Chart Live

Analisa Teknikal


Terlepas dari pembelajaran trading, sebagian besar dari kita memiliki sedikit masalah pada pergerakan harga. Sebagai satu-satunya penentu keuntungan atau kerugian, sayangnya, pergerakan harga tidak dapat diduga. Kita mungkin memiliki pembenaran pada analisis dan strategi Forex, tetapi jika kita tidak dapat mengonfirmasi strategi dan analisis terhadap pergerakan harga dengan benar, strategi dan analisis yang kita lakukan akan menjadi sia-sia.


Mengenai analisis teknikal, analisis ini mengambil konsep bahwa yang esensial bagi hasil trading adalah harga itu sendiri. Dengan kata lain, trader harus mengabaikan rilis berita, statistik, data, perkembangan ekonomi, politik, dan memusatkan semua perhatian mereka pada harga.

Sikap ini dibenarkan atas dasar keyakinan bahwa harga diciptakan oleh trader, serta mencerminkan semua informasi yang tersedia secara umum dalam satu waktu. Oleh karena itu, tidak mustahil bila analisis teknikal bisa memberikan informasi individual, dan di saat yang bersamaan dia juga mampu menggabungkan semua informasi yang tersedia dalam dirinya sendiri sesuai interpretasi terbaik market. Analisis teknikal mendorong kita untuk mempelajari market, serta mengabaikan hal-hal lainnya. Sehingga kita mendapatkan fokus kuat pada satu-satunya bagian dari informasi terpenting: harga.

Sementara itu para analis teknikal biasanya tidak akan percaya pada total bulls (keadaan saat pasar naik) dan bears (keadaan saat pasar turun) di market. Hal ini disebabkan para analis tersebut beranggapan harga tidak mencerminkan konsensus, melainkan hanya memberi informasi pelaku pasar pada umumnya.

Dengan kata lain, para analisis teknikal tidak mengenal pendapat pasar. Meskipun dalam jangka pendek pergerakan harga sulit untuk diprediksi. Tetapi dalam peristiwa ekonomi jangka panjang, harga akan membentuk trend yang jelas dan dapat dengan mudah diantisipasi serta dimanfaatkan melalui analisis fundamental. Para analisis teknikal selalu berpendapat bahwa analisis fundamental sulit dipelajari, dan tidak lebih dapat diandalkan daripada studi teknis, serta lebih memakan waktu.

Kita dapat menyimpulkan bahwa dalam lingkup analisis, kita dihadapkan pada persoalan mana yang lebih baik; apakah memakai analisa teknikal atau fundamental. Terlepas dari semua itu sebenarnya yang lebih penting adalah manajemen uang dan kontrol emosional. Jadi, apapun strategi dan analisisnya bila tak diimbangi dengan manajemen uang dan emosi, maka semua usaha trader tak akan berguna.


Analisa teknikal dalam trading forex mempelajari tentang akibat dari pola pergerakan harga yang telah terjadi untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. Trader yang mahir dan selalu menggunakan analisa teknikal disebut chartist atau technicalist. Seorang chartist cenderung mengabaikan alasan atau penyebab terjadinya pergerakan harga, dan hanya fokus pada akibat pergerakan yang baru terjadi. Trading chart dan berbagai indikator teknikal sangat dibutuhkan untuk membantu analisanya.


                                      

Ada 3 prinsip yang mendasari analisa teknikal dalam trading forex, yaitu:

1. Seluruh penyebab pergerakan harga telah dinyatakan dalam pola pergerakan harga itu sendiri

Faktor pengaruh rilis data ekonomi, keadaan politik yang berubah, sentimen pasar dan juga perubahan jumlah permintaan dan penawaran telah direfleksikan oleh pola gerak harga dalam trading chart. Dalam memprediksi arah pasar, seorang chartist sejati hanya fokus pada pola pergerakan harga saat ini dan perubahan indikator teknikal, bukan pada apa yang akan terjadi akibat rilis berita tertentu.

2. Harga selalu bergerak mengikuti trend dengan batas-batas tertentu

Salah satu tujuan penting dari analisa teknikal adalah menentukan arah trend pergerakan harga yang akan datang, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ada 3 keadaan arah trend, yaitu arah pergerakan harga yang akan cenderung tetap (trend continuation), arah pergerakan yang cenderung akan berbalik arah (trend reversal) dan pergerakan yang cenderung bergerak bolak-balik dalam range harga tertentu (sideways atau ranging).

Sebelum menerapkan indikator teknikal tertentu untuk mengetahui arah trend, chartist biasanya menarik garis yang menghubungkan harga-harga terendah atau harga-harga tertinggi, yang disebut dengan garis-garis trend (trend lines). Selain itu trend pergerakan harga akan terus berlanjut atau berbalik arah jika telah menyentuh, atau melewati (menembus) batas-batas harga tertentu yang disebut dengan level support dan resistance. Demikian juga jika harga bergerak sideways, penembusan level support atau resistance mengisyaratkan terjadinya keadaan trending.

Untuk mengetahui batas-batas harga tersebut, chartist menarik garis-garis support dan resistance yang dipercaya sebagai level-level harga yang merupakan permufakatan (consensus) dari para pelaku pasar. Selain level-level support dan resistance, batas-batas tersebut juga berupa angka psikologis atau level angka bulat yang sering digunakan sebagai acuan pelaku pasar.

3. Sejarah pola pergerakan harga akan selalu berulang (History repeats itself)

Chartist percaya bahwa pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang dan bisa saja terjadi lagi saat ini. Makin sering suatu pola chart (chart pattern) terjadi maka semakin besar probabilitas kebenarannya. Pola pergerakan harga bisa juga berupa formasi bar candlestick dengan berbagai variasinya.

Teori-teori yang mendasari analisa teknikal dalam forex

Selain trend, pola chart dan formasi bar candlestick, analisa teknikal dalam forex juga didasarkan pada:
- Teori matematika, seperti dinyatakan dalam perhitungan indikator semisal Moving Average atau Oscillator
- Teori angka, seperti Fibonacci Retracement dan Gann Numbers
- Teori gelombang, seperti gelombang Elliot (Elliot wave)
- Teori gap (high, low, open, close)


Sumber : www.ac-markets.com
Ame Suzako

No comments:

Post a Comment