Chart Live

Martingale / Piramiding


Banyak orang yang melihat strategi martingale adalah bom waktu. Benarkah cara ini efektif untuk digunakan dalam trading forex? Dan benarkah seperti bom waktu yang kadang-kadang bisa merugikan si trader? Artikel kali ini akan mengulas Teori Martingale sampai Anda bisa memahami penggunaan beserta risiko yang terjadi bila memakai strategi martingale.



Martingale merupakan salah satu cara trading forex yang sering digunakan oleh kalangan trader. Sejarahnya, Teknik Martingale ditemukan pertama kali di Perancis pada awal abad 18 dimana teknik ini digunakan para penjudi agar dapat menang taruhan. Martingale sangat dikenal di dunia trading karena sebagian orang masih beranggapan bahwa trading adalah sejenis judi.

Martingale sebenarnya bukanlah rumus "sakti" yang dapat membuat seseorang konsisten menang taruhan, tetapi hanyalah sekedar cara pengelolaan modal (money management). Martingale adalah sebuah teori manajemen probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu di masa tertentu dengan masa sebelumnya, menggunakan prinsip penggandaan.

Dalam forex trading, Strategi Martingale adalah strategi untuk mendapatkan profit sekaligus menutup total kerugian dari transaksi sebelumnya melalui penggandaan modal. Oleh karena itu, ketika menggunakan strategi martingale, resiko pada transaksi berikutnya selalu meningkat seiring dengan meningkatnya kerugian. Aturan main strategi martingale ini adalah ketika Anda melakukan transaksi sekian lot dan bila hasilnya rugi, maka pada transaksi selanjutnya menggunakan lot 2 kali lipatnya. Sehingga ketika transaksi terakhir profit, maka keuntungannya sudah bisa menutupi semua kerugian dari transaksi-transaksi sebelumnya.

Teknik yang digunakan sangatlah sederhana, ilustrasinya :
- Pertama, pasang 1 lot dan kalah
- Kedua, pasang 2 lot (2 kali lipat sebelumnya) dan kalah
- Ketiga, pasang 4 lot dan kalah
- Keempat, pasang 8 lot akhirnya menang

Ilustrasi ini bisa dilihat pada contoh di bawah ini :
BUY lot 1 = - $10 (loss)
BUY Lot 2 = - $20 (loss)
BUY Lot 3 = - $40 (loss)
BUY Lot 4 = + $80 (Profit)
----------------------------------- +
Profit        = + $10

Dengan menggunakan prinsip tersebut, jumlah lot harus 2 kali lipat dari sebelumnya (agar jumlah lot selalu 1 langkah di depan kekalahan sebelumnya sehingga kalau menang maka kekalahan sebelumnya tertutup dan juga mendapatkan laba). Dilihat secara teori, teknik Martingale ini pasti akan menang. Namun, problem Martingale terletak pada pertanyaan "kapan menangnya?"

Apakah Anda akan menang di langkah ke-5, ke-10, atau ke-1000? Oleh karena itu ketika Anda akan menggunakan strategi martingale, maka harus menghitung ketahanan modal sampai transaksi ke berapa. Dengan demikian, Anda bisa lebih mengusahakan kemenangan sebelum transaksi yang terakhir dibuat.

Dalam catatan kali ini kita mencoba sebuah strategi lainnya. Strategi ini di namakan Strategi Pyramid. Dalam Strategi ini, adalah tujuannya untuk melipat gandakan profit. Cara kerjanya mirip dengan strategi Anti Martingale, yaitu menambah posisi ketika posisi sebelumnya sedang profit dengan alasan dan harapan bahwa market akan terus bergerak sesuai dengan prediksi kita.

Keuntungan menggunakan strategi ini adalah bahwa dalam satu periode yang terdiri dari beberapa transaksi bisa menghasilkan profit lebih banyak Mungkin dalam kehidupan nyata ini disebut ”Aji Mumpung”. Karena begitu kondisi menguntungkan, kita lakukan transaksi sebanyak banyaknya seolah kesempatannya hanya datang 1 kali.



Kelemahannya adalah hanya ketika market balik arah atau terjadi reversal, posisi yang terakhir dibuka menjadi rugi, sehingga mengurangi total profit yang didapat.

Perbedaan antara strategi pyramiding dengan strategi anti martingale hanyalah masalah modal yang digunakan. Pada strategi pyramiding modal yang digunakan untuk setiap transaksi besarnya sama. Sehingga besarnya resiko akibat pembukaan posisi baru sama dengan resiko posisi sebelumnya.

Penggunaan Strategi Pyramid

Contoh :

Saat ini GBP/USD bernilai 1.5600 . Saya memprediksi harga akan naik, oleh karena itu saya membuka posisi Buy di level itu 1.5600 sebesar 1 lot.

Setelah 1 jam ternyata market bergerak naik ke level 1.5625. Alih-alih saya menutup posisi, saya melakukan analisa. Dan hasilnya saya memprediksi bahwa akan terjadi trend bullish yang panjang.

Oleh karena itu, karena saat ini seang profit dan kondisinya bagus, maka saya tidak boleh menyi-nyikan kesempatan ini dengan membuka posisi Buy baru di level 1.5625 sebesar 0.1 lot, kemudian setelah naik lagi saya membuka posisi buy baru lagi di level 1.5650. Dengan demikian saat ini saya memiliki 3 buah posisi Buy.

Setelah beberapa saat, kini harga berada dilevel 1.5700, artinya ketiga posisi buy saya profit .lalu saya mnutup ketiga posisi tersebut karena saya memprediksi harga akan balik arah.


Dari transaksi di atas profit yang  didapatkan adalah :

Posisi buy pertama profit sebesar 100 point atau sebesar $100
Posisi buy kedua profit sebesar 75 point atau sebesar $75
Dan posisi ketiga profit sebesar 50 point atau sebesar $50

Sehingga total profit adalah $225

Coba bayangkan seandainya tidak melakukan strategi ini, mungkin  hanya profit sebesar $100 saja.

Kunci sukses yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi ini, yaitu:

1. Sebelum melakukan pyramiding anda harus memastikan bahwa beberapa saat kedepan akan terjadi trend panjang
2. Segera tutup posisi ketika memprediksi harga akan balik arah.
Sumber:
http://siembah.com

Ame Suzako

No comments:

Post a Comment