. kefanaan
  2. penasaran
  3. percintaan                                        
  4. kerinduan                                        
  5. kemanusiaan
  1. (1) Akhir-akhir ini aku tidak aktif lagi dalam kegiatan itu, aku sudah non aktif. (2) Aktivitasku dalam kegiartan ekstrakurikuler sudah cukup menyita waktu. (3) Ini semua aku lakukan untuk menunjang pelajaran intrakurikuler. (4) Jadi, kamu jangan punya praduga dan prasangka yang jelek.
Paragraf di atas menggunakan kata-kata berimbuhan serapan. Penulisan imbuhan serapan yang sudah tepat ialah yang terdapat pada kalimat nomor ....
  1. (1) dan (2)
  2. (1) dan (3)
  3. (1) dan (4)
  4. (2) dan (3)
  5. (3) dan (4)
  1. Hai anakku, janganlah engkau berangan-angan peperangan. Jikalau mudah sekali pun, ketahui bahwa segala perbuatan itu niscaya berbalas jua. Maka pelihara engkaukan akhir pekerjaan, bahwa bahaya itu terkejut datangnya. Maka seyogianya engkau dari dahulu pelihara dari padanya dan terteguh olehmu barang kata yang keluar dari pada mulutmu dengan akalmu.
(Hikayat Izkandar Zulkarnaen)
Karya Teuku Iskandar
Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan di atas adalah ....
  1. Segala ucap hendaknya dipikirkan bersama-sama.
  2. Setiap kata yang terucap harus dilandasi dengan emosi.
  3. Setiap terjadi peperangan pasti akan timbul pembalasan.
  4. Setiap pekerjaan itu ada bahayanya maka berhati-hatilah dengan ucapan
  5. Setiap orang hendaknya selalu menjaga persahabatan bukan permusuhan.
  1. Amir adalah siswa ... di sekolah kami. Selain aktif pada kegiatan OSIS di sekolah, dia juga aktif pada kegiatan ... mengikuti jejak orang tuanya. Setelah lulus SMA, Amir akan melanjutkan kuliah di universitas mengambil jurusan ... sesuai dengan sifatnya suka membantu memecahkan masalah teman-temannya.
Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
  1. teladan, sosial, psikology
  2. tauladan, sosial, psikologi                        
  3. teladan, sosial, psikhologi
  4. teladan, sosialisasi, psycologi        
  5. tauladan, sosialisasi, psikhologi
  1. Rumah Paman Joko terletak di sebuah lereng gunung yang sangat subur. Jarak tempat tinggal Paman Joko dengan gunung hanya sekitar 5 kilometer. Dari puncak gunung itu kita dapat memandang hamparan sawah yang padinya telah menguning untuk siap dipanen ... Rumah penduduk yang dikelilingi oleh pepohonan yang menghijau membuat suasana menyenangkan. Aku rasanya ingin lebih lama tinggal bersama Paman.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf deskripsi tersebut adalah ....
  1. Sungai di dekat gunung sangat kotor.
  2. Sungai di sekitar gunung menambah keindahan.
  3. Sungai di sekitar gunung sering menyebabkan banjir.
  4. Sungai yang berada di sekitar pegunungan sangat dalam.
  5. Sungai di kaki gunung itu berkelok-kelok mengisi kaki gunung.
  1. Agar pernyataan di atas tidak berhenti sebagai verbal, lima peristiwa perbukuan selama tiga pekan terakhir, akan kita sampaikan sebagai pertimbangan.
        Pertama, haruslah dilakukan perunutan proses terjadinya praktek yang berbau KKN dalam proyek-proyek buku yang selama ini didanai utang Bank Dunia. Perunutan itu menunjukkan secara tegas stasiun dan anak tangga setiap proses penilaian. Ambil contoh buku pokok bahasa Inggris untuk SLTP yang ditarik dari peredaran. Mestilah ditelusuri mulai dari order yang diperoleh para penulisnya dan proses penilaian berikut percetakan, penertiban, dan pendistribusiannya. Sampai kesalahan-kesalahan fatal yang tetap dibiarkan Tanpa ada penindakan hukum sebagai langkah berikutnya, temuan-temuan itu sia-sia.
        Kedua, meskipun pembebasan PPN 10 persen mustahil menurunkan harga buku hingga 50 persen, secara psikologis realisasinya menunjukkan keseriusan pemerintah mencerdaskan bangsa, dengan harapan semakin banyak warga bangsa bisa memperoleh informasi dan pengetahuan lewat buku yang dimiliki.
        Ketiga, mengembalikan visi IKAPI seperti saat ddirikan, secara riil berkaitan dengan soal menyeleksi bahan yang masuk dan pilihan topik atau judul yang diterbitkan. Di saat reformasi mulai ditafsirkan ”serba boleh”, menerbitkan buku-buku kurang menghindarkan tata kesatuan dan kepantasan dalam soal seks misalnya, perlu dimasukkan sebagai pertimbangan bahwa buku itu dilihat, dipegang dan dibaca semua umur, apalagi ditetapkan dalam rak-rak toko dengan counter buku baru.
                                                                                       ( Tajuk Rencana Kompas, Oktober 1998 )
        Gagasan pokok dalam pengalaman tajuk rencana di atas adalah ....
  1. Perlunya dihindarkan praktek KKN dalam perbukuan.
  2. Penurunan PN 10 persen tidak mungkin menurunkan harga buku 50 persen
  3. Lima peristiwa dalam sepekan yang berkaitan dengan penertiban perbukuan
  4. IKAPI harus bertindak tegas terhadap penyimpangan dalam praktek perbukuaan..
  5. Penerbitan buku hendaknya tetap memperhatikan kesatuan dalam menyatukan gagasan  

  1. Togar           : Kenakalan remaja disebabkan orang tua mereka kurang memperhatikan anaknya
      Dewi           :Yang lebih dominan adalah faktor motivasi yang berasal dari tuntutan
             lingkuangn dan motivasi dari dalam diri mereka yang positif
Pandu           : khususnya motifasi yang berasal dari tuntutan lingkungan dan motivasi dari dalam diri mereka
             yang positif.
Asep        : tentu perlu modal keterampilan dan materi untuk mendukung motivasi mereka. Bila tidak
          kenakalan remaja tidak dapat dihindarkan.  
Kesimpulan percakapan di atas adalah ....
  1. Penyebab utama kenakalan remaja adalah remaja
  2. Perlu modal untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja
  3. Penyebab karakter utama kenakalan remaja adalah temannya.
  4. Keadaan remaja cenderung disebabkan oleh pengaruh lingkungan
  5. Mootivasi positif merupakan faktor yang dominan dalam menghindarkan kenakalan remaja  
        LOWONGAN
        Sebuah bank swasta nasional membutuhkan karyawan dengan persyaratan sebagai berikut :
  1. Pria umur maksimal 27 tahun dan belum menikah
  2. Sarjana/ Sarjana Muda/ D III ,jurusan Eknomi, perbankan, akuntansi, lulusan Unifersitas atau akademi negeri disamakan
  3. Indeks prestasi minimal 2,75
  4. Dapat berbahasa Inggris atau Mandarin
  5. Bersedia ditempatkan di Surabaya atau sekitarnya
  6. Lamaran ditujukan ke kotak pos 056 Jks Jakarta Selatan paling lambat 20 Mei 1996.
        Pelamar yang memenuhi syarat akan dipanggil lewat pos.
  1. Penulisan kata dalam iklan di atas yang tidak sesuai dengan ketentuan EYD ialah ....        
  1. nasional, akuntansi
  2. unifersitas, akademi
  3. perbankan, bank swasta
  4. indeks prestasi, minimal
  5. bahasa Inggris, bahasa Mandarin
        Bangsa Indonesia masih perlu berjuang terus dalam menagtasi kependudukan. Salah satu fokus perhatian yang diketahui masyarakat adalah mengenai tanggapan beban negara karena banyaknya generasi muda dan meningkatnya penduduk usia lanjut.
         Ketika Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan, 17 Agustus 1945, oleh Soekarno-Hatta, jumlah penduduk negara kita sekitar 70 juta jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 1961 berjumlah 97 juta jiwa. Sejak keerdekaan hingga kini, penduduk Indonesia telah berkembang hampir tiga kali lipat, yakni 203,45 juta jiwa  
21. Ide pokok paragraf pertama dalam artikel tersebut adalah ….
  1. beban negara terhadap beban penduduk
  2. perlu berjuang dalam mengatasi kependudukan
  3. perhatian terhadap masyarakat bangsa Indonesia
  4. meningkatnya penduduk usia lanjut di Indonesia
  5. meningkatnya jumlah generasi muda setelah merdeka
  1. Grafik BBM Di Indonesia pada Akhir Desember Tahun 2007
        Peryataan yang sesuai dengan grafik di atas adalah ....
  1. bahan bakar bensin 35%
  2. bahan bakar solar hanya 10%
  3. gas dan minyak tanah menduduki urutan awal
  4. semua BBM sama-sama mengalami kemajuan
  5. bahan bakar bensin lebih rendah daripada solar
  1. Grafik Kelulusan Siswa SMA Negeri 1 Bengkulu Tahun Ajaran 2003 sampai dengan 2006
        Berdasarkan grafik di atas disimpulkan bahwa ....
  1. rata-rata kelulusan dari tahun 2003-2006 adalah sama
  2. pada tahun 2005 siswa SMAN 1 Bengkulu lulus 100%
  3. kelulusan siswa SMAN 1 Bengkulu semakin berkurang
  4. pada tahun 2004 siswa SMAN 1 Bengkulu hanya lulus 60%
  5. pada tahun 2003-2005 rata-rata kelulusan mengalami penurunan
  1. Sangat disayangkan bila air hujan yang turun segera dialirkan ke selokan dan sungai terus menuju laut tanpa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan manusia lebih dahulu. Seyogianya rahmat yang diturukan Allah itu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Seyogianya warga kota besar menyediakan sumur untuk menampung air hujan di halaman masing-masing. Sehingga kemampuan tanah untuk menyerap air meningkat.
Pesan yang disampaikan penulis melalui bacaan di atas adalah ....
  1. manfaatkan air hujan semaksimal mungkin  
  2. tampunglah air hujan pada bak-bak penampungan air
  3. syukurilah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita  
  4. buatlah saluran air agar air hujan segera mengalir ke kali
  5. buatlah sumur peresapan di halaman rumah masing-masing
  1. ”Memesan tulisan di papan itu mahal” akhirnya Saliyem teringat lagi kepraktisannya dalam keuangan. Harga papan, ongkos pengecatan, tulisan – ah, sepuluh ribu sendiri habis ke situ! Tentulah suaminya tidak akan setuju. Jumlah itu besar, lebih baik ditambahkan ke tabungan guna mengurus sertifikat baru tanah yang masih mereka miliki. Demikian sukar, berbeli, dan kata Samijo. Dan katanya lagi semakin lama akan menjadi semakin mahal, pegawai di kantor-kantor pemerintah akan minta jasa lebih besar lagi. Jadi, pengeluaran yang bukan untuk makan, pakaian lebaran, dan kesehatan, harus dihindari ....  (Terampil Berbahasa Indonesia 1)
        Amanat pengalaman cerpen di atas adalah ....
  1. memesan tulisan itu mahal
  2. orang perlu menghemat uangnya
  3. biaya mengurus surat tanah itu mahal
  4. kita harus segera mengurus surat tanah
  5. petugas di kantor pemerintah sering minta uang jasa
Bacalah penggalan tajuk rencana berikut ini!
        ............................................................................................................................................................................................
        Kita berharap selama masa gencatan senjata yang waktunya terbatas ini, ada niat baik di antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik dengan mengedepankan jalur perundingan  dan bukannya melalui medan pertempuran. Kita juga menuntut peran aktif negara-negara  lain dan lembaga-lembaga internasional  untuk mendorong terwujudnya gencatan senjata dalam jangka waktu lama serta mendukung terciptanya  perdamaian, tak hanya di Jalur Gaza namun di Palestina secara keseluruhan. Bukan perkara mudah memang, untuk menyelesaikan konflik ini. Namun serumit  apa pun akar persoalannya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, jika masing-masing pihak saling menghormati. Semoga damai di bumi Gaza tak cuma sementara.
        ............................................................................................................................................................................................
        Solo Pos, 21 Januari 2009
26.         Kalimat-kalimat opini pada paragraf di atas terletak pada kalimat .…
  1. nomor 1, 2        
  2. nomor 1, 2, 4                
  3. nomor 1, 2, 3, 4
  4. nomor 1, 2, 3, 5
  5. nomor 1, 2, 3, 4, 5
Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
        ............................................................................................................................................................................................
        Kerugian ... akibat ... ini juga cukup dahsyat. Se-lama tiga pekan gempuran Israel, ribuan gedung, bangunan, instalasi listrik, sistem pembuangan limbah, rumah sakit, sekolah, tempat-tempat ibadah, hancur lebur. ... kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 5 triliun. Itu baru untuk bangunan fisik dan untuk membangun kembali dibutukan waktu setidaknya lima tahun dalam kondisi .... Selain itu, dibutuhkan waktu dan upaya untuk memulihkan lagi kondisi ... warga Gaza, yang hidupnya selalu berada di bawah bayang-bayang ketakutan, kecemasan, dan kekerasan.
        ............................................................................................................................................................................................
        Solo Pos, 21 Januari 2009
27.         Istilah asing yang tepat untuk mengisi bagian yang dirumpangkan pada paragraf di atas yaitu .…
  1. normal, fisik, total, psikologis, agresi
  2. total, agresi, normal, fisik, psikologis
  3. fisik, agresi, total, normal, psikologis
  4. fisik, agresi, total, psikologis, normal
  5. fisik, agresi, normal, total, psikologis
Untuk soal nomor  28 s.d. 30
Bacalah penggalan novel berikut ini dengan saksama!
        ...........................................................................................................................................................................................
                ”Dari tadi Bapake memandangi pohon nangka terus. Ada apa to, Pak”
                ”Tidak apa-apa, Bune. Pohon nangka itu karena tuanya mengingatkan saya pada banyak orang. Pada orangtua kita yang sudah pada tidak ada. Romo  Seten Kedungsimo yang juga sudah tidak ada. Mereka itu adalah orang-orang yang berjasa mengantar kita sampai di Setenan Wanagalih ini.”
                Istri saya diam, barangkali  jadi ikut larut membayangkan para sesepuh yang sudah pada meninggalkan kami.
        ”Mereka itu adalah orang-orang yang sudah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Bagi kita keluarganya maupun bagi masyarakat.”
                ”Saya kok jadi kasihan kalau ingat Bapak di akhir hayatnya.”
                ”Lho, meskipun Bapak kena musibah begitu, jasa Bapak buat keluarga dan masyarakat besar juga, to? Yang jelas beliau bisa membesarkan kamu dan mengirim kamu ke pendidikan yang baik. Dapat menampung sanak-saudara, mengayomi mereka. Ikut mendirikan masjid di kampung.”
                ”Lha, ya itu, to Pak. Sudah begitu cukup yang dicapai dan diamalkan eh, kok Bapak terpeleset  juga pada waktu sudah mendekati pensiun.”
                ”Yah, namanya manusia, Bune. Leluhur kita bilang melik nggendong lali. Nafsu memiliki itu membawa serta lupa.”
        ”Lha, yang di-meliki itu apa lho Bapak itu? Apa saja sudah tidak kekurangan, kok masih ingin lagi.”
                ”Ha, ya itu, Bune, namanya manusia. Masih akan selalu saja melebar keinginannya.”
        ............................................................................................................................................................................................
        dari : Para Priyayi karya Umar Kayam  
28.         Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan novel di atas yaitu  ….
  1. alur        
  2. tema                
  3. setting
  4. penokohan
  5. gaya bahasa
29.        Amanat penggalan novel ”Para Priyayi karya Umar Kayam”, di atas yaitu  ….
  1. Sebaiknya kita selalu ingat jasa kedua orang tua kita.
  2. Manusia selalu memiliki keinginan yang selalu berlebih.
  3. Segala bentuk hawa nafsu mampu membuat manusia lupa diri.
  4. Tokoh ”bapak” diibaratkan ”sepandai-pandai tupa melompat akhirnya jatuh juga.”
  5. Hendaknya manusia mampu menahan segala bentuk hawa nafsu agar tidak lupa diri.
30. Tokoh utama penggalan novel ”Para Priyayi karya Umar Kayam”, di atas yaitu  ….
  1. Bune
  2. Kami
  3. Saya
  4. Bapak
  5. Romo Seten Kedungsimo
Bacalah dengan saksama paragraf berikut!
        Jalur Gaza (Espos)
        Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB ban Ki-moon, Selasa (20/1), mengaku syok ... pilu ... melihat dari dekat kondisi Jalur Gaza, yang luluh lantak akibat agresi  militer Israel. ... ribuan pendukung Hamas turun ke jalan untuk menggelar apa yang mereka sebut ... perayaan kemenangan melawan Israel.
        Solo Pos, 21 Januari 2009
31.        Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ....
  1. juga, sesudah, dan, seperti
  2. dan, setelah, sedangkan, dengan
  3. dan, kemudian, setelah itu, seperti
  4. dan, selanjutnya, sedangkan, ibarat
  5. dan, setelah, sementara itu, sebagai
Untuk soal nomr 32 dan 33!
Bacalah sepenggal drama Nyonya-Nyonya karya Wisran Hadi berikut ini!
                ...................
Nyonya        :        Tuan mengira teras rumahku ini halte bus! Tak useh, ye! Ayo, pergi! Jangan berdiri di situ! Pergi! Namaku tidak boleh cacat di mata umum. Berapa kali harus kukatakan pada Tuan! Namaku, namaku! Apa semua pedagang barang antik selalu tuli!
Tuan        :        Tenggang rasa sedikit, Nyonya. Saya hanya sebentar saja.
Nyonya        :        Yang sebentar itu yang berbahaya, Tuan! Aduh ... ah, Tuan ini. Ekornya, Tuan. Bagi orang lain, ekor apa pun pasti enak. Mereka mengira aku ... dan Tuan ... Ah, pergilah! Pergilan, Tuan. Apa Tuan tidak paham dengan ekor persoalan seperti ini?
Tuan        :        Pergi? Kembali berdiri di pekarang itu? Uh, apa Nyonya kira saya ini satpam! Sejak kapan Nyonya menggaji saya menjadi petugas keamanan rumah macam begini!
                Memang satu meter persegi  dari pekarangan Nyonya telah kubeli untuk aku dapat berdiri agar Nyonya tidak seenaknya mengusirku, tapi kan tidak selamanya orang harus konsekuen berdiri di atas miliknya sendiri, ya kan?
Nyonya        :        Nama baikku, Tuan. Nama baikku nanti rusak.
                ..............
32.        Berdasarkan penggalan dialog di atas masalah yang muncul adalah ….
  1. harga diri
  2. tidak tahu diri
  3. tenggang rasa         
  4. kekerasan hati
  5. memaksakan kehendak
         
33.        Amanat penggalan dialog ”Nyonya-Nyonya” di atas adalah ….
  1. Janganlah terlalu curiga pada seseorang.
  2. Hendaknya tanggap dalam menghadapi sesuatu hal.
  3. Janganlah memaksakan kehendak kepada orang lain.
  4. Dalam menghadapi suatu masalah hendaklah berhati dingin.
  5. Sebaiknya seseorang mampu menjaga nama baik diri sendiri.
Untuk soal nomor 34 dan 35
Bacalah penggalan cerita pendek berikut ini dengan cemat!
                
Kado Istimewa
oleh Jujur Prananto
                BU KUSTIYAH bertekad bulat menghadiri resepsi pernikahan putra Pak Hargi. Tidak bisa tidak. Apa pun hambatannya. Berapa pun biayanya. Ini sudah jadi niatannya  sejak lama. Bahwa suatu saat nanti, kalau Pak Gi mantu ataupun ngunduh mantu, ia akan datang untuk mengucapkan selamat. Menyatakan kegembiraan. Menunjukkan bahwa ia tetap menghormati Pak Gi, biarpun zaman sudah berubah.
                Bu Kus sering bercerita kepada para tetangganya bahwa Pak Hargi adalah atasannya yang sangat ia hormati. Ia juga mengatakan bahwa Pak Gi adalah seorang penjuang sejati. Termasuk di antara yang berjuang mendirikan negeri ini. Walaupun Bu Kus cuma bekerja di dapur umum, tetapi ia merasa bahagia dan berbangga bisa ikut berjuang bersama Pak Gi.
                Akan tetapi, begitulah-menurut Bu Kus-setelah ibu kota kembali ke Jakarta, keadaan banyak berubah. Pak Hargi ditugaskan di pusat dan Bu Kus hanya sesekali saja mendengar kabar tentang beliau. Waktu terus berlalu tanpa ada komunikasi. Kekacauan menjelang dan sesudah Gestapu serasa makin merenggangkan jarak Kalasan-Jakarta. Lalu, tumbangnya rezim Orde Lama dan bangkitnya Orde Baru mengukuhkan peran Pak Gi di lingkungan pemerintahan pusat. Dan ini berarti makin tertutupnya  kemungkinan komunikasi langsung antara Bu Kus dengan Pak Gi. Sebab-dalam istilah Bu Kus-”kesamaan cita-cita merupakan pengikat hubungan yang tak terputuskan.”
        ........

34.        Tema penggalan cerita pendek di atas yaitu ….
  1. Pak Hargi dan Bu Kus sama-sama pejuang
  2. Pejuang sejati tak mengenal pangkat-derajat
  3. Komunikatifnya hubungan baik antara atasan dan bawahan
  4. Meski zaman sudah berubah Bu Kus tetap menghormati Pak Gi
  5. Kesamaan cita-cita merupakan pengikat hubungan yang tak terputuskan
35. Unsur intrinsik yang menonjol pada cerpen di atas adalah ….
  1. alur        
  2. tema                
  3. setting
  4. perwatakan
  5. point of view
Bacalah puisi berikut ini dengan saksama!
Terjebak Dilema
Karya Silvia Rianti A.
2 jam sepekan sekolah
Disuapi English Grammar ..... tetek bengek subbahasan
present tense! Past! Future! Perfect …. Plus beraneka
formula kalimat positif, negatif, juga interogatif
Semua harus dihafal sampai pemakaian to be dan auxiliary-nya
2 jam berikutnya masih sepekan sekolah
Dijejali English vocabulary serba sulit pelafalannya
mulai dari adjective noun! Verb! Preposition! hingga conjunction! Belum lagi idiomatic expression dan adverb yang bercabang menjadi adverb of time, frequency, manner Cuma adverd of place yang paling mudah.
Semua harus dingat tanpa kecuali  memegang kamus panduan Oxford Learners Pocket Dictionary
2 jam selanjutnya masih sepekan sekolah
Praktek  English conversation dengan teman sebangku .. kadang discussion dan debate yang melibatkan  otak, hati, dan liur itulah ..... 6 jam sepekan sekolah. Bahasa Inggris selalu masuk agenda utama. ”Demi masa depan generasi muda,” katanya.
Tapi, nampaknya semua terjebak dilema. Siswa menjunjung tinggi bahasa Inggris dan menginjak-nginjak bahasa Indonesia ......
Siapa yang salah????
(Dikutip dari Horison No. 6 Juni 2000)    
36.        Amanat atau pesan pusisi di atas adalah ….
  1. generasi muda merasa bangga menguasai bahasa asing
  2. agenda utama pendidikan ditekankan pada bahasa asing
  3. alangkah baiknya demi masa depan generasi muda menjunjung tinggi bahasa asing
  4. hendaknya jangan menyalahkan siapa yang bersalah jika siswa menjunjung tinggi bahasa asing
  5. sebaiknya, jangan terjebak dilema: menjunjung tinggi bahasa asing dan merendahkan bahasa negeri sendiri
Untuk soal nomr 37 dan 38
Bacalah dengan cermat “Gurindam Dua Belas” berikut ini!
        1.        Barang siapa mengenal Allah
                suruh dan cegahnya tiada ia menyalah
        2.        Barang siapa mengenal akhirat
                tahulah ia dunia mudarat (merugi)
        3.        Barang siapa meninggalkan sembayang
                seperti rumah tiada bertiang
        4.        Barang siapa meninggalkan zakat
                tiadalah hartanya beroleh berkat
        5.        Apabila banyak berkata-kata
                di situlah jalan masuknya dusta
                ...............
37.        Gurindam Dua Belas di atas yang bermakna peribahasa ”Mulutmu adalah Harimaumu” adalah ... .
  1. nomor 1
  2. nomor 2
  3. nomor 3
  4. nomor 4
  5. nomor 5
38.        Ciri-ciri gurindam seperti berikut ini, kecuali ….
  1. berima a a
  2. terdiri atas dua baris
  3. baris 1 dan 2 berisi nasihat
  4. tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
  5. baris kesatu berisi sampiran baris kedua berisi isi
Untuk soal nomr 39 dan 40
Bacalah dengan saksama penggalan ”Hikayat Seri Rama” berikut ini!
                
                Setelah Seri Rama sudah jauh daripada rumahnya maka Maharaja Rahwana pun bersembunyi di dalam hutan.
                Maka ia pun berseru-seru minta tolong. Suaranya itu seperti suara Seri Rama. Maka terdengarlah oleh Sita Dewi. Maka Sita Dewi pun berkatalah kepada Laksamana, ”Hai Dinda Laksamana, suaranya saudara tuan hamba itu, ia minta tolong bunyinya.” Maka kata Laksamana, ”Ya, Tuanku, jangan Tuanku dengar-dengaran itu. Akan bunyi suara itu bukan suara Kakanda. Adapun suara itu suara raksasa yang diam di dalam hutan juga.” Setelah demikian  maka suara itu pun berbunyilah pula minta tolong seperti suara Seri Rama. Maka kata Sita Dewi, ”Hai, Adinda, nyatalah suaranya Kakanda itu minta tolong.”
                Maka kata Laksamana, ”Ya, Tuanku, jangan Tuanku dengar akan suara itu karena Paduka Kakanda itu bukan barang-barang. Dijadikan oleh Dewata Mulia Raja sedang membunuh orang yang gagah dan berani itu tiada Kakanda minta tolong.” Maka kata Sita Dewi, ”Hai Laksamana, baik juga Adinda pergi menolong Kakanda itu, kalau-kalau ada kesukaran Kakanda itu.”
39.        Dari isi ”Hikayat Seri Rama” di atas siapakah sebenarnya yang berseru-seru minta tolong ….
  1. Kijang                  
  2. Kakanda
  3. Rahwana
  4. Seri Rama        
  5. Laksamana
  1. Bagaimana watak tokoh Laksamana dan Sita Dewi yang terdapat pada ”Hikayat Seri Rama” di atas ….
  1. setia, egois
  2. penyabar, egois        
  3. penyabar, otoriter
  4. setia, keras kepala                  
  5. penurut, keras kepala
Bacalah teks berikut dengan saksama!
”Hari Kiamat” Sudah Melongok
                Hari kiamat manusia dan dunia sudah dekat. Banyak orang boleh dikatakan hidupnya sudah kiamat: orang yang ”habis” karena AIDS, narkoba, isme-isme yang merusak mental-spiritual, kodrat dan martabat manusia. Dunia selalu dihantui oleh perang nuklir. Dewasa ini tambah lagi wabah yang disebut future shock. Ini adalah bentuk kiamat tersendiri. ”Hari Kiamat” bukan langit yang robek, gunung meletus, dan banjir di mana-mana. Bukan pada wabah penyakit, perang, dan kelaparan. ”Hari Kiamat” semacam itu cuma kena untuk masyarakat ”kemarin”: Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kiamat untuk masalah ”sekarang” adalah suatu future shock, yakni kiamatnya negara-negara maju dan kaya, seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris, Jepang.
41.        Berdasarkan cara penyajian dan isi sepenggal karangan di atas termasuk ….
  1. esai        
  2. kritik         
  3. resensi
  4. laporan
  5. notulen
Bacalah teks berikut dengan saksama!

                Transportasi ... paranan yang sangat penting dan strategis dalam ... wawasan nusantara, ... ketahanan nasional, dan ... hubungan antarbangsa dalam usaha ... tujuan nasional, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berasarkan Pancasila dan UUD 1945.
42.        Kata-kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi bagian paragraf yang dirumpangkan di atas adalah ... .
  1. memiliki, memantapkan, memperkokoh, mempererat, mencapai
  2. memiliki, memantapkan, memperkokoh, mempererat, menggapai
  3. mempunyai, pemantapan, memperkokoh, mempererat, mencapai
  4. mempunyai, memantapkan, memperkokoh, mempererat, mencapai
  5. mempunyai, mamantapkan, memperkokoh, mempererat, mencapai
Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
                Waktu kami datang di Jalan Setenan, kami melihat di halaman sudah dipasang tenda terpal, kursi-kursi berderet dan puluhan orang sudah pada datang untuk melayat. Kami bergegas masuk ruang dalam. Semalaman kami naik mobil beriringan dengan mobil Bulik Soemini dan Paklik Hardjono, nyaris tanpa berhenti, kecuali sekali waktu makan di Semarang. Capek dan kantuk tidak terasa pada waktu seperti itu. Di dalam, kami melihat Embah Kakung duduk termenung-menung di kursi goyang didampingi oleh Ibu atau Nyonya Hardjono, kemudian Bapak dan Gus Hari yang kelihatan sibuk mengatur ini dan itu. Mereka, karena tinggal di Jogja tentulah yang paling dulu datang di Wanagalih. Kami semua langsung mencium tangan serta merangkul Embah Kakung. Embah Kakung kelihatan lemah sekali. Juga nampak lelah. Dalam usianya yang delapan puluh tahun itu, dengan segala keriput  kulitnya yang mulai nampak, kelelahan dan kelemahan itu nyata betul penampilannya. Padahal dalam kunjungan saya belum lama berselang, waktu menjemput Bude Sus, beliau masih nampak segar dan gagah juga. Tapi, pada siang hari itu sosok gagah dan awet muda Embah Kakung telah tidak tampak. Semua putra-putri dan para menantu menghiburnya. Beliau kadang-kadang menganggukkan kepala, kadang-kadang menggelengkan kepalanya. ....

43.        Kalimat lanjutan yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong dari paragraf deskripsi di atas yaitu ….
  1. Akhirnya kami sampai di makam
  2. Dari mulutnya hanya keluar kata : Dik Ngaisah, Dik Ngaisah ….
  3. Embah kakung dikenal dan dihormati oleh masyarakat Wanagalih
  4. Jenazah Embah Putri dimandikan beramai-ramai putra-putri dan para menantu
  5. Melihat keadaan Embah Kakung yang begitu lemah dan sedih tentulah tidak ada seorang pun dari kami yang berani membocorkannya
Untuk soal nomor 44 dan 45
Bacalah dengan saksama grafik berikut ini!
Prediksi perubahan hubungan AS dengan negara lain di bawah pemerintahan Obama
44.        Pernyataan yang tidak sesuai dengan ....
  1. Ke-17 negara di atas diperkirakan sangat setuju dengan pemerintahan Obama
  2. Negara Jerman dan Nigeria menjalin hubungan baik dengan AS hingga 80% lebih
  3. Negara Rusia dan Jepang sama sekali tidak terpengaruh dengan pemerintahan Obama
  4. Hubungan yang kurang harmonis antara AS dengan beberapa negara lain hanya 25,50%
  5. Negara Jerman, Ghana, Nigeria, Indonesia diprediksi sama sekali tidak terpengaruh adanya perubahan di AS
45.        Kalimat ”Obama sendiri terus menyatakan kesenangannya pada BlackBerry,” sepola dengan kalimat … .
  1. Upacara pelantikan dilanjutkan dengan parade pelantikan yang ke-56
  2. Telah tiba waktunya kita membangkitkan kembali semangat kita yang abadi, kata Obama
  3. BlackBerry bisa terinfeksi virus yang bisa meng-isntall spyware (program untuk mengoreksi informasi).
  4. Saya, Barack Husein Obama, sungguh-sungguh bersumpah bahwa saya akan setia menjalankan tugas sebagai Presiden Amerika Serikat
  5. Ketersediaan teknologi Secure Mobile Environment Portable Electronic Device boleh jadi akan membantu Gedung Putih untuk menyediakan perangkat komunikasi
Untuk soal no 46 s.d 50
Bacalah paragraf berikut ini!
        MATARAM-Sebanyak 21 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak berangkat ke Malaysia diamankan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPP) Bandara Selaparang, Mataram, NTB, kemarin (4/11). Mereka diamankan karena tidak melalui prosedur yang sah. Rencananya, TKI  asal Lombok Timur itu terbang dengan pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan 8385 menuju Surabaya, sesaat setelah check in, petugas KPP bandara mencurigai gerak-gerik mereka.
                Jawa Pos, Rabu 5 November 2008
46. Simpulan paragraf di atas adalah  .…
  1. Sebanyak 21 TKI tidak jadi berangkat ke Malaysia
  2. Para TKI asal Lombok Timur tidak melalui prosedur yang sah
  3. Petugas KPP bandara Selaparang mencurigai gerak-gerik 21 TKI
  4. Puluhan TKI  ilegal diamankan di Bandara Selaparang, Mataram
  5. Rencana para TKI asal Lombok Timur akan terbang dengan Wings Air 
47. Kalimat utama paragraf di atas terletak di  ....
  1. tidak ada
  2. akhir paragraf
  3. awal paragraf                 
  4. tengah paragraf          
  5. awal dan akhir paragraf
48. Kata penghubung antarkalimat dalam paragraf di atas menunjukkan hubungan  ....
  1. syarat  
  2. kausal
  3. perlawanan
  4. pertentangan                  
  5. perbandingan          
49.         Istilah asing ”check in” pada kalimat terakhir paragraf  di atas bermakna  ….
  1. pengarahan
  2. pengecekan        
  3. penyesuaian
  4. pengontrolan
  5. pencocokan ulang                 
50.         Kalimat-kalimat dalam paragraf di atas ada yang mengandung anak kalimat pengganti subjek, yaitu pada kalimat  .…
  1. kedua                
  2. ketiga
  3. kesatu        
  4. keempat
  5. kesatu dan kelima
Paket 5
1.Bacalah puisi karya Taufik Ismail berikut ini!
2. Cobalah Anda buat esai berdasarkan puisi karya taufik Ismail berikut ini!
Tuhan Sembilan SentiOleh Taufiq Ismail
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur
di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil `ek-'ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na'im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu `alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil
yang kepalanya
berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap
,dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit
rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Paket 6
Nilai Moral dalam Sastra
 Anda akan berlatih menemukan nilai-nilai dalam sebuah cerita pendek. Anda akan membaca terlebih dahulu cerpen tersebut dengan saksama. Kemudian, Anda akan mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan nyata dan menentukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Diharapkan, daya apresiasi Anda terasah dalam pelajaran ini.
Saat selesai membaca sebuah karya sastra, mungkin Anda pernah merasakan ada nilai-nilai yang sesuai untuk dijalankan dalam keseharian. Bisa juga isi cerita tersebut mengandung nilai kehidupan yang menyentuh hati dan membawa pengalaman batin. Hal tersebut merupakan keunikan sastra yang memiliki fungsi sebagai bahan pembelajaran bagi pembacanya. Jadi, selain sebagai hiburan, sastra pun berfungsi sebagai penyampai nilai-nilai moral.
Moral pada karya sastra merupakan unsur yang disampaikan pengarang dan merupakan makna terdalam dari sebuah karya sastra. Secara umum, moral menyaran pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral pun berhubungan dengan akhlak, budi pekerti, ataupun susila.
Sebuah karya fiksi ditulis pengarang untuk menawarkan model kehidupan yang diidealkannya. Fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moral. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh, pembaca dapat memetik pelajaran berharga. Dalam hal ini, pesan moral pada cerita fiksi berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan. Sifat-sifat luhur ini hakikatnya bersifat universal. Artinya, sikap ini diakui oleh dunia. Jadi, tidak lagi bersifat kebangsaan, apalagi perseorangan.
Wujud moral dalam karya fiksi dapat berupa hal-hal berikut:
1. hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
2. hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial;
3. hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya;
4. hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pesan moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh pembaca. Hal ini berhubungan dengan cara pembaca mengapresiasi isi cerita. Pesan moral tersebut dapat berupa cinta kasih, persahabatan, kesetiakawanan sosial, sampai rasa takjub kepada Tuhan.
Untuk melatih Anda mengenal unsur moral dalam cerita fiksi, bacalah cerita pendek berikut dengan cermat.
                
Parmin (  karya Jujur Prananto)
Mencurigai. Betapa tidak enaknya perbuatan ini. Bahkan terhadap orang yang patut dicurigai sekalipun. Mencurigai sepertinya mengungkit nilai-nilai negatif yang sebenarnya tertanam dalam pengalaman batin kita sendiri. Membongkar perbendaharaan pikiran-pikiran kotor, khayalan-khayalan busuk, menderetkan segala kemungkinan terburuk. Lalu mencocok-cocokkan perbuatan khayali kita dengan perilaku orang yang kita curigai.
Lebih tidak enak lagi kalau orang itu adalah Parmin. Tukang kebun yang rajin dan tak banyak cakap itu. Yang kerjanya cekatan, dengan wajah senantiasa memancarkan kesabaran. Tak pernah kedapatan sedikit saja membayang kemarahan pada wajah itu. Namun, tertawa berkepanjangan pun jarang lepas dari mulutnya. Senyum, itu saja. Senyum yang bisa muncul pada banyak kesempatan. Saat ia bicara. Saat ia menerima tugas, menerima gaji. Juga saat mami memberitahu bahwa gaji akan dibayarkan terlambat. 
misalnya. Rasanya senyum itu lebih demi membahagiakan orang lain daripada ungkapan kebahagiaan dirinya sendiri. Itu pula yang kadang membangkitkan rasa iba, tanpa dia bersikap meminta.
Parmin justru banyak memberi, cuma jarang begitu disadari. Parmin menjadi tokoh yang senantiasa hadir dalam kehidupan keluarga. Predikat tukang kebun tinggal sebutan, sebab kerjanya tak terbatas di seputar bunga-bunga di taman. Saluran wastafel tersumbat, pompa air ngadat, bola lampu mati, tahi herder kotor mengotori lantai, beras setengah kwintal mesti dipindahkan dari pintu depan ke gudang belakang, semuanya menjadi bahan-bahan kerja Parmin selalu siaga menggarapnya. Lalu segalanya nampak layak, seolah sudah semestinya, justru ketika tak terbayang bahwa Oche, Himan, Ucis, Tomas, lebih-lebih mami atau papi akan bisa menangani 'hal-hal yang sepele' itu. Papi jelas tak mungkin mengangkut tahi anjing ke tong sampah, sementara anak-anak pun bersikap saling menunggu, sepertinya yakin suatu saat ada yang mau dan lebih pantas melakukannnya. Di sini Parmin akan tampil sebagai sukarelawan.
"Tolong ya, Min."
"Nggih," sambil tersenyum.
"Terima kasih, ya, Min."
Sekali lagi mengiyakan. Sekali lagi tersenyum.
Tapi keadaan telah berubah. Semenjak pesta ulang tahun papi beberapa hari yang lalu, senyum itu tak lagi akrab dengan wajah lugunya. Tak ada yang bisa memaksa Parmin untuk mengatakan sesuatu sehubungan dengan kemurungannya itu selain ucapan, "Saya tidak apa-apa." Rasanya berat untuk berpikiran bahwa orang seperti dia bisa melakukan tindak tak terpuji. Tapi apa boleh buat, ada dugaan kuat bahwa paling tidak dia telah berbuat salah yang membuatnya begitu resah. Dan inilah peristiwa yang mengawali kecurigaan itu, seperti berulang kali diceritakan mami.
"Saya pas masuk dapur waktu itu, kelihatan sekelebatan orang keluar dari pintu samping. Saya tidak terlalu memperhatikan karena banyak tamu yang ada di sekitar itu. Waktu mau balik ke depan, tiba-tiba ada perasaan tidak enak. Lalu saya ke garasi. Ada Parmin di situ, yang kelihatan siap membawa sepedanya keluar. Saya tanya, "Mau ke mana, Min?" Saya kaget karena Parmin tiba-tiba gugup melihat saya. "Mau pulang", katanya. Saya bilang "Nanti saja, mbantuin kita beres-beres". Dia memang batal pulang, tapi nampak sekali sangat kecewa. Tidak omong apa-apa selain menunduk dan menaruh sepedanya lagi. Padahal biasanya dia malah senang kita minta tolong, karena saya selalu memberi uang tambahan. Karena penasaran saya pura-pura ke dalam, tapi lewat jendela saya mengintip ke garasi. Dan, ini! (suara mami lalu melirih seolah ada seribu telinga Parmin di sekitar itu). Beberapa saat melihat ke arah tasnya yang tergantung di sepeda, baru kemudian pergi. Balik lagi! Sepertinya dia mau membuka tas itu, tapi batal, ragu-ragu, menengok kiri kanan. Lalu akhirnya seperti pasrah, dia tinggalkan sepeda itu, pelaaan ... sambil matanya terus memandang ke tasnya.
Parmin mencuri? Itulah kemungkinan yang paling dikhawatirkan. Hari-hari sebelumnya sebenarnya tidak ada petunjuk ke arah itu. Bahkan hari Sabtu, pada siangnya pesta itu akan berlangsung, pagi-pagi ia datang masih dengan penampilan cerah seperti biasa. Ikut menata meja dan kursi yang bukan kewajibannya. Tapi, seperti dikatakan mami, akankah godaan itu bisa datang tiba-tiba?
Benar sekali. Masalahnya: kapan dan mengapa? Sekitar jam sepuluh ia membantu Parjilah berbelanja ke beberapa rumah makan, pasar dan supermarket. Sekembali di rumah, menurut kesaksian Himan, "Parmin nampak sangat lelah", saat turun dari mobil membawa tas besar berisi beberapa kotak plastik es krim. Ada peristiwa khusus di perjalanan? "Tidak ada apa-apa," Parjilah bertutur.
Selanjutnya pekerjaan Parmin tidak berat: menyimpan es krim, menghidangkannya bila ada tamu yang berminat. Segalanya berjalan beres. Mami juga merasa tidak pernah memarahi atau menegur Parmin karena memang tidak ada kesalahan apa-apa. Malah keponakan-keponakan yang kadang nakal mencampur macam-macam es krim dan membuangnya begitu saja kalau rasanya tak enak. Untuk ini paling-paling Parmin sedikit lebih sibuk mencuci banyak gelas kotor. Lalu apa arti kegugupan itu?
Adalah sangat mengagetkan ketika keesokan harinya ia tetap muncul, walau masih dengan kegelisahan dan kegugupannya. Nampak lesu, bekerja tanpa gairah, Parmin kemudian minta izin pulang awal dengan alasan kurang enak badan.
Celakanya, tak seorang pun yang sanggup dan tega bertanya langsung ke masalah yang menjurus. Soal tas itu, teristimewa. Sebab jelas ada petunjuk yang sangat menarik: Parmin tidak lagi membawa tas itu. Lebih celakanya, papi—Cuma andalan terakhir yang di nanti-nanti gebrakannya sanggup memperdengarkan decak-decak mulutnya, seperti hendak mengatakan: "Ada yang tidak beres". Artinya, papi juga mempertimbangkan kecurigaan ini dan cenderung mengiyakan perlunya kehati-hatian terhadap Parmin. Tapi buat apa? Sebab, keesokan harinya lagi, yaitu dua hari setelah kejadian di garasi, Parmin tak masuk!
Bisa jadi 'sang tikus' berhasil berbelit dari perangkap. Tapi berarti pula ada kesempatan menyelidik. Dapur diteliti, gudang belakang dibongkar. Diamati seksama apakah terdapat kerusakan pada pintu-pintu, dan yang penting adakah barang-barang di dalam yang hilang, yang kira-kira paling berharga dan bisa menarik perhatian seseorang yang "sudah lama melakukan pengamatan dengan menyamar sebagai tukang kebun".
Pekerjaan ini ternyata gampang, bukan saja oleh kelewat banyaknya isi gudang yang begitu saja tertebar di lantai ataupun berdesak-desakan dalam almari, tapi juga karena malah banyak ditemukannya kembali barang-barang yang sudah lama dicari, yang barangkali lima-enam tahun lalu telah dianggap hilang. Juga barang-barang ketinggalan zaman macam tape-recorder seperempat inci buatan tahun enam puluhan yang bahkan si bungsu Tomas pun belum pernah melihatnya. Atau mesin tik tua yang konon dibeli papa "waktu masih hangat-hangatnya pacaran sama mami". Ada pula seperangkat gunting dan pisau buatan pande besi Cilacap yang "mami terpaksa beli karena zaman itu susah cari barang bagus bikinan luar". Dan tak sedikit paket-paket besar entah dari siapa yang belum pernah di buka sama sekali.
Walhasil, kerja seharian bongkar-muat sana-sini tak menghasilkan apa-apa selain rangkaian nostalgia dan seonggok debu. Jadi? Bisa saja Parmin tak mengambil apa-apa, pada saat itu. Tapi belum tentu untuk hari-hari mendatang, sebagaimana ditandaskan oleh Tante Tatik, kakak papi tertua, ketika dihubungi mami lewat telpon. "Hati-hati. Pencuri zaman sekarang mulai bekerja pakai akal. Mereka pandai-pandai, punya planning. Rumah sebelah pernah kena rampok jutaan rupiah. Tahu siapa pelaku utamanya? Bekas sopir! Dia tahu persis di mana tempat menyimpan barang-barang berharga."
Mami tersentak. Ya, siapa sebenarnya Parmin? Pembantu perempuan cepat-cepat dipanggil, lalu diinterograsi.
"Parjilah! Dulunya Parmin itu tinggal sedusun sama kamu?'
"Tidak."
"Lho, jadi dia bukan apa-apa kamu, to? Tidak kenal sejak di dusun? Sejak kecil? Tidak tahu juga rumahnya di mana? Atau rumah saudara-saudara dia?"
"Tidak. Saya kenal Mas Parmin waktu dia kerja di rumah sebelah."
Mami cemas, mesti bertanya ke rumah sebelah. Gagang telepon diangkat. Tapi berapa nomornya? Di buku telepon pribadi tidak tercatat karena mereka memang bukan kenal akrab, yang jarang ada keperluan khusus untuk bercakap-cakap.
"Oche, atau Tommy, atau siapa saja, ada yang tahu nomor telepon Pak Hendrawan rumah sebelah?"
"Oom Hendrawan kan sudah pindah, Mi."
"Lho kapan?"
"Waktu Mami ke Jepang kemarin."
Ya, ampun!
"Rumah Parmin pasti tak jauh dari sini. Ke sini dia cuma berscpeda," papi menganalisa. "Besok bisa kita tanyakan ke keluralahan Kalau perlu ke kecamatan"
Mami setuju. Tapi...
"Di mana sih kantor kecamatan kita?"
***
Pada akhirnya ternyata Mami, atau siapa pun, tak perlu merepotkan diri ke kantor kelurahan, kecamatan, atau kantor apa pun, karena pada hari ketiga, keempat dan seterusnya sampai dengan kemarin ini, Parmin masuk seperti biasa.
Namun tak berarti persoalan lalu selesai. Sebab nanti siang akan ada pesta lagi. (Arisan keluarga sebenarnya. Tapi apalah bedanya dengan pesta.) Kecurigaan atas diri Parmin tak menjadikan mami ragu-ragu membolehkan Parmin datang membantu-bantu. Malah sebaliknya, pesta nanti siang seolah dirancang sebagai perangkap, yang diharapkan bisa merangsang Parmin agar "melakukan rekonstruksi tanpa paksaan".
Pukul sembilan dia datang dengan sepeda tuanya. Langsung ke kebun belakang, mengambil slang air, menyiram taman anggrek. Selesai itu mami menyuruh Parmin mempersiapkan kursi-kursi tambahan untuk ruang tengah.
"Mau ada acara makan," mami menambahkan.
Tak biasanya mami berkata begitu, sebab sudah dengan sendirinya Parmin akan tahu. Ada yang diharapkan, memang, ialah munculnya kegelisahan Parmin, atau sekurang-kurangnya suatu reaksi. Dan ini mulai nampak, ketika mami menyuruh dia ke pasar bersama Parjilah, termasuk supermarket membeli es krim, seperti dulu.
Adalah Himan yang bertugas mengamati Parmin secara khusus. Anak nomor dua ini (yang menjadi penganggur karena setclah lulus SMA tahun kemarin tidak diterima di perguruan tinggi ncgcri mana pun dan papi memutuskan "sekalian sekolah di luar negeri saja"). Memang banyak waktu luang, terutama untuk hal-hal yang menurutnya berbau spionase. Dia pula yang kemudian melihat, betapa tangan Parmin gemetaran memegang gelas-gelas, serta berkali-kali es krim yang dituang ke dalamnya tumpah ke lantai.
Arisan memang berjalan lancar, namun tak urung Mami terbawa-bawa jadi gelisah. Dan, entah mesti disyukuri ataukah disesalkan, rekonstruksi ternyata berjalan persis yang dinanti. Parmin, suatu ketika, melintas cepat dari dapur ke garasi. Himan siaga. Sempat ia melihat Parmin memasukan sesuatu ke dalam tasnya. Hanya sekilas, Karena secepat itu pula Parmin melarikan sepedanya keluar.
"Kejar!" mami berteriak.
Jam menunjukkan pukul lima sore ketika Himan meloncat ke atas sepeda balapnya sendiri, melesat ke jalanan mengejar Parmin.
Maka nampaklah dua sepeda mencoba berpacu, berkelit di antara ratusan mobil yang berhenti ataupun melata pelan, di tengah jalanan Jakarta yang macet, tanpa ada yang tahu persis siapa mengejar siapa. Yang jelas Parmin tak tahu bahwa ia tengah dikejar, sementara Himan sendiri lama-lama menjadi kurang yakin bahwa Parmin pantas untuk dikejar-kejar. Sebab tak pernah satu kali pun Parmin menoleh ke belakang, lebih-lebih mencoba menyembunyikan diri.
Jangan-jangan, justru Parminlah yang tengah mengejar sesuatu, Tapi apa?
Suara adzan magrib kedengaran dari segala penjuru. Hampir sejam keduanya berpacu. Parmin makin gesit ketika menikung masuk kampung, sementara Himan mengikuti dengan perasaan makin bertanya-tanya. Jalanan di situ tak lagi dikenalinya. Jalan beraspal tipis yang lebih banyak berlapis lumpur merah. Lalu lintas sepi.
Himan terpaksa menjaga jarak. Lebih-lebih ketika Parmin turun dari sepedanya, dan masuk ke sebuah gang yang tak jelas ujudnya karena kadang menyatu dengan halaman rumah orang. Ah, halaman! Betapa itu sebenarnya tak lebih dari teras sempit tanpa pagar yang biasa di pakai tempat menjemur pakaian. Dan, gang yang lebih kecil adalah batas antara rumah-rumah itu sendiri, yang dua buah sepeda motor pun rasa-rasanya sulit berpapasan di situ. Bercabang-cabang. Berliku-liku. Serimbun rumah-rumah petak yang berderet malang melintang. Hingga beberapa kali Himan kehilangan jejak, dan setiap kali pula ia harus menerima pandangan orang-orang sekitar yang bagi Himan berbau kecurigaan.
Sampai kemudian Parmin nampak menyusuri dinding sebuah rumah petak, separuh bangunan batu dan sebelah atas dinding kayu. Di ujung sana Parmin memasukkan sepedanya. Himan cepat menyusul. Tapi yang dihadapinya kemudian memaksanya untuk berhenti melangkah, urung menyergap. "Bapak pulang! Bapak datang!"
Tiga anak kecil keluar dari dalam merubung Parmin. Seorang meninju-ninju kaki bapaknya, seorang ber-breakdance tak keruan, dan yang satu lagi menarik-narik tas. "Hati-hati ada isinya!"
Serentak ketiganya bersorak. "Mak! Mak! Tas bapak ada isinya!"
Istri Parmin keluar, membawa segelas teh yang nampaknya sudah disiapkan sejak tadi. Sementara itu tas dibuka. Ada bungkusan plastik. Bungkusan dibuka. Ada kantong plastik. Kantong plastik dibuka. Si bungsu merebut. Plastik pecah. Isinya sebagian tumpah! "Maak! Es kriiim!" "Cepat ambil gelas!"
Gelas, itulah yang tepat. Sebab es krim itu tinggal berupa cairan putih yang tak jauh beda denga air susu, menetes deras ke lantai. Oleh sang ibu lalu di tadah ke dalam gelas yang dipegang erat oleh masing-masing anak. Serentak semua diam. Semua tegang menanti bagian. Cuma kedengaran si bungsu yang berulang menyedot ingus. Lalu selesailah pembagian itu, masing-masing sepertiga gelas lebih sedikit. Tangan-tangan mungil itu mulai memasukkan sendok kecil ke dalam gelas.
"He, he, kalau sudah begini lupa berdoa, ya?"
"Berdoa kan buat kalau mau makan nasi, Mak."
"Ya sudah, sekarang mengucap terima kasih saja," Parmin menyambung. "Yang memberi es krim ini tante Oche, tante Ucis sama Oom Himan. Ayo, gimana?"
Dengan takzim ketiganya mengucapkan pelan, satu anak menyebut satu nama.
"Terima kasih Tante Oche."
"Terima kasih Tante Ucis."
"Terima kasih Oom Himan."
Himan melangkah surut. Diambilnya sepedanya, lalu pelan ia menyusuri gang yang remang oleh sisa-sisa cahaya lampu dari dalam rumah-rumah petak yang jendelanya masih terbuka. Setiap kali ia berpapasan dengan tukang bakso pulang kerja, juga penjual minyak tanah, penjual siomay, kondektur bus kota, sopir bajaj...
Bila nanti Himan sulit menceritakan segala yang baru dilihatnya, tentu bukan karena sekonyong-konyong ia kehilangan kata-kata, namun perbendaharaan kata itu memang belum pernah dimilikinya, ialah untuk sekadar bercerita tentang orang-orang yang bahkan begitu dekat dengan kehidupannya. Kehidupan kita juga, barangkali.
Sumber: Kumpulan cerpen Parmin, 2002
Setelah Anda membaca cerpen tersebut dengan baik dan penuh penghayatan, nilai kehidupan apakah yang Anda dapatkan? Itulah alasannya mengapa sebuah karya cerpen dapat menampilkan sisi kehidupan yang memuat moral secara universal. Semua orang dapat menerima hikmah di balik cerita. Tidak tertutup kemungkinan, Anda akan mendapatkan banyak pelajaran dari cerpen "Parmin" tersebut. Mungkin Anda dapat bersimpati sekaligus terenyuh jika menyaksikan seorang Himan yang menjadi "saksi mata" atas apa yang selama ini disangkakan kepada Parmin.
Ada banyak nilai moral yang dapat diambil dari cerpen tersebut, antara lain sebagai berikut.
  1. Kehidupan ini kadang seperti air dan minyak. Maksudnya, jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin telah membuat manusia lupa akan sesamanya.
  2.  Walaupun bagi sebagian orang terlihat kecil, bagi orang miskin harta sekecil itu dapat menjadi begitu besar dan bermakna. Dalam cerpen ini, yang disuguhkan hanyalah soal kecil, yaitu es krim. Namun, sisi kemanusiaan di dalamnya begitu besar.
  3.  Kita memang harus merasakan dan peka terhadap lingkungan sekitar. Kadang harta dapat membutakan sebagian manusia. Harta sebenarnya bukan tujuan utama. Hal yang paling penting adalah sejauh mana kita bisa memaknai hidup bahwa ada orang lain di sekitar kita.
  4. Apakah Anda menemukan nilai moral lain yang terdapat dalam cerita tersebut? Diskusikanlah dengan teman Anda.
Mutiara kata:
Siapa  mengenal dirinya ia akan mengenal Tuhannya ( Nabi Muhammad, SAW)
Dialah yang membuat yang tidak ada menjadi tampak nyata, dan meskipun nyata ada, Dia pulalah yang membuatnya menjadi tidak tampak ( Jalaluddin Rumi)
Engkau berpikir dirimu sebagai onggok materi semata, padahal di dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas ( Ali bin Abi Thalib)
Hati memiliki logika yang tidak mampu dipahami oleh akal pikiran ( Blaise Pascal )
Tingkat optimum otak untuk berpikir adalah 10 Hz ( (Alfa), yang merupakan frekuensi optimum untuk melatih kecerdasan semua indra manusia dan pintu masuk  ke (hati) bawah sadar. Hanya 10% yang sanggup berpikir di frekuensi ini secara alami, selebihnya perlu dilatih untuk itu (Jose Silva)
Sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah seekor rajawali menjadi seekor burung nuri
Rajawali adalah pacar langit dan di dalam sangkar besi rajawali merasa pasti bahwa langit akan selalu menanti ( Sajak Rajawali, WS Rendra)
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran tersungging di bibir cinta ( Kahlil Gibran)
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2002. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung. Sinar Baru Algesindo.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2009. BSE Kelas XII
Doyin, Muh. “ Menulis Sastra ( Puisi, Cerpen, Drama, Resensi, dan Esai). Makalah: LPMP Jawa Tengah.
Efendi, S.1973.  Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta : Flores.
Endraswara, Suwardi. 2002. Metode Pengajaran Apresiasi Sastra. Yogyakarta: CV Radhita Buana.
Ismail, Taufik. 2006. “Generasi Nol  Buku dan yang Rabun Membaca, Lumpuh Menulis”. Makalah. Yogyakarta : FBS.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Sayuti, Suminto A. 1985. Puisi dan Pengajarannya. Semarang : IKIP Semarang.
_______. 2008. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.
Mind Mapping. Diakses dari http://www.instructional strategies online pada 20 Maret 2009
Waluyo, Herman J. 2002. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya
BIODATA PENULIS
        Partinem, S.Pd. lahir di Purworejo. Lulusan SPG Negeri Purworejo tahun 1989 ini menamatkan kuliah keguruan di IKIP Negeri Semarang tahun 1991 program diploma Bahasa dan Sastra Indonesia. Gelar Sarjana Pendidikan disandangnya pada tahun 1994 di almamaternya. Sebelum menjadi guru di SMA Negeri 1 Purworejo pernah mengajar di SMP Darma Karya Universitas Terbuka Pondok Cabe, Ciputat., Tangerang, Banten. Sejak tahun 1996 hingga saat ini tetap menjadi guru bahasa Indonesia. Ibu  yang mempunyai moto hidup untuk belajar dan bersyukur ini bersuamikan Sumarsono, S.Pd.  telah dikaruniai tiga putra yakni Manikrara, Bima Nusantara, dan Duta Alam . Pada tahun 2009  menjadi Guru Berprestasi I Jawa Tengah  dan  mewakili Jateng di tingkat nasional.
Beberapa karya tulisnya antara lain:                         :
1. Cintaku Di Lereng Merapi (cerpen)
2. Gelas Piring Retak (cerpen)
3. Sepeda Mini (cernak)
4. Sang Profesor (cernak)
5. Pak No (cernak)
6. Bornout pada Guru Perlu Diwaspadai (esai)        
7. Oleh dan Untuk Perempuan (esai)
8. Cukup Dua Ayat Saja (esai)
9. Syair Lagu Salah Satu Bentuk Puisi Populer (esai)
10. Novel Pol tinjauan Kritik Ekstrinsik (esai sastra)
11. Gadis Pantai, Perempuan Teraniaya dalam Feodalisme Jawa (esai sastra)
12. Perempuan Perkasa di Bumi Manusia (esai sastra)
13. Catatan Sederhana dari Yang Terserak (Kumpulan Puisi)
14. Sri Oh Sri ( naskah drama berdasarkan cerpen Sri Sumarah karya Umar Kayam)
15. Memetik Buah Kelebihan dari Perdu Kekurangan (esai)
16. TEGAKU, Sebuah Teknik Pembelajaran Apresiasi Puisi ( PTK)
17. VCD Lagu Indonesia Populer sebagai Media Menulis Naskah Drama (PTK)
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Nikmat ilmu pengetahuan yang sungguh tiada pernah akan habis kita gali. Seandainya seluruh pohon di dunia ini kita jadikan pena dan seluruh air lautan kita jadikan tintanya, belum cukup untuk menuliskan segala ilmu yang dimiliki-Nya.
Buku sederhana ini, sengaja kami hadirkan untuk para siswa pecinta bahasa Indonesia. Sepatutnyalah melalui pelajaran bahasa Indonesia kita turut andil menjaga warisan budaya yang begitu tinggi dan penuh makna untuk kebesaran bangsa dan negara di tengah –tengah pesatnya arus globalisasi. Kita tetap berupaya menjaga kearifan lokal dengan pemikiran global dan selektif dalam  membuka diri terhadap derasnya arus informasi . Menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar merupakan perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa.
Buku ini sudah disesuaikan dengan standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dikemas dalam bentuk ringkas serta dilengkapi dengan soal-soal uji kompetensi. Di samping itu juga dilengkapi dengan soal-soal pelatihan menghadapi Ujian Nasional dan ujian Praktik Menulis berdasarkan karya sastra.
Tiada gading yang tak retak. Penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari siswa, guru, maupun pemerhati bahasa Indonesia. Walau sedikit, semoga kehadiran buku sederhana ini tetap memberi makna.
                                        Purworejo, Mei 2010
                                        Penyusun
DAFTAR ISI
Pelajaran 1        .............................................................        .        1
Pelajaran 2        .............................................................                3
Pelajaran 3        ............................................................                8
Pelajaran 4        ............................................................                11
Pelajaran 5        ...........................................................                26
Pelajaran 6        ...........................................................                33
Pelajaran 7        ...........................................................                40
Lampiran
Soal Paket 1 - 6
                
                Bahasa Indonesia SMA/MA XII  IPA/IPS               


Teori Rekonstruksi by: Ame Suzako

No comments:

Post a Comment